Chapter 17

1.2K 109 16
                                    

Wanita hamil 6 bulan itu kini berlari menendang pintu ruang ICU, ia benar-benar histeris akan pernyataan dokter.

"Pak Zeinnn, bangun pakkk.....hiksss huaaa.....,"

"Pak Zein bangun kalau bukan demi Mai, bangunlah demi anak ini,"

Mairah histeris sambil memeluk tubuh Zein yang sudah kaku, alat-alat penunjang kehidupan itu sudah dicopot dari tubuhnya.

"Dokter hidupin suami saya , saya akan bayar berapapun,"ucap Mairah melawan takdir.

"Mohon maaf Bu,"ucap Dokter.

Suster-suster, disana turun berduka atas kematian Zein. Terlebih mereka semakin Iba melihat Mairah yang sudah histeris layaknya orang stres disana.

Mairah terus menerus mengguncang tubuh Zein, bahkan ia mencium itu bertubi-tubi agar Zein bisa bangun.

"Pak Zein nggak usah prank Mai dong, pak Zeinn please mana kameranya,"

Mairah kesana kemari mencari sesuatu, namun nihil tak menemukan sesuatu.

Hingga seorang wanita begitu cantk, mirip bule masuk kedalam ruangan ICU itu.

"Zeinn,"teriak wanita itu,

Mairah langsung saja memicingkan matanya melihat tingkah wanita itu yang seolah-olah memiliki hubungan spesial dengan Zein hingga memeluk dan mencium jasad yang ada disana.

"Kamu siapa?,"tanya Mairah begitu herannya pasalnya ia tidak pernah melihat wanita ini sama sekali.

"Ohh kamu pasti istri Zein yang tidak Zein cintai itu yah?,"..

"Hahaha bitch, ternyata tampang seperti ini,"

Plakk!!!!!

Tiba-tiba saja, sebuah tamparan mendarat di pipi wanita bule itu.

"Nada?,"ucap Mairah dengan heran, mengapa nada bisa ada disini.

"Lo yang bitch gatel banget, pakai acara peluk-peluk suami orang segala,"

Tangan wanita bule itu kini bersiap menampar nada, namun nihil tangan itu hampir saja diremukkan oleh nada .

"Kalau gatel sini gue garukin, dasar yah. Orang lagi berduka sempet-sempetnya ambil kesempatan ngehujat, dasar yah," nada langsung saja menarik rambut wanita bule itu.

"Sudah Nad, sudah,"Mairah melerai semuanya.

Adu mulut terjadi antara orang Betawi asli dan Bule Cantik super mulus kayak pernah di amplas itu.

"Stop! Jangan buat keributan di ruang ICU!,"lerai dokter yang ada disana.

Suara tarikan nafas panjang mengagetkan semuanya,

Tentu saja siapa yang tidak kaget dengan orang yang divonis sudah meninggal beberapa menit yang lalu kini menghembuskan nafas dengan panjang.

Dokter langsung membulatkan matanya sementara Nada, menarik paksa Wanita bule itu keluar dari ruang ICU itu.

"Ini mukjizat, jantung pak Zein Abdullah kembali berdetak,"ucap Dokter.

Mairah langsung berseri mendengar semua itu,

"Alhamdulillah ya Allah,"Mairah langsung sujud syukur di lantai rumah sakit.

Dokter kembali memasang alat pernapasan serta infus kepada Zein .

"Yu...ra....,"sepatah kata kini keluar dari mulut seseorang yang baru saja hidup kembali itu.

"Apa disini ada yang bernama Yura?,"tanya Dokter.

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang