Duarr....
Gelas yang di gunakan Adijaya untuk minum obat seketika jatuh, dan bahkan retak .
"Astagfirullah Nada...," Adijaya Refleks Berteriak.
Akbar yang tengah berada di ruang tengah bersama dengan Zalihah langsung masuk kedalam kamar Adijaya.
" Astagfirullah mas, ada apa?,"tanya Akbar.
" Perasaanku nggak enak , cepet telpon Zidan aku khawatir sama nada," titah Adijaya.
Zalihah refleks memencet ponsel yang ada di tangannya.
" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan,"suara mba-mba operator.
"Nggak aktif Mas,"ucap Zalihah,
Coba kalian chat Zidan, dan chat juga orang-orang disana.
Zalihah mencoba chat Zidan , rupanya WhatsApp nya hanya ceklis satu, nada juga hanya ceklis satu.
Sementara Zalihah mengirim pesan pertanyaan bahwa apakah nada dan Zidan baik-baik saja atau tidak di grup Bhayangkari dan Grup Kepolisan.
Namun grup terasa sepi, sebagian hanya sider.
"Tidak ada tanggapan mas,"jelas Zalihah,
"Telpon siapapun sekarang yang ada di Jakarta,"ucap Adijaya yang perasaannya sangat campur aduk..
Zalihah terus mencoba menghubungi para kepala kesatuan, dan bahkan kaporles namun tidak ada yang menjawab bahkan Zalihah tidak sungkan lagi menelpon Istri Kapolda.
Hingga,,,
" Kantor memang gempar, bapak juga tidak ada dirumah Bu,,, semuanya mungkin tidak sempat membalas pesan, terjadi penangkapan beberapa mafia dan bahkan kasus percobaan pembunuhan, bapak tadi keluar tergesa-gesa,"
Zalihah makin khawatir, dirinya sendiri begitu takut siapa tau nada dan Zidan lah yang diserang.
"Tenang mas kita belum dapat kepastian,"
Zalihah yang kehabisan akal langsung menelpon random polwan yang tugas di polres..
Jantung Zalihah seakan berhenti berdetak, ketika sang polwan berkata.
" Ijin ibu, Rumah pribadi Komandan Zidan Khairul Akbar di teror, untung saja semua pelaku sudah tertangkap , tidak ada yang kabur. Hanya saja,"
"Hanya saja apa dek?,"tanya Zalihah,
"Ibu Nada tertusuk dan meninggal,,,"
Zalihah langsung pingsan,,,
Akbar dan Adijaya yang kebingungan dengan Zalihah yang tiba-tiba saja pingsan.
" Pasti ada yang tidak beres di Indonesia,"ucap Adijaya.
Beberapa menit kemudian, Zalihah langsung terbangun...
"Mas keadaan di Indonesia sangat genting kita harus pulang sekarang juga, pesan tiket penerbangan sekarang juga," titah Zalihah yang wajahnya memerah.
***
" Peneroran atas rumah Anggota Polri AKP Zidan Khairul Akbar dan Briptu Denada Maharani baru saja terjadi, terdapat 5 korban jiwa. Salah satunya adalah ibu Briptu Denada Maharani yang sedang di tangani oleh tim medis karena mengalami luka tusuk, sementara beberapa mafia tewas tertembak, "
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...