76

553 69 21
                                    

Sudah pukul 3 pagi, Nada masih meratapi kesedihannya bahkan Nada benar-benar menjadi perempuan sejadi sekarang.

Tubuhnya yang begitu lemah, ia masih saja memikirkan mengapa Zidan belum pulang.

Nada hanya bisa menunggu,

Hingga ia tidak bisa lagi menunggu dan memutuskan untuk pergi mencari keberadaan Zidan.

Dering ponselnya kini berbunyi,

Hingga ia mendapat kiriman foto yang merupakan foto Zidan bersama dengan perempuan di cafe, melihat gestur tubuh perempuan itu Nada tentu tau siapakah dia.

Hati Nada benar-benar hancur, pikiran akan kembalinya hubungan lama Zidan Mairah kini meliuk-liuk di benaknya.

Kakinya benar-benar lemas, tidak sanggup melangkah lagi. Hingga ia memutuskan untuk duduk di halte bus pukul 3 pagi. Sembari menangis,

Alfin yang baru saja pulang dari kunjungan Dinas keluar kota merasa janggal dengan apa yang ia lewati, hingga ia menghentikan mobilnya dan benar saja ia mendapati Nada yang sedang menangis di halte bus itu.

Alfin refleks berlari dan memeluk Nada,

Nada merasakan pelukan itu benar-benar hangat,

" Pak Alfin," ucap Nada, ketika ia mendongakkan kepalanya,

" kamu kenapa?,"tanya Alfin, sambil mengusap lembut kepala Nada,

"Nggak papa,"jawab Nada,

" kamu menangis sendirian jam 3 pagi disini, dan kamu bilang kamu nggak papa apakah benar nggak papa lalu seperti ini,"Alfin melepaskan pelukannya ia merasa dirinya sangat lancang memeluk Nada ,

" Zidan ngapain kamu Nada? Zidan nyakitin kamu?"tanya Alfin, yang begitu overprotektif terhadap Nada,

" Lebay banget sih Pak Alfin yang terhormat, gue ngga papa ,"ucap Nada sambil ngakak dengan suara menggelegar lagi,

"Nggak tau kenapa Pak, lo itu sumber yang bisa bikin gue tertawa lepas kayak gini,"batin Nada,

" Dahlah Pak, kalau ingin menjadi orang baik anterin saya pulang, kalau nggak mau jadi orang baik, yah saya jalan kaki aja pulang,"ucap Nada,

Alfin langsung menarik Nada, dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

"Kamu beberan baik-baik saja kan?" Tanya Alfin dengan intens,

" gue tadi mimpi buruk, dan gue jalan sampai situ gue takut pulang kerumah jadinya nangis,"jawab Nada sembari tertawa terbahak-bahak.

" tapi gue cuma ngarang," Batin Nada,

" Bisa aja kamu ngarangnya," Ucap Alfin,

" Hubungan lo sama Arumi kayak gimana?" Tanya Nada ,

" Hubungan apa sih Nad,"tanya Alfin balik,

" percintaan lah, ya kali permusuhan,"jawab Nada,

" Sejak kapan gue ada hubungan percintaan dengan arumi?"tanya Alfin,

" Sejak gue kasi usul kalau arumi baik buat lo,"jawab Nada,

" Astaga Nada, gue dan arumi cuma ada hubungan kerjaan gue dan dia ketemu ortu karena gue nggak bisa di spam sama mami gue kapan gue nikah sementara gue malas Nikah,"ucap Alfin,

"Bacot sekali ,"ucap Nada,

"Pokoknya lo harus ngelamar arumi, gue yakin arumi suka sama lo dan lo harus tau pasti dia udah baper saat lo bawa dia ketemu orang tua lo,"lanjut Nada,

" Cinta nggak bisa dipaksain Nada,"jawab Alfin,

" Tidak ada salah mencoba memancing hadirnya cinta Fin,"ucap Nada,

This Perfect! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang