72

712 67 17
                                    

" Ayah , maafin Nada,"batin Nada,

Nada benar-benar sudah menyerah, nada sudah siap dengan konsekuensi yang akan ia terima.

Nada bahkan siap di usir, namun nada tidak siap jika ayahnya kembali sakit. Nada tidak bisa melihat Ayahnya kesakitan,

Nada bahkan sangat ingin menukar seluruh organ tubuhnya dengan tubuh ayahnya sehingga ayahnya selalu kuat dan tidak sakit nyatanya tidak bisa. Yang nada bisa hanya bersiap akan kehilangan seperti yang terjadi pada rumah tangganya yang sudah hancur dalam waktu hitungan detik hanya karena hal yang begitu sepele.

" Gue sebenernya nggak nyerah akan pernikahan kita Dan, tapi gue cuma mau kalau Lo bahagia dengan pilihan Lo sendiri,"

" Gue masih berharap Dan, Lo datang jemput gue dan minta maaf untuk perbaiki semuanya,"

" Gue masih berharap Dan, saat di pengadilan nanti Lo bilang kalau lo ngucapin itu dalam keadaan emosi,"

" Gue cinta banget sama Lo Dan, gue nggak tau lagi tanpa Lo gue akan kayak gimana, gue nggak tau kelanjutan hidup gue kayak gimana,"

"Tapi, gue juga nggak mau maksain Lo buat terus sama gue,"

Nada masih saja menahan isakan tangisnya, takut ayahnya terbangun.

Bahkan malam ini nada tidak bisa tidur. Nada terus kepikiran Zidan.

***

" Goblok!!! Goblok!!!,"ucap Zidan sembari menonjok dirinya sendiri.

Benar saja ia sangat goblok,

" Seharusnya gue nggak ngomong kayak gitu,"

Namun ucapan Nada masih Terngiang- ngiang ditelinganya.

Zidan sangat sakit hati ketika nada menuduhnya menikah dengan nada karena ingin cepat naik pangkat. Namun nyatanya tidak, pernikahan mereka dimulai karena sebuah perjanjian konyol antara seorang yang bersahabat.

Bahkan Zidan juga tidak menyangka , nada memeluk lelaki lain. Zidan bahkan sudah sangat kecewa. Namun hatinya masih terpaku pada cinta kepada nada . Cintayang tidak Zidan ketahui kapan munculnya. Entah sejak pertama menyentuh Nada, atau sejak Nada berusaha membuatnya melupakan masa lalunya, atau bahkan sejak perjuangan nada mencintainya dengan tulus. Zidan tidak tau itu. Lebih jelasnya Zidan masih sangat mencintai nada, kebodohannya adalah emosinya tidak bisa ia kontrol.

Zidan bahkan sudah meneguk beberapa obat tidur, namun tidak tertidur juga.

Zidan terus kepikiran dengan Nada, bahkan Zidan kepikiran dengan apa yang akan dikatakan mama dan papanya ketika mengetahui dengan bodohnya dirinya menalak istrinya sendiri.

Bahkan Zidan sudah siap dibikin bonyok oleh Dzaky.

Zidan kembali melakukan hal gilanya, meneguk red wine.

Yah, ia meneguk red wine lagi,

Pikirannya bahkan sudah tidak bisa diajak kompromi lagi,

Hingga ia langsung mengemudikan mobilnya,tentu saja untuk menemui nada. Zidan ingin minta maaf, Zidan tidak ingin berpisah dengan nada, ia ingin memperbaiki semuanya dalam keadaan tidak sadar.

Hingga beberapa menit saja Zidan telah sampai dikediaman nada.

Di luar hanya ada satpam yang berjaga,

" Bu Nada melarang Pak Zidan masuk,"ucap Satpam itu,

Namun Zidan menerobos masuk,

Zidan berteriak-teriak memanggil Nada,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang