Through the Dark

Bab XX. Menuju Lautan

Kerajaan Maya berada di kedalaman 6000 meter di bawah permukaan laut. Kerajaan Maya terdapat dalam lautan yang disebut sebagai Palung Mariana. Sebagian kaum Mermaid berada di Palung Mariana, sedangkan yang lain tersebar di lautan untuk menjaga keamanan laut. Terdapat satu jenderal di tiap titik penjagaan laut.

Ketika kaum Werewolf diserang oleh ribuan mutan, secara bersamaan kaum Mermaid diserang oleh para Siren. Sejak dulu, Siren dan Mermaid saling bermusuhan. Hal ini dikarenakan para Siren suka menyesatkan dan mencelakai siapa pun yang tengah melewati lautan dengan nyanyian dan alunan musik harpa. Kaum Mermaid selalu melawan para Siren agar mereka bisa melewati laut dengan aman.

Namun, sejak kaum Werewolf memimpin dan seluruh kaum bersatu, para Siren mendatangi kaum Mermaid untuk berdamai. Para Siren berjanji tidak akan mencelakai siapa pun yang melewati lautan. Kaum Mermaid menerima permintaan Siren untuk berdamai dengan syarat mereka harus mendapatkan izin untuk memasuki kerajaan Maya. Setelah ratusan tahun berlalu, para Siren masih memegang janjinya, sampai suatu hari mereka melanggar janji yang telah dituliskan beberapa ratus tahun sebelumnya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kerajaan Maya setelah aku melarikan diri ke wilayah manusia. Aku tidak tahu di mana kakakku karena saat itu ayahku membawaku ke permukaan, sedangkan kakakku ditarik kembali oleh Ayah menuju bawah laut," jelas Aliora. Mereka kini duduk di tengah ruangan, duduk melingkar untuk mempermudah mereka berbicara. "Lalu kenapa kau bisa berada di pelelangan?" tanya Meika. Aliora menarik napasnya, mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu. "Aku sedang mencari seseorang."

Ketika itu Aliora tengah berjalan di pinggir laut di wilayah Fairy. Penglihatannya dia tutup untuk menutupi warna matanya. Tangan kanannya terdapat tongkat kayu yang Aliora gunakan sebagai pemandu dirinya berjalan. Selama kurang lebih 98 tahun, Aliora berpura-pura sebagai orang buta untuk menutupi identitasnya. Selama bertahun-tahun dirinya tak diketahui. Akan tetapi, kesialan datang menghampiri dirinya.

Kala itu, Aliora yang berada di pinggir laut melepaskan kain yang menutup matanya. Aliora berniat untuk masuk ke dalam laut, tapi ketika dia akan melompat, seseorang menarik dirinya hingga terjatuh ke belakang. Aliora melihat tiga pria bertubuh besar berdiri di hadapannya. Wajah mereka menyeringai, bahagia mendapatkan sesuatu yang istimewa. Tanpa peduli dengan penolakan Aliora, mereka mengikat tangan dan kakinya, lalu menguncinya di dalam kurungan besi.

"Setelah itu seperti yang kalian lihat. Aku berada di dalam wadah itu. Aku sangat berterima kasih karena kalian telah menolongku," kata Aliora dengan mata yang tampak berair. Chloe yang duduk di samping Aliora mengelus pelan punggungnya, memberikan ketenangan pada Aliora. Barbara melepaskan tudung merahnya dan bertanya, "Siapa yang sedang kau cari? Kakakmu?"

Aliora menggeleng. "Aku mencari suamiku."

"Ha?" Bukan hanya Barbara, tapi semua orang yang berada di dalam ruangan terkejut mendengar bahwa Aliora telah menikah. "Kau sudah menikah? Kapan?" tanya Meika dengan mata yang membesar. "Ketika umurku 248 tahun? Aku menikah dua tahun sebelum kaum kami diserang oleh Siren." Meika mengangguk dengan mulut yang membulat, tanda dirinya mengerti.

"Apa yang terjadi dengan suamimu?" tanya Chloe. Aliora sedikit menunduk, lalu dia menjelaskan, "Saat Siren datang menyerang, kaum Mermaid menyalahkan Loey, suamiku. Dia memiliki darah Siren dan juga Mermaid. Oleh karena itu, Loey dituduh sebagai orang yang membantu Siren memasuki kerajaan Maya dan menyerang mereka. Loey yang dianggap sebagai pengkhianat memilih pergi dan menghilang." Kara menyela, "Kenapa kau mencarinya?" Aliora tertawa kecil. "Aku percaya padanya, dia tidak mungkin berkhianat. Aku telah mengenalnya sejak kecil. Aku juga butuh bantuannya untuk mendapatkan kembali kerajaanku." Kara hanya diam menatap Aliora, tidak menanggapi jawaban yang diberikan Aliora.