Bab XCIII. Pertemuan Penting

220 38 5
                                    

Kelompok Kara berhasil tiba di kerajaan Rufus Ignis sehari yang lalu. Mereka tidak bisa langsung melaksanakan pencarian. Para prajurit harus berkumpul di lapangan pelatihan. Jadi, mereka semua harus ikut bersama prajurit lain agar identitas mereka tidak terbongkar. Setelah seharian melatih kekuatan fisik, mereka mendapatkan waktu untuk istirahat. Kara dan yang lainnya berembuk di kamar salah satu prajurit yang mereka bunuh. "Cepat selesaikan ini sebelum mereka kembali dari makan siang," kata Meika. "Ha? Memang kaum Vampire makan siang?" tanya Aliora. Meika mendelik. "Kalau tidak makan, bagaimana mereka hidup?"

"Ah, benar juga." Aliora mengangguk setuju. Kara yang telah mengubah penampilannya menjadi pelayan pun mulai menjelaskan. "Aku akan pergi ke aula bersama pelayan lain. Kudengar mereka sedang melakukan perjamuan. Jadi, aku bisa masuk ke dalamnya. Meika, temukan Sheena. Aku yakin dia ada di lantai atas berdasarkan perlakuan Duke Lazarus padanya. Yang lain tolong pergi ke ruang bawah tanah. Di sana ada penjara. Bebaskan saja semua orang. Tidak peduli siapa itu."

Sebelumnya, ketika mereka memasuki pintu belakang, dimana jalan itu merupakan area yang dilalui oleh para prajurit, Kara menemukan beberapa pelayan yang sibuk membawa makanan dan minuman ke arah yang sama. Kara berjalan paling belakang. Diam-diam dia menarik salah satu pelayan dan membawanya ke lorong yang sempit di lantai itu. Bertanya ke mana mereka membawa semua itu dan mendapatkan jawaban jika sebentar lagi akan ada perjamuan sebelum pertemuan penting. Setelahnya, Kara membiarkan pelayan itu pergi. Lalu bergabung kembali dengan rombongan prajurit. Saat waktunya istirahat, Kara bergegas meminta Meika mengubah penampilannya seperti pelayan agar dia bisa menyusup ke ruang pertemuan.

"Aku yakin mereka tidak sebodoh itu." Louis tiba-tiba berkata. Yang lain melihat ke arahnya, pertanyaan yang sama muncul di wajah mereka. "Kita menyusup ke wilayah musuh. Tidak lama lagi kita akan ketahuan. Jadi, ketika itu benar terjadi, lebih baik cepat-cepat melarikan diri," jelas Louis. Kara berdiri dari duduknya. Dia menyetujui perkataan Louis. "Ya. Lari jika kalian tidak bisa melawan mereka."

"Kalian? Maksudmu kau tidak akan melarikan diri?" tanya Meika. "Aku juga. Kita lari jika tidak bisa menghadapi mereka dan kembali lagi dengan rencana yang lebih matang. Untuk sekarang, kita harus membawa Sheena dan menyelamatkan siapa pun yang menjadi tawanan kaum Vampire." Semua orang mengangguk setuju. Mereka menyusup ke kerajaan Rufus Ignis tanpa perencanaan yang matang. Kejadian Barbara adalah hal yang tak terduga sehingga rencana yang telah mereka susun harus diabaikan begitu saja.

Mereka keluar dari kamar prajurit. Mengendap-endap menuju tempat mereka masing-masing. Louis menutupi dirinya sendiri dengan angin. Chloe bersama dengan Aliora juga melakukan hal yang sama. Meika menggunakan mantra Penghilang Diri sehingga dia bisa berjalan dengan aman tanpa dilihat siapa pun. Sementara itu, Kara memasuki dapur dan ikut membawa piring-piring ke dalam aula kerajaan.

Banyak makhluk yang berada di aula kerajaan. Kara dapat melihat dan mencium bau mereka. Seluruh ruangan dipenuhi aura kegelapan, tapi tidak terlihat dengan mata telanjang. Bau mereka berbeda. Tidak ada satu pun dari mereka adalah Diabolos murni. Namun, bau kegelapan begitu pekat setiap Kara berjalan melewati mereka. Setelah beberapa saat, pertemuan pun dilakukan. Seseorang datang dengan penampilan "Lathaya". Kara meyakini jika itu adalah orang yang menyamar sebagai Lathaya selama ini dan menipu mereka semua.

"Lathaya" mengajak orang-orang penting untuk masuk ke ruangan lain. Kara mengumpat dalam hatinya. Dia tidak bisa mendengar jika mereka berbicara di tempat lain. Terpaksa dia harus kembali dan mencari Meika untuk menggunakan mantra atau ramuan yang bisa membuatnya mendengar percakapan mereka melalui dinding. Beruntung, Kara bertemu dengan Meika di lantai yang sama. Wanita Witch itu tengah mencari Barbara di lantai dua. "Aku melihat Jazlyn ada di sini." Sebelumnya, Kara sempat melihat wajah datar Jazlyn duduk di dalam ruangan sebelum pintu ditutup. "Jadi, dia melarikan diri ke sini," bisik Meika.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang