" Zidan !, Zidan!!! Tidakkk!!!!," Nada berteriak, dan langsung bangun dari tidurnya.
Suster yang berjaga di klinik, sontak berlari masuk kedalam kamar itu.
Suster yang tengah memakan permen karet itu menganga, hingga menelan permen karetnya.
"Ibu Nada, ibu kenapa?,"tanya suster itu,
Nada hanya diam dengan wajah yang begitu pucat, di tambah lagi suhu tubuh yang naik.
" Hah 42 derajat," ucap suster kaget, bahkan suster gemetar.
Nada no respon ,hanya diam seperti orang bisu sembari tatapan mata tidak bergerak ssama sekali.
"Jangan-jangan ibu nada kerasukan,"batin Suster, tiba-tiba saja bulu kuduk suster merinding.
Suster langsung lari keluar,
sementara Alfin yang baru saja ingin memberikan makanan tiba-tiba kaget melihat suster lari layaknya orang ketakutan.
"Ada apa sus?,"Alfin kepo,
" Ibu pak, ibu nada," ucap suster gugup,
" I...Bu nada kesurupan pak!!!," Teriak suster histeris,
"Hah?,"
Makan yang dipegang Alfin langsung saja terjatuh,Alfin lari terbirit-birit masuk kedalam kamar klinik.
Benar saja nada sudah terlentang badan yang kaku, serta mata yang melek layaknya orang kesurupan.
Alfin mulai mendekat di barengi suster dari belakang,
Hingga,,,
" Astagfirullah,"ucap Alfin,
Tangan nada begitu dingin , Alfin mencoba memegang dahi nada. Dan ternyata sangat panas layaknya air yang mendidih.
"Badannya panas ,"ucap Alfin,
Suster langsung berlari memanggil-manggil dokter,
Namun nihil dokter tidak ada,, karena sudah pulang.
Alfin dengan cekatan mengangkat nada dan membawanya kerumah sakit terdekat.
Nada masih saja kaku, tatapan matanya tidak bergerak, dan bahkan Alfin begitu kaget di buatnya.
Macet kota Jakarta kini menjadi-jadi,
Alternatif lain adalah mengompres kepala nada , namun bagaimana cara mengompres bila didalam mobil dan persiapan tidak ada sama sekali.
Dan Alfin baru saja mengingat, bahwa keponakannya pernah sakit dan masih ada sisa kompresan bayi didalam kotak p3k.
Alfin langsung mengompresnya ke dahi nada.
Hingga nada pingsan, matanya sudah tertutup dengan sempurna. Sembari menunggu kemacetan kota jakarta yang sudah di ambang batas wajar padahal sudah hampir jam 9 malam.
Mereka kini telah sampai diparkiran,
Alfin langsung mengangkat tubuh nada sambil memanggil manggil suster agar segera mengambil brankar. Namun rumah sakit sangat sibuk, bahkan IGD penuh. Hingga nada langsung di larikan ke ruang ICU.
Zidan yang tengah berdiri didepan ruang ICU langsung di refleks melihat Alfin..
" Finn!!!," Teriak Zidan,
Alfin dengan baju yang basah karena keringat langsung mendatangi zidan.
" Siapa yang sakit Fin? Nada dimana?,"tanya Zidan,
Alfin menarik nafas panjang,
"Nada sakit bro,"jawab Alfin,
Zidan langsung menatap tak menyangka,
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...