"Please mami, mami datang ya,"ucap Alfin merengek layaknya anak kecil yang minta mainan kepada orang tuanya.
" Iya,"jawab maminya singkat,
Alfin merasa lega ketika Sang Mami sudah menyetujui ingin datang ke acara pernikahannya dengan Nada.
Sisa beberapa hari lagi,
Nada meminta kepada Alfin agar dirinya tidak perlu membuat pesta mewah. Terlebih Nada merupakan seorang janda yang seharusnya tidak perlu pernikahan semewah itu.Tetapi Alfin menghargai Nada,
Alfin tetap mengadakan pesta pernikahan mewah dengan desain sebagus mungkin. Agar Nada merasa luka hatinya sembuh.Tak terasa waktu itu bergulir sebegitu cepatnya,
Alfin dan Nada kini berada di tempat acara pernikahan berlangsung. Mereka melakukan ijab qobul kembali. Yah, benar saja. Mereka hanya menikah secara agama waktu itu. Kini saatnya mereka menikah secara agama dan secara negara.
Benar saja, tamu sudah padat di gedung mewah itu.
Nada hanya memasang senyum yang indah, dan berharap kepada Tuhan bahwa ini adalah pernikahan terakhir untuknya. Ia tidak ingin di ganti lagi.
"Aku akan selalu cinta sama kamu bagaimana pun keadaannya," Bisik Alfin, di bawah hunusan pedang.
Nada sudah melewati masa dimana ia melaksanakan pedang pora untuk kedua kalinya.
Zidan menyempatkan hadir di acara itu, walaupun dirinya sendiri merasa sangat sedih.
"Semoga kamu bahagia ya Nad, maafin aku," Batin Zidan,
Dari kejauhan Zidan hanya melihat Anak kecil yang di gendong oleh mamanya tersenyum ke arah Sang Bunda yang cantik menggunakan baju pengantin.
Nada menoleh, tatapan tajamnya sekarang tertuju pada Zidan yang berdiri di sudut dengan tatapan kosong .
" Kamu sudah membuang ku Zidan, layaknya sampah kamu membuangku,"batin Nada,
Dirinya harus mengontrol emosinya, ia tidak ingin pesta kacau gara-gara rasa dendam itu masih bergejolak. Upaya Nada menghilangkan dendam itu sungguh sulit. Bahkan dengan mulut nya sendiri ia sudah berkata memaafkan Zidan. Namun nihil nya tidak sama sekali.
Acara berlangsung dengan khidmat, banyak tetamu yang hadir pada hari ini.
"Gue udah dua kali nikah, lo satu kali aja belum bang kasian gue liat lo," Cibir Nada kepada Dzaky yang sibuk bermain dengan Dea.
"Iya si paling laku," Jawab Dzaky dengan sinis.
"Fin, comblangin sama adeknya dong," Ucap Dzaky,
"Jangan Fin, dia play boy tau," Ucap Nada,
"Dasar lo Nada cepu anjir," Ucap Dzaky,
"Kalian berdua ngga mau selesai berantem nya atau mama jewer kalian," Ucap Zalihah menengahi perdebatan kakak adik yang tidak ada habisnya.
"Kami pulang dulu," Ucap Mami Alfin,
Nada seketika membulatkan matanya,
"Ini baru sore kenapa Mami nya Alfin buru-buru mau pulang, dari tadi juga kayak mukanya datar aja," Batin Nada,
"Kok cepet banget bu, ngga nginep aja. Kan udah di bookingkan kamar," Ucap Zalihah,
"Kami punya banyak urusan di semarang, nanti lain waktu,"
Nada merasa sangat tidak enak hati melihat sikap Mami Alfin yang seperti nya tidak senang dengan semua ini.
Nada semakin curiga,
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...