65

764 80 11
                                    

" sudah mas, jangan bahas itu mending kita habisin waktu bareng yuin hari ini," ucap Mairah mengalihkan pembicaraan,

"Mas Zein nggak boleh tau, kalau Irul itu adalah mantan aku,"batin Mairah,

"Pasti Mairah nyembunyiin sesuatu,"batin Zein.

" Mas hei, " Mairah menyadarkan Zein dari diam nya.

"Kok bengong mas," tanya Mairah,

" Nggak apa - apa,"jawab Zein,

Zein keluar dari kamar mereka , dan kembali melanjutkan pekerjaan di ruang kerjanya.

Sementara Mairah masih di hantui rasa khawatir, ia tidak ingin percintaan masa lalunya di ketahui oleh Zein.

Mairah langsung mengubah sandi email-nya, dan mengubah sandi macbooknya karena Mairah menyimpan seluruh backup data di macbooknya termasuk foto-foto nya bersama Irul , pap yang sering dikirimkan Irul, hingga data-data semua chat/SMS bahkan what's app.

Mairah tidak ingin Zein berfikir bahwa dirinya masih menaruh harapan kepada Irul, istri dari sahabatnya sendiri.

Mairah memang masih mencintai, namun titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan bukan?

Yuin menangis, membuat Mairah berhenti melamun. Kepala yuin terbentur di box bayi.

***

" Aku mau pulang dari sini, sumpah yah bosan banget disini," ucap Nada,

" Sabar , sabar, sabar, luka operasi kamu belum mengering, Hb kamu juga masih belum stabil,"ucap Zidan,

"Kan bacotnya sama kayak dokter,"

"Eh maaf songong lagi yah?,"

Zidan hanya bisa menahan tawanya melihat bacotan nada yang begitu lucu.

Zidan yang masih tertidur di samping nada hanya bisa mendengar seluruh bacotan nada, dan hujan yang menyembur dari mulut nada karena kebacotan yang tiada henti.

" Berhenti ngomel atau," ucap Zidan,

"Atau apa?,"tantang nada,

Zidan langsung mencium bibir nada karena nada terlalu banyak bicara, hingga sedikit menggigit bibir nada agar kesakitan dan berhenti ngomel.

" Psikopat,"vonis Nada,

" Kalau aku psikopat, aku udah terkam kamu dari tadi, mana ada laki-laki normal yang tahan sedekat ini sama cewek secantik kamu?,",

Nada langsung diam, dan menutup tubuhnya dengan selimut. Ia semakin merinding melihat keanehan Zidan.

" Gue cantik yah ya Allah, Alhamdulillah yah cantik,"batin Nada, nada hanya bisa gemetar.

Zidan langsung memeluk perut nada,

" Sekarang tidur ya sayang, biar bisa keluar dari sini secepatnya,"bisik Zidan ,

" Dasar aneh, tadi gue dikasarin sekarang di lembutin kayak gini. Kan gue baper , terbawa suasana jadi gue yang pengen meluk dan cium dia," batin Nada,

" Ah bodo, tidur-tidur!!!,"batin Nada,

Nada tidak bisa tidur, ia begitu risih dipeluk seperti itu. Terlebih ini sangat jarang. Karena kegensian dahulu kala yang mendarah daging. Hingga sekarang hampir nggak punya malu lagi.

" Nada tidur!,"ucap Zidan,

Nada tidak bergerak karena di peluk begitu erat.

" Ehh Dan, impus gue kayaknya buntu deh,"ucap Nada,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang