92

231 21 0
                                    

"Saya tidak bersalah, saya hanya ingin menolongnya kenapa saya di tangkap,"teriak pria baik itu ,

Namun polisi tidak ada percaya, pasalnya hanya dirinya lah seseorang yang ada di tkp saat itu,

Nada dengan langkah gontai karena capeknya dengan acara pernikahannya langsung masuk kedalam ruangan interogasi.

"Kalian sudah cek cctv?,"tanya Nada kepada rekannya,

"Apartemen se mewah itu tidak mungkin tidak memiliki cctv, apakah kalian cek sebelum menyeret dia kesini?,"tanya Nada,

"Hah bodoh,"ucap Nada,

Nada membentak rekannya, yang bahkan lebih senior darinya.

Nada berlari, kemudian mengambil motor entah motor siapa yang terparkir disana. Nada melajukan motor dengan kecepatan tinggi. Hingga dirinya sampai di tujuan.

Nada langsung ke ruangan mengecek cctv yang ada di apartemen itu, namun nihil mengapa cctv ada plaster hitamnya.

"Ini pembunuhan berencana,"batin Nada,

Nada kemudian ke ruang keamanan memeriksa cctv, bahkan tidak ada rekaman seseorang.

"Hah! Cctv nya sudah dirusak,"umpat Nada,
Namun Nada tidak sampai berhenti disitu saja, dirinya kemudian mengecek rekaman beberapa hari yang lalu tepatnya minggu lalu.

Hingga ia menemukan seorang pria yang selalu masuk ke apartemen itu, bahkan pria yang di penjara tadi tidak pernah terlihat masuk apartemen itu.

"Ini sudah tidak beres,"batin Nada,

Nada kemudian meninggalkan tempat itu dengan mengambil bukti yang ada, sementara yang lain yang sedang melakukan olah tkp disuruh pulang oleh Kasat karena tidak berguna.

Apartemen itu kini segel oleh garis polisi,

"Bertahan lah disini dulu , hukum negara ini memang seperti ini. Kalau kamu tidak bersalah kamu akan bebas secepatnya,"bisik Nada pada pria baik,

Nada berembuk dalam ruangan rahasia bersama dengan beberapa rekan serta komandan.

Nada kemudian menyuruh ahli It Polri untuk mengecek sosial media Korban hingga ke akar-akarnya.

"Korban masih ber status belum menikah, kenapa bisa hamil?,"ucap rekannya,

"Kamu tau pergaulan bebas semakin meraja lela, sebaiknya kita bukannya me razia hotel murah dan penginapan saja tetapi kita harus me razia hotel hotel mahal Karena bisa jadi pelacuran dan pelecehan seksual banyak terjadi disana,namun bedanya ini di kalangan masyarakat kelas atas"ucap Nada dengan begitu bijaknya.

"Oh saya tau,"ucap Nada ,

Nada kemudian mengsketsa dan menulis alur kejadian yang menurut pikirannya.

"Dimana kalian bisa dapat laporan kalau di apartemen itu ada pembunuhan,"tanya Nada,

"Ada telpon misterius yang datang, hingga kami langsung meluncur tanpa tau bukti sebenarnya,"ucap Rekannya,

Nada kembali bekerja sama dengan divisi it untuk mengecek nomor terakhir yang di angkat telepon nya oleh kantor. Namun nihil pembunuh itu sangat pintar, mereka menggunakan nomor yang sudah tidak bisa dilacak lagi.

"Kita harus menemukan pelaku sebelum esok hari, saya ingin kebenaran di tegakkan," Ucap Nada,

Nada berusaha semaksimal mungkin walaupun dirinya sangat lelah dengan keadaan.

"Maaf ya sayang, aku hari ini ngga pulang," Tulis Nada dalam pesan singkat kemudian dikirimkan ke Alfin.

Nada meminum seteguk kopi hangat, kemudian kembali melakukan olah tempat kejadian perkara. Kali saja ia menemukan bukti disana,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang