Nada kini berlari masuk kedalam toilet,tiba-tiba saja ia merasakan mual yang menusuk hingga keatas.
"Ya Allah,"gumam Nada, ia terus saja muntah.
"Awwwww,"nada merintih sambil memegang bagian bawah perutnya.
"Astaga, mungkin gara-gara gue belum makan, pakai acara muntah segala lagi,"
"Ettsss tunggu? Jangan-jangan gua???,"
TOK TOK TOK...
suara gedoran pintu sudah terdengar dari luar, tentu saja Zidan panik karena nada muntah secara tiba-tiba.
"Nad, kamu nggak papa kan?,"suara dari luar.
Nada kemudian berlari keluar, ia langsung mengambil testpack yang ada didalam dompetnya, ia membukanya hati-hati.
"Kamu hamil?,"tanya Sang Suami Kepo.
Nada tidak menjawab sambil memasang wajah penuh harap, ia masuk kembali dan tentu saja ingin membuang urin agar bisa melakukan test kehamilan.
"Aaaaaaa......," Nada berteriak begitu kencangnya membuat seseorang yang menanti diluar sana keget bukan kepalang.
Langsung saja dengan tendangan ala akedemi polisi dengan modal pede dan alhasil kakinya Sakit, Zidan sudah membuka pintu itu dan ia berhasil merusak pintu itu.
Didalam sana , nada sudah duduk tersungkur di atas Closet sambil menangis.
Sementara testpack sudah ia terlantarkan begitu saja.
"Kamu kenapa nangis Nad?, Kamu hamil?,"tanya Zidan dengan kepo maksimal.
Nada masih memperkuat tangisannya,,
"Nada jawab aku kamu kenapa? Jangan nangis kayak gini aku panik tau,"ucapnya sambil menghapus air mata nada.
"Kamu jangan nangis, aku janji nggak bakalan ninggalin kamu, aku sayang kok sama kamu,"sambil mencium kening nada.
"Jangan nangis , please,"bujuk Zidan, tangis nada sedikit mereda.
"Aku ha-,"ungkap Nada sambil melanjutkan tangisnya.
"Hamil?,"potong Zidan.
"Haid,"jawab Nada dengan putus asa.
"Nggak papa, nanti kita bikin lagi saat kamu udah selesai haid,"jawaban begitu simply.
"Jangan nangis lagi dong, aku mau mandi nih,"ucap Zidan.
"Dan,aku mintol sama kamu,"
"Mau apa? Mau makan? Mau minum? ,"Jawab Zidan.
"Beliin pembalut di super market yah, yang 42 Senti,"pinta Nada.
Zidan langsung saja membulatkan matanya,
"Pembalut?,"ulang Zidan.
Nada langsung mengangguk,
"Super market mana ada buka jam segini,"elak Zidan.
"Di warung depan gang udah buka, please gue nggak bisa gerak kalau gini terus, masa Lo tega liat gue duduk di toilet terus kayak gini?,"
"Its okey,"jawab begitu dingin.
***
"Mbak pembalut 42 Senti,"ucapnya kepada penjual warung.
"Mau yang merk apa Pak?,"
Zidan langsung skak, mana ia tau merk pembalut.
"Merk yang biasa dibeli sama cewek Bu,"jawabnya kepada pemilik warung.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...