53

726 110 21
                                    

Hari-hari berlalu begitu cepat, bahkan nada tidak bersemangat sama sekali menikmati harinya yang harus di suruh menjaga kantor walikota dikarekan ia sedang hamil.

"Nggak ngerti gue Nurul, kenapa sih gue jagain kantor walikota mulu, kantor gue kan disana," ucap Nada kepada Nurul, Satpol-PP yang bertugas bersamanya sambil menunjuk Porlesta yang ada diseberang jalan.

"Maafkan Nurul Kak Nada,"ucap Nurul Pasrah, sembari menyerahkan pisang nuget yang tidak bisa ia habisi.

"Baiklah Nurul, kakak makan semuanya,"ucap nada disertai dengan decitan gigi yang melahap makanan begitu rakusnya.

Selama dua bulan, Nada terus saja menjadi orang asing bersama dengan Zidan. Zidan yang sudah mulai aktif kembali ke kantor bahkan tidak melupakan segalanya kecuali nada. Bahkan ia ingat file yang ia kerjakan sewaktu sehari sebelum ia kecelakaan.

"Tolong kamu berikan makanan ini kepada Bu Nada," titah Zidan kepada Office girl kantor.

"Makan yah Nad, semoga kamu suka masakan aku, maafkan aku selalu berusaha menjadi orang asing , sebelum misi ini selesai kita harus saling menjadi orang asing!,"batin Zidan.

"Lo udah temuin titik lokasi mereka Dan?,"tanya Rekannya.

"Sudah, gue udah bikin strategi buat nangkap mereka semua nanti malam, suruh pasukan Brimob stand by,"jelas Zidan,

Rekannya hanya ber oh ia saja,

"Dan, sangat sulit menangkap mereka,"ujar Bapak Kasat.

"Kenapa harus sulit komandan? Selama kita masih terus berusaha,"jawab Zidan,

"Tidak segampang itu,"jawab Kasat.

"Terus saya harus bagaimana komandan?,"tanya Zidan,

" Komandan Adijaya pernah mengajarkan kepada saya, jika ingin memancing sesuatu harus ada umpan,"ucap Pak Kasat.

"Jadi kita harus memiliki sebuah umpan untuk memaksa mereka keluar, jika kita menangkapnya didalam , kita akan kesulitan, siapa tau mereka lebih memasang perangkap yang bisa lebih mencelakakan kita,"ucap Kasat,

Zidan terdiam sejenak, sambil memikirkan tindakan apa yang akan ia lakukan.

"Siapa yang akan kita jadikan umpan , jika saya mereka pasti akan lebih curiga dan tidak akan mau keluar,"keluh Zidan,

"Nada,"jawab Pak Kasat tanpa ragu sedikitpun.

"Dia mengincar nada bukan ? Hingga ia berusaha melenyapkan orang terdekat nada?,"tanya Kasat.

Zidan hanya mengangguk,

"Tapi , saya tidak ingin nada dan calon anak saya celaka,"protes Zidan,

"Disinilah kamu harus memilih, antara keamanan semua pihak, atau keamanan istrimu saja,"jelas pak Kasat dan Langsung pergi.

Zidan tambah di buat bingung, terlebih dirinya dan nada sangatlah asing. Ia tidak mungkin langsung menyuruh nada datang kesana menyerah kan dirinya pada Karyo.

Actually Karyo kabur dari penjara, dan belum di temukan sampai sekarang,

Zidan hanya bisa menyandarkan kepalanya di meja.

"Keselamatan nyawa Nada , dan keselamatan semua pihak," Zidan terus saja cap cip cup,

"Lo kenapa rul?,"tanya Dzaky yang baru saja datang.

"Kita harus menjadikan nada sebagai umpan agar mereka keluar dari persembunyian mereka,"ucap Zidan,

"Anak gue yang jadi masalah, udah cukup penderitaan bini gue dan gue jadi orang asing kayak gini,"jelas Zidan,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang