"Unchh pak Alfin, makasehh!!!,"ucap Nada langsung menyambar Snack satu kantong besar itu.
"Saya doain pak Alfin makin ganteng, dan cepet naik pangkat,"
"Kalau Pak Alfin naik Pangkat, jangan lupa traktir saya di Gucci yah pak,"
Alfin hanya menatap nada sambil mendengarkan satu per satu bacotan dari Nada yang bikin pusing itu
"Namun aku suka mendengar kejujuran yang ada itu,"
"Setidaknya ia tidak munafik,"batin Alfin.
"Kalau saya ke Gucci saya belinya yang murah-murah kok Pak, biar uang pak Alfin nggak abis nantinya,"
"Makin nggak sabar tunggu pak Alfin naik pangkat,"Ucap Nada dengan suara yang samar karena mulutnya penuh dengan wafer.
Uhukk..uhukkk...
Dengan refleks, Alfin langsung mengambil air mineral diatas meja dan memberikan kepada Nada untuk diminum.
Nada langsung meneguk, air itu hingga air mineral ukuran 600ml itu langsung habis seketika.
"Perut apa Drum?,"ucap Alfin sambil tertawa.
"Kemarin ada yang ngejek saya, pas besoknya kakinya patah di injek sapi,"jawab Nada dengan tatapan macan nya.
"Terus? Sapinya nggak papa?,"tanya Alfin.
"Lebih parahnya lagi kaki sapinya ancur,"jawab Nada dengan wajah sok heboh.
"Huahahahahaha,"nada kembali mengeluarkan tawa keras seperti tawa penjahat gendut yang sudah menyelesaikan misi.
"Hussshhh,"Alfin mengisyaratkan tangannya agar nada diam.
"Upss,"jawaab Nada tanpa dosa sok polos banget.
"Pak Alfin bukain dong,"pinta Nada kepada Alfin sambil menjulurkan kerupuk berukuran besar.
"Lengannya besar juga, buka snack aja nggak bisa,"ucap Alfin sambil menatap nada.
nada kembali menatap Tajam,
Ia langsung menyambar Snack yang belum di buka itu.
"Kalau nggak ikhlas nggak usah,"ucap Nada sambil mengigit pembungkus Snack agar terbuka.
"Hmmmm,"nada menghembuskan nafasnya.
Kini ia melihat jam di ruang rawatnya, sudah pukul 4.30 sudah satu jam 30 menit Zidan belum kembali juga.
"Pak , suami saya kok belum balik-balik ya? Jangan-jangan diculik sama tante-tante,"ucap Nada menebak-nebak.
"Ada hp?,"tanya Alfin.
" Ada pak,"jawab Nada,
"Telpon,"titah Alfin.
"Pulsa saya habis , mangkanya saya bilang ke pak Alfin. Siapa tau pak Alfin mau nambah pahala,"
"Astaga,"ucap Alfin,
"Betapa sulitnya memahami makhluk yang bernama wanita, kenapa nggak to the point aja sih Ibu Nadaaa!!!,"ucap Alfin.
"Wanita itu nggak sulit dipahami pak, cuma Pak Alfin aja yang bego, terus nggak peka lagi,"sambar Nada.
Ceklekkk..
Pintu rumah sakit itu langsung terbuka,
Tepat, di ambang pintu Zidan sudah berdiri dan hanya membawa kantong plastik super market.
Kringg...kring
Suara telepon berbunyi,
Langsung saja Zidan mengangkat telpon itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...