Chapter 47

746 86 18
                                    

"gue kayak kenal, tapi siapa?," Mairah masih bertanya-tanya.

Bayang-bayang akan orang itu mulai ada dibenaknya, bahkan orang itu tak asing baginya.

Namun Mairah menepis hal itu, ia sekarang harus fokus pada sahabatnya yang tengah berduka.

Mairah menancap gas mengikuti laju mobil ambulance.

***

"Pak saya mau buka penutup ayah saya, saya mau lihat ayah saya untuk terakhir kalinya, saya ingin memeluk ayah saya pak,"pinta Nada kepada Alfin,

"Bisa ularnya sangat kuat, jika bungkusannya dibuka maka, akan mengenai semua orang,"tepis Perawat,

"Biarin, saya juga nggak punya tujuan hidup kok,"Nada terus berusaha, namun perawat terus menepisnya.

"Pak tolong beri tau isterinya, ini sudah prosedur rumah sakit,"ujar Perawat itu kepada Alfin,

"Istri?,"ulang Alfin

"Dia bukan suami saya,"jawab Nada,

Nada kembali menyandarkan kepalanya di tepi ambulans.

Nada menunduk, bahkan ia sendiri begitu lemah. Sangat lemah, hingga ia menangis lagi.

Flashback on

"Ayah ngajarin Nada kayak gini, biar nanti kalau ayah udah nggak ada, nada bisa jaga diri,"ucap Adijaya, ketika mengajari Nada taekwondo.

"Tapi Nada mau sama ayah terus,"jawab Nada,

Nada yang masih begitu polos, yang dosanya masih sedikit. Sebelum menjadi preman.

"Kalau ayah ngajarin nada lari cepet biar apa yah?,"tanya Nada sambil menatap dengan tatapan kosong yang membuat siapapun kasihan.

"Biar nada bisa cepetan lari, biar bisa cari ibu yah ayah?,"nada menjawab sendiri pertanyaan nya.

"Ibu kemana Ayah?,"tanya Nada lagi,

"Kalau ibu nggak ada? Gimana caranya Nada lahir?,"tanya Nada yg saat itu usianya masih 5 tahun.

"Nada..., Sini dengerin ayah Nak, Nada itu punya ibu, kayak temen-temen, cuma ibu nya nada tempatnya jauh banget,"jawab Adijaya mengibuli anak 5 tahun, karena jika ia menjawab ibunya sudah pergi untuk selamanya, maka nada akan histeris lagi.

"Ibu akan balik kan yah?,"tanya Nada lagi,.

Adijaya terdiam seribu basa, entah sampai kapan ia berbohong kepada anak semata wayangnya itu.

"Nanti kita sama-sama ke ibu,"ucap Adijaya,

"Beneran yah?,"tanya Nada sambil memasang wajah penuh harapnya.

Bertahun-tahun berlalu, seketika nada sudah paham. Dirinya baru mengetahui ibunya tidak ada bukan karena ibunya pergi jauh, melainkan meninggal kan dunia ini untuk selamanya..

Flashback off

***
"Wanita itu," batin Dzaky sambil menyetir mobil.

"Dia Mairah, mantan pacar Irul, gue nggak boleh biarin Irul ketemu sama dia,"

"Kalau sampai Irul ketemu sama dia, Irul nggak bakalan inget nada lagi,"

"Irul nggak boleh ke pemakaman,"

Dzaky langsung menelpon mamanya agar Zidan tidak ikut ke pemaknaan. Bahkan ia sudah berencana dengan cepat.

" Gue nggak mau Ade gue sakit hati, gue nggak mau Nada makin terpuruk,"

"Kalau nada sampai bunuh diri, gue yang bakalan di gentayangin, secara benci banget sama gue," Dzaky mulai ngelantur.

Dzaky dan Nada adalah dua orang yang sudah seperti saudara kandung yang bahkan saling menyayangi walaupun seperti tom and Jerry.

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang