"Aku dan Nada udah ngga bareng lagi Mai,"ucap Zidan seraya menatap wajah Mairah dengan tatapan kosong.
Mairah yang baru saja tiba dari California tentu saja langsung menemui Zidan. Hubungan Mairah dan Nada sudah tidak sedekat dulu. Walaupun mereka pernah berjanji akan merawat Yuin sesuai dengan permintaan Yura.
"Aku sebenarnya sangat ingin menanyakan kepada Nada, tapi aku takut. Aku takut Nada tersinggung terlebih dia tau kalau kita pernah memiliki hubungan khusus di masa lalu,"ucap Mairah,
"Lantas mengapa kamu sangat ingin mengetahuinya?,"tanya Zidan,
"Selain gagal denganmu, aku juga gagal bersama Nada, entah kegagalan apa lagi yang akan menghampiriku,"lanjut Zidan, dengan rasa putus asa,
"Nada bisa membuka hatinya untuk lelaki lain? Mengapa kamu tidak mencobanya?,"saran Mairah,
"Aku sudah coba, tapi gagal,"ucap Zidan,
"Zein tau kamu menemuiku?,"tanya Zidan,
"Tentu saja,"jawab Mairah,
"Andai aku berada dalam posisi Nada saat itu, aku bahkan justru meninggalkanmu dan tidak akan menemuimu dan tidak akan membiarkan kamu bertemu dengan anakku, tetapi Nada masih terlalu baik untuk memaafkan kesalahanmu,"
"Direndahkan oleh lelaki yang kita cintai itu sakit Irul !,"
"Aku tau Mai, aku tau semuanya salahku, lantas salahkah jika aku ingin bahagia juga ?,"ucap Zidan,
"Kamu tidak salah untuk bahagia, tapi aku mohon kamu jangan ganggu Nada lagi ya, biarkan dia bahagia,"ucap Mairah,
Seraya pergi meninggalkan meja Cafe sambil menitip uang lembaran 100 ribu di bawah gelas minumannya,
Kini sisa Zidan sendiri disana, satu kesalahan itu adalah petaka baginya, nada mungkin sudah bisa memaafkannya tetapi dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri selain kehilangan Istri yang begitu perfect untuknya dia juga kehilangan semua orang yang menyayanginya. Ini adalah penyesalan besarnya,
"Bagaimana aku menjadikannya Sempurna lagi?,"batinnya,
****
Alfin yang telah sampai di Tanggerang langsung menuju ke rumah. Ia tidak ingin Nada curiga kepadanya. Alfin sudah membawa wedding organizer untuk berbincang-bincang dengan Nada mengenai kesiapannya,
Nada hanya menyetujui semua konsep yang dibicarakan sang wedding organizer.
"Mbaknya terlalu kurus, apakah ingin kami desainkan khusus baju? Dikarenakan di toko kami bajunya tidak ada cocok akan sangat longgar dan akan terlihat seperti orang - orangan sawah,"ucap Sang Owner,
"Terserah mba, eh mas,"jawab Nada,
Nada pun di ukur oleh beberapa pegawai perempuan wo itu, setelah semuanya lengkap.
"Jadi nanti orang tuanya mau dipakaikan baju khas atau baju modern saja?,"tanya WO
"Apakah ingin di desainkan juga?,"tanya Wo,
"Fin, mami dan papi kamu ajak aja ke toko si Mba. Biar bisa di ukur biar bajunya pas gitu,"saran Nada,
"Ohh mami dan papi sibuk banget, tapi aku tau kok ukurannya,"ucap Alfin,
"Papi saya Tbnya sekitar 170cm dan bbnya 80kg , sementara mami saya tbnya 160cm dan beratnya sekitar 60kg ,"ucap Alfin,
"Bagusnya langsung di ukur sih mas? Emg nya sibuk bngt ya sampai-sampai ngukur baju anaknya mau nikahan susah?,"tanya WO,
Alfin hanya terdiam,
"Hmm mba, mertua saya itu beneran sibuk,"ucap Nada mencairkan suasana,
Nada sebenarnya khawatir dan namun dirinya berusaha positif thingking agar pikirannya terus menjadi tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...