Bab XVII. Rogue

432 74 25
                                    

Kara, Chloe, Barbara, Meika, dan Jazlyn berjalan keluar dari hutan perbatasan Fairy. Mereka akan berjalan menuju kota Eitilt untuk membeli senjata melawan mutan. Dalam perjalanan, Chloe memberanikan diri untuk bertanya pada Meika tentang binatang yang berjalan di sampingnya. Chloe bersuara di tenggorokan, bertanya secara hati-hati. "Eum ... Putri Meika ... ."

Meikakuna Josei menoleh ke samping, melihat Chloe yang tampak canggung. "Panggil saja Meika. Jangan begitu canggung padaku. Aku tidak nyaman."

Chloe tertawa kaku. "Hahaha ... maafkan aku. Ada yang ingin kutanyakan padamu." Meika memasang wajah bertanya. Chloe melanjutkan, "Apa ... binatang di sampingmu itu kau temukan di suatu tempat?" Meika melontarkan pandangannya ke samping, memperhatikan Aoi yang berjalan dengan tenang di sampingnya. Lalu Meika kembali melihat Chloe dan berkata, "Dari mana kau tahu? Iya, Aoi kutemukan di perbatasan hutan Fairy dan Witch 100 tahun yang lalu pada hari Kesengsaraan Makhluk."

Chloe tersenyum bahagia. Ternyata makhluk istimewa kaum Fairy masih hidup. Chloe cepat-cepat menjelaskan bahwa binatang yang berjalan di samping Meika adalah hasil percobaan kawin silang antara unicorn dan pegasus. Kaum Fairy selalu mencari keberadaannya, takut binatang itu disalahgunakan.

"Begitukah? Maaf, aku lancang mengambilnya. Saat aku bertemu dengan Aoi dia sangat menyedihkan. Tubuhnya terluka dan sayapnya patah. Butuh waktu lama untuk mengobati sayapnya. Sepertinya saat itu dia habis bertarung," jelas Meika. Dirinya mengingat kembali pertemuannya dengan Aoi. Saat itu keadaan sangatlah kacau. Meika melihat banyak mutan berjalan ke arah yang sama. Sebagian kaum Witch memasang pertahanan, sedangkan sebagiannya lagi pergi membantu para manusia dari seluruh wilayah.

Meika yang saat itu akan pergi menuju pemukiman manusia di wilayah Fairy mendengar suara rintihan kesakitan. Suaranya semakin melemah ketika Meika mendekat. Dilihatnya seekor binatang kecil terbaring lemah di tanah dengan tubuh yang berlumuran darah. Meika dengan cepat membawa binatang itu kembali ke kawasan Witch dan mengobatinya di sana. Setelah binatang itu sembuh, dia tidak ingin jauh dari Meika, ke mana pun Meika pergi Aoi akan mengikutinya. Meika memberinya nama Aoi karena dia memiliki warna sayap sebiru langit.

"Dia mengikutiku ke mana pun. Jadi, aku selalu pergi bersamanya." Chloe mengangguk. Dirinya paham bahwa ada darah pegasus di dalam tubuh Digrada. Binatang itu tidak akan mau dibawa kembali ke wilayah Fairy. Jadi, Chloe akan tetap merahasiakan hal ini dari kaumnya. Lebih baik seperti ini, jika tidak Digrada pasti akan diburu.

Hari semakin gelap sementara mereka masih belum keluar dari hutan Fairy. Mereka memutuskan untuk beristirahat di tengah hutan. Meika membawa Aoi menuju pohon besar dan menyuruhnya untuk beristirahat di sana, setelah itu dia mengumpulkan ranting-ranting pohon dan menumpuknya di tengah-tengah. Mengucapkan satu mantra sehingga muncul api dari ranting-ranting kayu yang telah ditumpuk. Barbara yang duduk di dekat ranting-ranting yang telah terbakar itu bertepuk tangan. "Wah! Kau hebat sekali bisa menghidupkan api tanpa membuatnya terlebih dahulu."

Meika berkata dengan dada yang membusung. "Tentu saja! Aku kan Witch yang hebat." Barbara kembali bertepuk tangan. Di lain sisi, Kara bersandar di pohon. Matanya menatap kosong ke arah api yang berkobar. Chloe yang melihat Kara melamun, menyentuh pundak Kara pelan. "Hei! Jangan melamun." Kara melihat Chloe sesaat dan tersenyum kecil. Lalu kembali melihat ke arah api.

Jazlyn mengikat kudanya di pohon yang memiliki batang kecil. Kudanya ini terkadang suka berjalan sendiri tanpa dirinya. Setelah mengikat kudanya, Jazlyn menghampiri Meika dan bergabung bersama mereka di dekat api unggun.

Tiba-tiba Kara terperanjat, indra pendengarannya menangkap suara yang tak asing baginya. Itu adalah suara lolongan Rogue! Serigala liar yang menjadi musuh kaum Werewolf.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang