Chapter 7

1.5K 116 27
                                    

"Kamu bau ayam geprek mix bau coklat,"kritik Zidan kepada Nada yang sangatlah amburadul.

"Iya ini juga aku mau mandi,"jawabnya begitu singkat kemudian menyandarkan di kursi untuk tertidur sejenak karena kemacetan kota Jakarta membutuhkan waktu yang lama.

"Yaelah, tidur,"gumam lelaki yang sedang menyetir mobil itu.

Tiba-tiba saja Handphone didalam saku celana nada berdering,

"Nad, Bangun handphone kamu bunyi,"

Tidak ada jawaban, hingga handphone itu berbunyi berulang kali.

Zidan langsung meraba saku celana Nada dan hendak mengangkat telepon yang berbunyi hingga suara ceplas ceplos keluar dari tempat persembunyiannya.

"Ngapain Lo, modus yah, ihh ngeri,"

"Pakai pegang-pegang paha gue segala ihhhh,"nada langsung mencubit lengan berotot itu.

"Ahhhh," Ringis Zidan.

"Handphone kamu bunyi, udah berkali-kali. Aku teriakin kamu nggak bangun-bangun jadi aku mau ambil terus ngangkat siapa tau penting,".

Nada hanya melirik singkat, dan mengambil handphone dalam sakunya.

"Perawat yang jagain papa,"

"Tumben nyepam,"

Nada langsung membuka pesan singkat dari WhatsApp.

"Bu Nada kerumah sakit citra Medika sekarang, Bapak Adijaya sedang kritis," isi pesan itu.

"Dan, cepet putar balik. Ayah ada dirumah sakit. Please Dan, please,"nada langsung heboh.

"Nggak bisa, ini jalanan satu arah,"

"Jadiin dua arah cepetan,"

"Astaga kita ini aparat, kita nggak boleh semena-semena gitu. Didepan ada belokan,"

Zidan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi,

Ia asal sambung saja, hingga nyaris menabrak mobil orang lain yang di parkir.

Setelah sampai di rumah sakit,

Nada langsung berlari mencari keberadaan Ayahnya.

Dengan penampilan yang cemong, ia langsung menghampiri suster yang ada di bagian depan.

"Pasien atas nama Adijaya Dimana?,"

"Ruang ICU Bu,"jawab suster.

Nada langsung berlari lagi dengan cepat hingga Ia meninggalkan Zidan yang baru mencari tempat parkir.

"Bu Nada,"panggil perawat Ayahnya.

Nada dengan cekatan, langsung menghampiri nya.

"Gimana ceritanya sih suster, ayah bisa drop lagi,"

"Saya juga tidak mengerti Bu, Bapak tadi cuma mengeluh sakit di bagian dada, dan langsung di bawa keruang ICU,"

"Keluarga pasien atas nama Adijaya,?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU.

"Saya anaknya Dokter,"jawab Nada.

"Bisa ikut ke ruangan saya Bu?,"

Nada hanya mengangguk, ia langsung masuk kedalam ruangan dokter .

"Silahkan duduk Bu,"

"Penyakit Radang paru-paru bapak Adijaya sudah mengalami komplikasi ke Jantung dan Ginjalnya Bu. Yang bisa kita lakukan hanyalah jalan cuci darah tiap tiga kali seminggu, itupun hanya bisa mengurangi rasa sakitnya bukan mengurangi tingkat penyakitnya,"

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang