chapter 40

1K 101 28
                                    

" operasi pengangkatan racun akan dilaksanakan, mohon maaf penanggung jawabnya siapa?,"tanya suster.

"Saya Suster, saya kakaknya,"ucap Alfin terpaksa, ia tidak ingin operasi ditunda karena tidak adanya pihak keluarga.

"Semangat yah Ibu Briptu Denada Maharani yang paling jahat seantero Jakarta pusat dan sekitarnya, jangan ninggalin orang yang kamu tolongin,"pinta Alfin, namun percuma nada tidak mendengar apa-apa

Alfin langsung menandatangi persetujuannya. Ia merasa jika operasi di tunda kondisi nada akan semakin memburuk.

Alfin layaknya dokter, ikut masuk kedalam ruang operasi penyedotan racun yang ada didalam kerongkongan nada.

"Yang kuat Nad, kamu pasti bisa,"Alfin terus berdoa, sementara ia masih bertanya-tanya kemana Zidan, hingga sedari handphone nya nggak bisa dihubungi.

"Zidan Lo dimana sih, istri Lo mau dioperasi,"

Alfin terus mencoba menghubungi Zidan, namun nihil. Tidak ada tanggapan sama sekali. Sementara satupun keluarga nada, bahkan ibunda dari Zidan yang berkata akan datang belum menampakkan diri hingga saat ini.

" Detak jantung pasien semakin melemah,"ucap Dokter,

Alfin yang mendengar itu, langsung memperkuat doanya kepada Tuhan. Ia berlari mengambil wudhu, sambil masuk untuk sholat meminta doa agar cewek yang membuat hidupnya seakan-akan lebih memiliki warna itu , dan cewek yang selalu membuatnya emosi tingkat tinggi itu sembuh.

"Ya Allah, ya Tuhanku, hanya satu yang kupinta. Sembuhkan lah nada ya Allah, ini semua salahku, kumohon sembuhkan lah dia, jangan jadikan dia korban , aku belum siap jika harus kehilangan orang yang membuat hidup ini seakan benar hidup,"

Alfin kembali keluar, ia menghampiri ruang ICU, nada masih di letakkan di sana setelah operasi.

"Suster bagaimana keadaan Nada?,"tanya Alfin, Alfin benar-benar khawatir.

"Detak jantung pasien belum normal,"

***

"Detak jantungnya melemah dok,"ucap Dokter Jusman.

Dokter vidya melakukan berbagai macam cara agar operasi itu berhasil. Entah sinyal dari mana ia begitu ingin menyelamatkan nyawa yang ada di hadapannya itu.

Waktu berjam-jam telah usai,

Dokter vidya belum berhasil melakukan operasi, hingga ia sudah putus asa. Darah masih merembes, tidak ada cara lain lagi. Dokter vidya akhirnya pasrah.

"Semuanya kita serahkan kepada Tuhan, operasi tidak sesuai yang kita inginkan, ini harus di operasi ulang,"ucap Dokter vidya, pendarahan itu masih berlangsung.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?,"tanya Akbar ketika dokter vidya keluar.

"Semoga Allah masih memberikan umur untuk pasien, operasi tidak berhasil,"jawab dokter,

Akbar langsung syok,,

"Mengapa harus terjadi secara bersamaan tuhan, mengapa nada juga kecelakaan,",

Akbar semakin frustasi, ia tidak menyangka anak angkatnya itu mengalami musibah seperti ini.

***

Karyo merasa hal lain ada pada dirinya sendiri, perasaan tidak enak kini muncul. Bahkan ia sendiri tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya sendiri mengapa seperti ini.

"Cepat sembunyi, kita harus meninggalkan kota ini, sebelum polisi membekuk kita!,"seruan Karyo kepada anak buahnya.

"Tapi kenapa aku merasa ada yang aneh,"batin Karyo.

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang