BRUGHHH..!!!
suara tonjok menonjok antara 3 lelaki gede dan satu wanita yang lemah,*Lemah iman maksudnya 🤭
Keimanan nada sudah diambang batas, terus menahan amarahnya sambil menunggu Zidan yang belum tentu akan datang itu membuatnya semakin kesal.
Hingga ia berhasil meraih pisau itu, dan meluapkan segala amarahnya dan hampir saja membacok begal yang perutnya yang paling buncit disana.
Hingga
DORRR....DOR....DOR...!!!!
Lelehan timah panas mengenai 3 kaki masing-masing di kaki kanan mereka.Zidan,
Pahlawan yang datang kesiangan itu, yang datang saat Nada sudah bonyok dan masih berusaha menonjok-nonjok."Akhirnya Dateng juga, hampir gue mengotori tangan yang suci ini tanpa dosa untuk membacok perut buncit karena uang haram hasil begalan!,"oceh Nada.
Para rekan polisinya kini mengamankan ketiga pelaku pembegalan atas seorang Polwan yang lemah iman hampir ngebunuh pembegal.
"What the fakkk!!,"umpat Nada sambil memperlihatkan sebuah salam jari tengah dari jari yang sangat lentik yang lebih cenderung seperti bentuk pohon pisang yang menggunakan cincin emas Gucci itu.
Nada jatuh tersungkur, badannya serasa ingin patah karena habis ditendang, di tonjok, bahkan di pukuli oleh tangan besar Sang pecundang yang penuh lemak.
Wajahnya sudah memerah dan bahkan bibirnya bengkak, serta sudut bibir dan hidungnya sudah keluar darah segar yang seperti darah vampir, sayangnya dia tidak seputih vampir yang ada di film-film action.
Zidan langsung mendekati nya, mengambil sapu tangan, dan mengelap darah segar yang mengalir.
"Awww....,"gumam Nada menahan rasa sakit yang nyatanya perjalanan kisahnya lebih sakit dari ini.
Zidan langsung menyudahi itu, dan mengangkat nada masuk kedalam mobil baru yang baru beberapa hari ia beli namun sudah tergores-gores akibat di pukuli beberapa begal yang haus uang haram.
"Datangnya lama banget, hampir aja gue mati!,"
"Ehh ups,"nada menutup mulutnya.
"Kan , kalau gue mati Lo bisa bebas dari pernikahan ini!,"sambung nya.
Nada yah, nada. Asal nyerocos.
Zidan langsung menatapnya tajam,
"Lo senengkan Dan?,"tanya Nada dengan puppy eyesnya.
Zidan hanya menatap tajam wajah nada yang sudah babak belur itu.
Hingga mereka sampai di rumah sakit, nada langsung di angkat ala bridal style oleh Zidan.
"Lebay banget sih, gue bisa jalan sendiri !!,"protesnya.
Zidan yang kaku, langsung menjatuhkannya di aspal parkiran rumah sakit.
"Aw.... Dan!!!! Sakit tau!,"protesnya lagi.
"Katanya tadi lebay?,"tanya Zidan mengembalikan kata-kata nada.
"Ahh bodo amat!,"Nada langsung meninggalkan Zidan, dan karena protes dan dosanya mungkin sudah banyak dalam kurun waktu beberapa menit saja,
Nada kini tersandung beton rumah sakit, dengan ala penari balet ia mulai menjaga keseimbangan dan alhasil sedikit nyungsep kembali namun, sebuah tangan berotot menahan tububnya agar tidak jatuh.
Mereka saling tatap menatap,
Hingga,
"Ehem,"deheman seorang perawat menyudahi tatap menatap itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...