"pulang yu,"ajak Zidan kepada nada sambil terus merangkul pinggang Nada.
"Naik motor,"pinta Nada sambil memasang puppy eyesnya.
"Gimana mau naik motor, aku cuma naik Ojol kesini,"jawab Zidan.
"Yaudah,"jawab Nada dengan mengerutkan bibirnya.
Nada langsung naik di kursi supir, tentu saja nada kembali songong nggak mau disupirin.
Mengalah adalah tugas cowok, cowok nggak mau ngalah mending pakai beha aja,
Mereka kini sudah berada didalam mobil, dan disana adanya keterbalikan.
Istri yang nyetir, sementara suami nya duduk santai sambil memakan permen karet yang tersedia di pintu mobil.
"Jangan di abisin Dan,"tegur Nada, saat Zidan memakan tiga sekaligus permen karetnya disana.
"Habis beli lagi,"jawab Zidan dengan sok kaya.
"Duit itu nyarinya susah, jadi nggak usah sok-sok an, kita itu masih banyak pengeluaran, belum lagi kalau punya anak,"ucap Nada asal nyerocos.
"Emangnya kamu mau lagi nih bikin anak?,"Zidan menggoda Nada.
Nada langsung saja blushing, namun susah ia sembunyikan karena ia sedang nyetir. Terpaksalah, tangannya yang begitu nakal menjitak kepala Zidan yang tidak berdosa itu.
Zidan hanya tersenyum simpul, melihat nada yang sudah blushing itu. Walaupun kepalanya sakit di jitak cincin kawin merk Gucci itu.
Setelah sampai dirumah mereka, Nada langsung menghempaskan dirinya di karpet depan TV sambil terlentang mirip paus terdampar dengan penampilan ekstra gembel.
"Ya Allah, bini gua gini amet,"gumam Zidan sambil geleng-geleng kepala melihatnya.
"Ini ikannya udah bau, gara-gara kabur-kaburan nggak jelas,"Zidan mengangkat plastik yang berisi ikan yang sudah busuk itu.
Nada hanya menatap Zidan dengan tatapan malas,
"Nad, aku ngomong kok malah nggak dijawab,"Zidan langsung membuat nada bangun dari permeditasinya menjadi paus itu.
"Please yah, eike capek kabur , jadi mohon dipahami dikit jeng,"cerocos nada mirip banci terkuat dibumi.
"Ngerti nggak?,"ucap Nada lagi.
"Nggak!,"jawab Zidan sambil memencet hidung Nada.
Uweeekkk!!!!..
Nada langsung mual karena tangan yang digunakan memencet hidungnya itu adalah tangan yang sama yang memegang kantong plastik ikan yang sudah berbau busuk itu.
"Makanya, cepetan beresin semua belanjaan yang banyak banget itu,"titah Zidan.
Nada langsung berjalan membereskan belanjaannya, sambil menghentak-hentakkan kakinya tanda tidak memiliki jiwa keikhlasan.
"Awas terp....—,"
Awwwww...
Kalimat Zidan belum selesai, dan pada akhirnya nada jatuh tersungkur di lantai keramik hingga tulang ekornya nyaris patah, untung saja terlapisi lemak-lemak.
"Kan, aku bilang juga apa sayang,"Zidan mengangkat tubuh Nada.
"Lu yang doain,"omel Nada,
"Bukan doain, tapi ini pelajaran, biar kamu kalau jalan jangan kayak anak kecil yang nggak dibeliin mainan,"jawab Zidan, lelaki itu tidak kehabisan kata-kata sama sekali.
"Bodo amat!!! Yang jelas semuanya gara-gara Lo!,"bentak Nada.
Awwwww.....
Nada kembali meringis, benar saja. Ia tak sengaja mengigit lidahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...