Chapter 50

883 93 24
                                    

Mairah langsung berlutut, ia benar-benar tidak berdaya. Untung saja baby Yuin di gendong oleh nada.

"Irul,"kata itu mulai terlontar dari mulut Mairah,

"Dari mana Mairah tau tentang nama panggilan Irul itu, bukankah hanya orang terdekat saja yang tau? Mengapa Mairah?,"batin Nada bertanya-tanya.

Terlebih mengapa Mairah langsung menjadi seakan orang yang tak berdaya.

Sebuah suara yang begitu familiar terdengar di telinga Zidan, ia benar-benar menginginkan suara itu, suara yang benar-benar ia cari sejak ia tersadar dari koma beberapa hari.

Zidan refleks membuka matanya,

Betapa bahagianya dirinya, matanya langsung berbinar melihat cahaya kecantikan wanita yang teramat ia cintai ada disana, menyebut namanya.

"Mai,"ucap Zidan,

Nada langsung menganga, tak menyangka sekaligus hancur. Wanita mana yang tidak hancur apabila mengetahui mantan pacar yang teramat dicintai suaminya adalah sahabatnya sendiri.

"Jadi, Lo mae mantan suami gue?,"tanya Nada tak menyangka kepada Mairah yang sudah menangis sedari tadi.

Mairah mengangguk,

"Maksud kamu mantan apa?,"tanya Zidan sedikit membentak.

"Dia itu pacar saya!,"Ucap Zidan, suaranya mulai meninggi.

"Ohh, Zidan Khairul Akbar the first time anda membentak saya!,"jawab Nada .

"Kenapa baru sekarang gue tau Mai, kalau Lo sebenernya cewek yang sering gue sumpah-sumpahin itu, kalau Lo cewek yang gue benci kenapa mai, kenapa harus Lo cewek itu, jadi selama kita sekolah Lo sering ketemuan sama dia?," Ucap nada tanpa titik koma. Nada memang sudah benar-benar kecewa.

"Andai waktu bisa diputar, gue nggak bakalan pernah mau menikah sama mantan sahabat gue sendiri Mai,"nada langsung mengutuk dirinya sendiri.

Flashback on

"Ditengah kobaran lilin mati lampu ini,kita bertiga Yura, Mairah , dan Nada berjaniii!!!"

"Nggak ada yang akan menikah dengan mantan pacar sahabat nya!!!,"seru mereka bertiga,

Nada adalah orang yang paling pertama meniup lilin mati lampu itu hingga semuanya panik dan Yura hampir sesak nafas karena kegelapan.

On

"Gue langgar janji Mai, maafin gue,"Nada pasrah.

Sementara Mairah masih tertunduk menangis,

"Sebeginikah cara Tuhan merahasiakan takdir?,"

"Mengapa dunia begitu sempit?,"batin Mairah.

"Mai, Lo marah banget sama gue yah?,"tanya Nada ditengah kesedihan dirinya sendiri.

"Gue bisa jelasin Mai,"ujar Nada,

"Sayang,"panggil Zidan dan melambai ke arah Mairah,

Nada langsung retak mendengarnya, benar saja kecemburuan itu ada.

"Kamu bukan milik saya lagi! Kamu milik nada, sahabat saya!,"jawab Mairah.

Mairah langsung melangkahkan kakinya keluar, disusul oleh Nada.

"Mai, gue bisa jelasin!!,"ujar Nada sambil terus menyusul Mairah.

"Gue cuma di jodohim Mai, please Lo jangan benci sama gue,"jelas Nada,

"Gue nggak marah Nad, gue cuma takut,"jawab Mairah, mimik wajah ketakutan nya kini muncul.

"Lo takut kenapa mai?,"tanya Nada,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang