54

742 103 18
                                    

" Bos, besok kita harus segera menculik nada. Situasi sudah semakin, aman. Polisi-polisi yang mengawasi sudah tidak ada lagi, bahkan tidak ada lagi yang mengetahui keberadaan kita,"ujar Anak Buah Karyo,

"Fine-fine saja, yang jelas ingin Nada,"ucap Karyo,

Mereka akhirnya memasang strategi yang kuat.

Sementara di dalam sana, ada satu orang yang Zidan percayakan yang sudah hampir beberapa bulan menjadi anak buah Karyo juga. Siapa lagi jika bukan seorang intelegen yang sangat handal, walaupun masih junior ia mampu akting dengan baik.
Dia adalah Andri adik sepupu Zidan dan Dzaky dari Kepulauan Riau, yang sekarang bertugas di Jakarta. Karena ia baru saja lulus dari Akademi Polisi 2 tahun lalu.

"Ini sudah sangat aman bos, kita bisa dengan cepat menculik Nada,"Andri mulai mengompori Karyo, agar keluar dari tempat persembunyian itu.

Bukannya polisi takut masuk kesana, tetapi bisa saja Karyo memasang jebakan yang mencelakakan semua pihak.

"Dari info yang saya dapat bos, Nada sekarang selalu pergi menggerebek psk,"Ucap Andri berbohong,

Andri hanya melakukan sesuai dengan apa yang di suruhkan oleh Zidan, karena memang Zidan ingin menangkap Karyo di tengah kota Jakarta, bukan di pelosok kota Bogor. Jika ditangkap di Bogor maka urusan semakin sulit.

"Hari ini kita akan keluar menculik beberapa anak jalanan untuk kita jual organ tubuhnya, karena permintaan koko atheng sudah banyak," ucap Karyo,

Bahkan Andri sangat kaget,

"Selain merampok,dan menjadi penipu ternyata mereka juga terlibat penjualan organ tubuh manusia di pasar gelap?,"batin Andri.

"Lu nanti yang keluar nyulik, gua ngga mau tau, kita harus dapat 5 manusia,"ucap Karyo, sambil menunjuk Andri.

Semua anak buahnya hanya ber oh ia saja.

Andri pun kaget, bahkan Andri sendiri sangat trauma dengan kasus mutilasi yang terjadi pada ibu kandungnya sendiri.

Andri masih ingat dengan lekat, saat dirinya sendiri melihat , hanya tangan kepala ibunya yang ditentukan. Itupun mata dan otak serta kulit kepala ibunya sudah tidak ada.

Karena dendamnya, Andri memutuskan menjadi polisi dan ingin menangkap bahkan ingin menembak dada semua tersangka mutilasi.

"Lu kenapa bengong,"tanya Karyo,

"Tidak ada apa-apa bos, baiklah bos sekarang saya akan keluar operasi penculikan 5 anak yang bos suruh," ucap Andri, jika didengar saja itu sangat gampang tetapi Andri gemetar menyebut hal itu.

***

"Bangun," Zidan membangun kan nada dengan sangat dingin.

Nada belum juga bangun hingga Zidan langsung menyiram nada dengan air.

"Ahhh hujan - hujan!!!!," Teriak Nada yang masih menutup matanya.

"Ehh kenapa gue ada disini?,"omel Nada,

"Tadi malam listrik mati, kita terkunci dari dalam,"jawab Zidan dingin,

"Astagfirullah,"nada segera istigfar,

"Kenapa?,"tanya Zidan,.

"Hari ini ada operasi penggerebekan Pusat Pelacuran, dan TNI gadungan yang menipu mbak-mbak anak kesehatan,"ucap Nada,

"Astaga pasti Pak Alfin udah nungguin ,"ucap Nada, seraya membereskan semua barang-barang nya.

Zidan langsung terdiam sejenak,

"Kenapa ada hal lain yang gue rasain saat Lo nyebut nama Alfin Nad,"batin Zidan,

Sementara nada masih memanggil-manggil Zidan yang bengong,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang