Bab XXVI. Kerajaan Maya

350 54 15
                                    

Sinar matahari samar-samar mulai muncul dari balik tebing. Kara, Barbara, Meika, Jazlyn, dan Chloe bersiap-siap untuk pergi menuju Palung Mariana seperti yang dikatakan oleh Loey. Dengan memanfaatkan mutiara yang diberikan oleh Aliora, mereka menaiki Aoi yang telah memperbesar tubuhnya sehingga memungkinkan mereka semua untuk duduk di atasnya. Meika mengelus kepala Aoi agar hewan itu merasa nyaman sebelum membawa mereka ke udara. Sayap Aoi terbuka dengan lebar. Memperlihatkan bulu-bulunya yang memiliki warna sebiru langit. Sangat indah dan memesona. Chloe menunjukkan ekspresi kagum ketika melihat perubahan Aoi. "Sangat indah," katanya. Meika mengangguk dengan senyuman yang lebar.

Mereka semua mulai menaiki Aoi satu per satu. Dimulai dari Meika, kemudian diikuti oleh Jazlyn, Barbara, Chloe, dan Kara. Aoi menekan kakinya untuk memberi dorongan kuat agar dia bisa terbang. Sayap Aoi mengepak dengan lamban, tetapi memiliki kekuatan yang besar. Telinga mereka dipenuhi oleh suara angin yang berada di atas bumi. Sekarang mereka dikelilingi oleh awan-awan putih yang tertiup oleh angin. Terdapat beberapa burung gagak Alpen yang terbang pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Waktu yang ditempuh hanya sampai matahari berada di tengah. Jika mereka pergi melalui lautan maka akan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima hari, bahkan bisa lebih dari itu mengingat mereka bukanlah kaum Mermaid yang bisa berenang dengan kecepatan tinggi.

Aoi bergerak terbang ke bawah, mendekati permukaan laut yang memiliki aura misterius dan mengerikan. Warna airnya tampak lebih gelap dibanding lautan lain. Tampak begitu sepi, tapi juga terlihat indah secara bersamaan. Sayap Aoi mengepak di atas angin, Meika memberikan ramuan Penumbuh Insang Sementara yang telah dia buat dengan volume banyak saat terakhir kali dia membuatnya.

Barbara meminumnya dan menelannya dengan cepat. Menghindari bau amis yang akan tercium jika dia meminumnya dengan lamban. Setelah mereka semua meminumnya, kulit bagian atas pundak hampir mendekati leher bagian belakang terbuka secara perlahan dan membentuk dua pasang insang.

"Aoi, saat kami mulai memasuki laut. Pergilah ke tempat yang aman. Aku akan memanggilmu ketika kami selesai. Kau mengerti 'kan?" Meika bertanya sambil mengusap kepala Aoi dengan lembut. Aoi bersuara seperti kuda, seolah dia menjawab perkataan Meika. Setelah itu, mereka mulai melompat ke dalam laut. Aoi terbang lebih tinggi untuk bersembunyi di tempat yang aman seperti pesan Meika.

Beberapa waktu terlewati sejak mereka memasuki lautan. Semakin dalam mereka bergerak, cahaya matahari secara perlahan menghilang. Keadaan di dalam laut menjadi gelap gulita. Barbara melihat mutiara yang berada di dalam kepalan tangannya dari balik celah-celah jari. Mutiara itu mengeluarkan cahaya yang mulai redup, menandakan bahwa mereka masih jauh dari kerajaan Maya.

Tiba-tiba muncul titik-titik cahaya di balik gelapnya laut. Semakin lama titik cahaya tersebut semakin membesar dan menyinari wajah mereka. Lalu dari arah belakang muncul titik cahaya yang sama dan menyinari sesuatu di depannya. Memperlihatkan seekor ikan dengan kepala yang transparan. Kepala ikan tersebut mengeluarkan cahaya yang dapat membantu menyinari kegelapan Palung Mariana.

Apa ini ikan barreleye? Barbara menyentuh ikan berkepala transparan tersebut. Ikan itu berpindah ketika Barbara menyentuhnya. Ikan-ikan berkepala transparan mulai muncul satu per satu dan berkumpul di hadapan mereka, seolah menuntun mereka menuju suatu tempat. Ikan-ikan tersebut membawa mereka ke arah tebing yang memiliki gua.

Mulut gua tersebut berukuran besar dan sangat gelap. Ikan-ikan tersebut memasuki gua dan memberi penerangan di dalamnya. Mereka terus bergerak maju bersama dengan ikan-ikan bercahaya di depan mereka karena mutiara bersinar ke arah yang sama dengan ikan-ikan itu.

Mereka semakin jauh memasuki gua. Setelah melewati beberapa belokan, mereka bertemu dengan seekor ikan aneh yang memiliki bentuk seperti belut. Meika melihat ikan tersebut dengan penasaran. Tanpa takut akan bahaya, dia menyentuh ikan tersebut dan membuat tangannya digigit oleh ikan itu. Meika menahan teriakannya. Dia memberontak agar ikan aneh yang menggigitnya terlepas. Akan tetapi, ikan itu semakin menguatkan giginya. Tidak membiarkan Meika lepas darinya.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang