63

708 95 21
                                    

" aku barusan bicara sama orang itu, katanya anakku sudah lahir," ucap Nada histsris.

" Aku baru saja bermain dengan anakku,"

Nada semakin menjadi-jadi, bahkan suster sudah ingin menyuntikkan bius namun Zidan melarangnya .

" Sabar sayang," Zidan mendekat tubuh nada dengan erat, sembari mencium keningnya begitu dalam.

"Ikhlas ya sayang, ini adalah takdir," ucap Zidan,

Air mata Zidan sudah tidak terbendung lagi,

Bahkan Zidan sudah berencana masa depan dengan anaknya. Kini hanya angan-angan saja.

Nada baru selesai operasi dan baru akan bisa memiliki anak 2 tahun lagi.

Sungguh cobaan yang seberat itu,

" Anakku!!!," Nada berteriak,

"Ikhlas sayang, istigfar, kita belum mampu dititipkan jadi tuhan ambil kembali," ucap Zidan,

" Aku nggak becus jadi ibu," nada memukul dirinya sendiri,

"Sayang sabar," ucap Zidan, menahan nada agar tidak menyakiti dirinya sendiri.

"Kenapa tuhan mempermainkan hidupku seperti ini? Apakah aku terlahir hanya untuk menurut saja?,"ucap Nada,

"Hussshhh...!," Jangan salahkan tuhan sayang, tuhan menyusun skenario ini dengan sangat baik.

" Kalau aku punya anak kamu akan berpikir dua kali untuk selingkuh dikemudian hari, tapi jika saja kita tidak punya anak, maka dengan cepat kamu bisa selingkuh kapan saja, dan satu lagi aku nggak mau kehilangan kamu,"ucap Nada,

"Aku janji sama kamu, kamu adalah cintaku, cinta terakhir dalam hidup aku,"ucap Zidan,

Nada menarik nafas panjang,,,

"Jadi bagaimana keadaan orang yang aku tembak?,"tanya Nada,

"Semuanya meninggal,"jawab Zidan,

"Innalilahi,"ucap Nada,

"Mereka adalah DPO yang akan dihukum mati, namun kamu langsung eksekusi dia dengan tepat tanpa menunggu Zidan yang berbelit Belit.

"Kamu sudah berhasil membersihkan negara dari sampah-sampah kriminalitas sayang, aku bangga sama kamu sayang,"ucap Zidan .

Tiba-tiba saja, nada kaget bukan kepalang ketika melihat

"Nada sayang," ujar Adijaya ketika masuk kedalam ruang pemulihan.

"Ayah?,"ucap Nada,

Nada langsung mengucek matanya,

"Ayah?," Nada tidak menyangka.

Adijaya langsung memeluk dan mencium putri semata wayangnya itu.

" Ayah bohongin aku juga?,"tanya nada,

" Aku nggak ngerti sama kalian semua kenapa bisa kalian semua nyembunyiin kebohongan besar kepada aku,"

"Apa aku terlalu sulit di percaya sehingga kalian tidak pernah memberitahu misi kalian pada aku,"omel Nada.,

"Nggak gitu konsepnya sayang," ucap Zidan,

"Diam Dan, kamu juga bohongin aku,"nada melotot kepada Zidan.

" Demi apa coba yah , ayah bohong sama nada sampai-sampai bikin nada hampir stress!!!,"

Kalian berdua!!!! Ha.....!!!!

Nada teriak tak karuan, nada benar -benar marah merasa di bohongi oleh ayah dan suaminya.

"Kenapa ayah pura-pura meninggal? Apa ayah nggak tau, hancurnya nada ketika mengetahui ayah ninggalin nada untuk selamanya?,"

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang