"Dari hasil olah TKP, ini adalah tindakan pembunuhan berencana yang hampir digagalkan, namun memakan banyak korban jiwa,"ujar Polisi kepada wartawan.
"Jadi perkembangan kondisi pasien bagaimana pak?,"
"Mayor Alfin sudah melewati masa kritis, namun Briptu Denada masih belum sadarkan diri, karena racun ular kobra sangat kuat, masuk kedalam tubuh Briptu Denada saat menghisap racun di punggung Mayor Alfin,"
Adijaya sangat syok, sementara Zidan tidak bisa dihubungi sampai sekarang.
Zalihah dan Akbar sudah datang dirumah sakit, Zalihah menangis sejadi-jadinya melihat Menantu sekaligus anak asuhnya itu terbaring lemah karena keracunan.
"Nada anak mamaa,,,,"Zalihah meringis,
"Sabar mam, nada pasti baik-baik saja. Coba hubungi Irul secepatnya,"titah Akbar.
***
"Jadi mobil dinas 023, digunakan oleh IPTU Zidan Khairul Akbar?,"
"Benar sekali komandan, ijin saya sendiri yang memberikan kuncinya,"jawab Polwan.
Seketika kantor menjadi ramai, kabar itu membuat banyak orang kaget bukan kepalang.
"Baiklah saya akan menghubungi Ibu Zalihah,"
***
"Pap, komandan nelpon,"ujar Zalihah,
Zalihah langsung mengangkatnya, dan ....
Sedetik....
Dua detik....
Tiga detik.....
Zalihah jatuh pingsan,,,,
"Mama,"teriak Akbar,
Akbar langsung memanggil tim medis, sementara itu ia meraih handphonenya milik istrinya itu.
"Ijin,Ada apa komandan? Kenapa istri saya pingsan?,"tanya Akbar.
"Mobil polisi yang kecelakaan itu, ditumpangi oleh Pak Zidan Khairul Akbar yang sekarang sedang kritis, dan mengalami pendarahan otak,"
Akbar kaget bukan kepalang, akbar berlari. Ia berusaha menuju ke ruang rawat yang sudah ia ketahui. Ia tidak menyangka jika itu adalah anaknya sendiri. Yang baik-baik saja beberapa jam yg lalu. Yang sempat ia berikan kue cubit 3 jam yang lalu.
"Bagaimana keadaan anak saya?,"tanya Akbar yang sudah sangat terpukul di hadapan beberapa polisi junior yang masih botak.
"Mohon maaf komandan, Pak Zidan mengalami pendarahan otak dan harus segera di operasi dan diberikan transfusi darah,"jawab polisi itu,
"Irullll........!!!,"teriak Akbar frustasi.
***
"Please pak Zein, aku mau pulang ke Indonesia, please please,"pinta Mairah dengan berusaha bertekuk lutut padahal perutnya amat buncit sekarang.
"Tidak bisa Mai, kamu hamil tua. Untuk kembali ke Indonesia harus butuh waktu berjam-jam,"jawab Zein,
Mairah langsung menangis,
"Nanti kalau kamu udah lahiran , kita pasti ke Indonesia lagi,"Zein membujuk.
Mairah hanya bisa menurut,
"Kamu makan dulu kasian anak kita,"Zein menyodorkan makanan.
"Nggak laper,"jawab Mairah dengan bibir manyun.
"Please Mai, ini demi anak kita,"ucap Zein,
Mairah seketika lemah jika membahas soal anak yang dikandungnya, Mairah teramat sayang dengan anak itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...