Bab XV. Digrada

484 81 12
                                    

Pagi datang kembali untuk melakukan kesehariannya. Menghilangkan malam walau sesaat. Tampak para Fairy melakukan aktivitasnya seperti biasa. Sudah hampir seminggu Kara dan Barbara tinggal di kerajaan Briche. Raja Ashton berkata bahwa kerajaan akan mengirimkan beberapa Fairy besar untuk memasang mata-mata di hutan perbatasan wilayah Vampire dan Witch. Salah satunya adalah Louis yang diberi tugas untuk memasang mata-mata, tetapi Raja Ashton tidak mengatakan secara jelas letak mereka dikirimkan.

"Apakah persiapanmu sudah siap? Tidak ada yang tertinggal?" tanya Ratu Bryana. Memeriksa perlengkapan Kara yang akan pergi. Kara menggeleng, tidak ada perlengkapannya yang tertinggal. Barbara juga sudah mengambil kembali tombaknya yang disimpan oleh Chloe. Kara berkata, "Semua sudah siap, Yang Mulia Ratu." Ratu Bryana mengangguk perlahan. Tangannya mengambil kotak yang berisi makanan, dia menyerahkannya pada Kara dan Barbara, masing-masing mendapatkan satu.

"Makanlah dalam perjalananmu. Ingat! Berhati-hatilah. Tetap fokus dan jangan sekali-kali perhatianmu teralihkan," nasihat Ratu Bryana. Tangannya mengusap lembut wajah Kara dan menepuk-nepuk pelan pipi Kara, lalu bibirnya membentuk sebuah senyuman. Raja Ashton berkata, "Berhati-hatilah. Kau akan bertemu dengan hal-hal yang tak terduga di luar sana. Lebih mengerikan dan berbahaya dari apa yang kau lihat di wilayahmu." Kara mengangguk, lalu berpamitan pada mereka. Akan tetapi, ketika Kara dan Barbara berbalik, suara Chloe menghentikan langkah kaki mereka.

"Tunggu!"

Semua orang yang berada di sana melihat ke arah Chloe yang telah mengganti gaun kerajaannya dengan tunik berwarna abu-abu. Rambut sebahunya dibiarkan terurai, di pinggangnya terikat tali kecil dengan kantong peony tergantung di sisinya.

"Aku ikut dengan kalian."

Raja dan Ratu Briche tampak terkejut dengan pernyataan anaknya. Raja Ashton tampak tak setuju. Lalu bertanya, "Apa alasanmu ingin ikut dengan mereka?" Chloe menundukkan kepalanya sedikit, kemudian menjawab, "Aku ingin mencari informasi tentang para Sillhe. Afrodistia berkata bahwa Sillhe bekerja sama dengan kaum Vampire. Kara memiliki tujuan yang sama denganku."

Ratu Bryana menunjukkan mimik tak setuju, tangannya meraih ruas-ruas jari Chloe. Mengusapnya dengan lembut, suaranya halus, memohon pada Chloe untuk tidak pergi. Kara yang melihat Ratu Bryana memohon pada Chloe untuk tetap tinggal, mengingatkannya pada kejadian saat kaumnya diserang. Jika waktu itu Kara tidak menyusul ayahnya dan tetap bersama ibunya maka Kara yakin, ibunya masih aman bersama dirinya.

"Ibunda. Aku baik-baik saja. Aku sudah dewasa. Sebagai Putri dari kerajaan Briche, aku bertanggung jawab dalam hal keamanan kaum kita." Bibir Ratu Bryana bergetar, secara perlahan tangannya terlepas dari tangan Chloe. Lalu Raja Ashton berkata, "Baiklah. Jika itu kemauanmu, Ayah mengizinkan. Akan tetapi, jika sesuatu terjadi padamu, beritahu kami dengan tanda serbuk biru putih." Chloe tersenyum dan mengangguk. Kara, Barbara, dan Chloe berpamitan, lalu mulai berjalan ke arah hutan.

"Hah ... baru beberapa hari aku terbebas dari hutan dan sekarang aku harus melihatnya lagi. Membosankan." Barbara berkata. Hutan yang mereka lalui ditumbuhi oleh pohon cemara yang tinggi dan lebat. Memiliki rumput yang hijau dan terlihat subur. Udara pagi masih terasa sangat segar. Walaupun tadi Barbara mengoceh bahwa dia bosan melihat hutan, tak dapat dipungkiri dia merasa nyaman di dalamnya.

"Wilayah Fairy sangat segar dan menenangkan. Aku sangat nyaman dari saat aku memasukinya," kata Barbara. Kara segera membantah, "Bukankah kau ketakutan ketika memasuki hutan Kesunyian?" Barbara memukul pelan perut Kara. "Itu salahmu yang mengambil arah menuju bahaya. Jika kau mengambil jalan yang benar, kita tidak akan masuk ke sana." Kara membuang muka, lalu mendengus. Dirinya mengambil jalan berbeda agar tidak bertemu dengan kaum Fairy. Akan tetapi, takdir tetaplah takdir. Kara harus bertemu dengan kaum Fairy. Bukan maksud untuk menghindari, hanya saja Kara takut mereka—termasuk Alpha Chili Xan mencegahnya untuk pergi ke wilayah Vampire, tapi ternyata mereka mendukung Kara dan dia merasa bersyukur karena tujuannya tidak ada yang menghalangi.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang