84

583 72 3
                                    

Nada buru-buru masuk kedalam kamar,,,

Kamar itu telah bersih ,

Ia dan Zidan pernah tidur disana , sambil kejar-kejaran didalam sana. Dan melakukan segalanya disana. Nada tidak melupakan ciuman hangat Zidan disana.

Nada langsung menampar dirinya sendiri,

"Kenapa gue harus mengingat lelaki itu ,"batinnya,

Nada lamgsung membersihkan tubuhnya, sembari menatap dirinya di depan cermin, dan melihat perutnya yang sudah mulai membesar. Ia tidak pernah melewati tahap ini.

Nada begitu senangnya ketika ia merasakan adanya sendikit gerakan,

" Andai, pernikahan kita nggak hancur Zidan, gue nggak akan berusaha ngelupai lo,"batin Nada,

"Anak ini pasti akan kenal dan bermain setiap hari dengan ayahnya,"batin Nada, sambil menatap foto Zidan di kamar itu dengan lekat.

"Astaga Alfin di luar pasti kedinginan,"batin Nada,

Nada langsung keluar sembari membawa selimut berserta bantal untuk Alfin.

"Pasti capek Yah Fin, baru pulang dari kantor capek langsung temenin gue kesini,"batin Nada,

Nada memasangkan bantal ke kepala Alfin yang tidak memakai bantal, dan memasangkan selimut kepada Alfin.

Nada tanpa sengaja mengusap kepala Alfin,

" makasih yah lo udah mau nemenin gue lewatin semua ini, gue harap yang terbaik selalu menyertai lo,"batin Nada, ia mencium kening Alfin sambil meneteskan Air matanya karena mengingat perjuangan Alfin selama ini untuknya.

Nada kini melangkah masuk ke kamarnya sambil menghapus air matanya.

Setibanya di kamar Zalihah langsung menghampiri nada juga ,

" Sayang,"ucap Zalihah sembari memeluk Nada dengan tangis yang memuncak,

"Mama, maafin Nada , nada gagal menjadi menantu yang baik Mam, sampai Zidan menceraikan Nada, Nada ngga bisa mempertahankan pernikahan nada Mam, jangan kecewa sama Nada Mama,"ucap Nada sambil histeris,

"Maafin Mama sayang, mama bodoh. Mama dengan ambisnya menjodohkan kamu dengan tanpa persetujuan kamu, hingga kamu menjadi sehancur ini,"jawab Zalihah,

"Sayang, Zidan nggak jahat kan sama kamu?,"tanya Zalihah,

"Zidan pernah minta maaf saat itu , tapi aku nggak percaya lagi sama dia,"jawab Nada,

"Setelah begitu banyak penghinaan yang di lontarkan bu Fero ke Aku, aku jadi merasa Zidan sangat jahat karena mengikut sertakan temannya menghinaku Mam,"ucap Nada,

"Zidan tidak pernah lagi menghubungi kami, mungkin dia sudah tidak menganggap kami orang tuanya karena kami hanya orang tua angkat untuknya,"

"Bahkan sahabatku sendiri menghina dan membenciku karena Zidan Mam,"

"Aku nggak bisa lagi maafin dia,"ucap Nada,

"Nad, perut kamu sayang?,"tanya Zalihah, saat merasakan ada yang bergerak saat tak sengaja menyentuh perut Nada,

"Aku kesini karena aku ingin memberitahu mama, papa dan ayah. Kalau selama ini aku hamil dan baru ketahuan beberapa minggu yang lalu, aku takut Mam Zidan ambil anak aku,"jawab Nada,

"Mama dan Papa akan jamin, Zidan tidak bisa mengambil anak kamu. Kamu tenang aja, jangan bebankan pikiran kamu akan Zidan,"ucap Zalihah,

"Sekarang kamu tidur sayang agar kamu lebih rileks,"ucap Zalihah,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang