"Gue mau bicara sama lo!,"
Alfin menarik Zidan dengan tergesa-gesa,
"Kalian mau kemana?,"tanya Akbar yang sedang berada di depan pintu,
Ketiga orang tua itu kaget melihat Alfin yang menarik Zidan layaknya orang yang ingin adu tonjok.
Ketiga orang itu langsung berlari mengikuti Mereka.
"Kenapa sih Fin, cerita ! Lu jangan kayak gitu, kita selesain dengan kepala dingin bisa kan!,"ucap Zidan sembari di seret oleh Alfin,
"Zidan ! Alfin!,"teriak Adijaya,
"Kalian kenapa seperti itu Hah! Kalian ini sudah besar ! Nada sekarang berjuang antara hidup dan mati tapi kalian malah seperti ini!,"jelas Adijaya,
"Maaf Ayah, Aku ngga maksud. Ada hal penting yang harus aku tanyakan kepada Zidan !,"ucap Alfin,
"Lu mau tanya apa ke gue? Lu mau larang gue ketemu nada? Fine Fin, gue ngga bakalan ketemu nada lagi. Gue disini karena cuma khawatir gue ngga ada niat sama sekali mau ambil Nada dari Lu!,"jelas Zidan,
"Gue mau Nada bahagia, gue ngga akan ikut campur lagi setelah Nada sembuh!,"
Alfin menatap Zidan dengan sinis,
"Lu masih khawatir sama Nada, Nada itu Mantan lu Men!,"jawab Alfin,
"Lu masih cinta sama Nada!,"bentan Alfin,
Zidan terdiam, dia tidak tau harus jawab apa.
"Gue cinta sama Nada selamanya!,"batin Zidan, ia tidak berani. Karena ia takut menyakiti seseorang.
"Lu masih cinta sama Nada!!!,"bentak Alfin lagi dengan suara yang lebih keras.
"Jawab anjing,"ucap Alfin sambil menonjok dada bidang Zidan,
Zidan yang tidak sanggup menahan emosinya lamgsung
"Iya gue masih cinta sama Nada, selamanya ngga akan berubah ngerti lo! Gue cinta pertama Nada ! Dan Nada cinta sejati gue !!!,"jawab Zidan dengan teriakan.
*plak
(Zalihah menampar Zidan,)"Sebenarnya mau kamu itu apa sih Zidan Khairul Akbar !,"ucap Zalihah dengan Tegas.
"Nada sudah bahagia dengan Alfin, kamu tidak usah merusak kebahagiaanya lagi, apa tidak cukup kamu merusak mentalnya Hah!,"jelas Zalihah.
*plak
(Lanjut tamparan pipi sebelah kanan)"Kalau lo cinta kenapa lo harus nyakitin dia Zidan ! Andai lu ngga nyakitin dia, dia ngga akan sama gue, dia ngga bakalan mungkin ngandung anak gue , keguguran, dan kehilangan rahimnya,"ucap Alfin sambil menangis histeris, sambil menonjok Zidan bertubi-tubi. Anehnya Zidan hanya diam, tanpa perlawanan.
Alfin kini berhenti menonjok Zidan,
"Kenapa berhenti Fin? Tonjok!! Tonjok Gue!! Tonjok biar mental Nada yang gue rusak selama ini terbalas kan, tonjok kalau perlu bikin gue mampus biar gue bisa menebus rasa sakit hati kalian semua atas perbuatan gue ke Nada!,"ucap Zidan berteriak.
"Sudah !,"teriak Zalihah yang sudah muak.
"Zidan ! Pergi kamu dari sini!,"ucap Zalihah samping menunjuk pintu keluar.
"Aku ngga mau Mam! Aku mau pastiin Nada baik-baik aja sebelum aku ninggalin kehidupan dia untuk selamanya,"
"Setelah ini aku ngga bakalan rusak kebahagiaan mereka lagi, aku janji aku mau Nada bahagia,"jelas Zidan memohon.
"Pergi Zidan! Saya bilang kamu pergi! Pergi!,"teriak Zalihah sambil memegang dadanya dan menahan sesak nafasnya.
"Mama,"ucap Zidan sembari meraih Zalihah yang nyaris pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Perfect!
Teen Fiction#polwan rank 1 6 Desember 2020 Sequel My Perfect Husband! Kisah perjalanan cinta dan kehidupan Denada Maharani Adijaya yang kerap di sapa nada itu, ia sangatlah bobrok. Namun, disaat cintanya mulai merasuk dalam dirinya ia menjadi sedikit waras. Lam...