Bab XXXII. Penjara Bawah Tanah

260 62 6
                                    

Langit di atas kota Burn begitu terik, sedangkan di kerajaan Sorcery, langitnya seolah akan menurunkan hujan beserta badai petir yang besar. Namun, beberapa detik kemudian ... awan hitam yang menutupi sinar matahari di atas kerajaan Sorcery menghilang. Petir yang menyambar pergi entah ke mana. Jiro membawa Kara, Chloe, Aliora, Barbara, dan Louis menuju kerajaan Sorcery. Selama perjalanan Jiro menceritakan hal-hal yang terjadi selama Meika pergi.

Sembilan tahun yang lalu, Jazlyn muncul di tengah-tengah aula kerajaan bersama dengan para pengikutnya. Dia memerintah semua anggota kerajaan untuk mengikutinya dan membantai siapa pun yang menghalangi dirinya. Tak peduli siapa pun itu.

"Jadi, Meika tidak kembali selama 10 tahun? Ke mana saja dia selama itu?" Barbara menanggapi cerita Jiro dengan pertanyaan. Dia berjalan di tengah-tengah mereka. Mencoba menyelamatkan diri jika tiba-tiba bahaya muncul ketika mereka berjalan. Jiro mengangguk. Dia berjalan paling depan, menunjukkan jalan menuju kerajaan Sorcery. Kara dan Chloe berdiri di belakang Jiro, sementara Aliora dan Louis berjalan paling belakang.

"Yang aku dengar dia mencari Tuan Achilles. Putri Meika sangat penasaran dengan seseorang yang dijuluki Wizard oleh kaum Witch. Dalam legenda kaum Witch, Tuan Achilles adalah seorang penyihir yang bisa melakukan sihir murni dan sihir gelap," jelas Jiro. "Wizard? Aku pernah membaca tentangnya. Bukankah dia sudah tiada?" tanya Barbara dari belakang Jiro.

Jiro menjawab, "Ya, tapi Putri Meika tidak percaya. Dia mengatakan bahwa tidak mungkin Wizard mati karena dibakar oleh kaum Witch. Pasti dia bersembunyi di suatu tempat. Begitulah yang dia katakan sebelum pergi."

"Keingintahuan yang mengerikan. Kenapa dia begitu percaya diri?" Barbara mengoceh sendiri di belakang mereka. Dalam kaum Witch, terdapat sebuah legenda yang sangat populer. Legenda ini telah ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu dan tak pernah pudar. Seluruh kaum Witch, bahkan para manusia pun mengetahui tentang legenda ini.

Legenda yang disebut "Wizard, Sang Pengkhianat".

Dalam legenda tersebut dikisahkan ada seorang pemuda yang memiliki kekuatan besar. Sihir murni selalu menggunakan ramuan dan mantra, sedangkan Wizard bisa melakukan sihir tanpa keduanya, tapi bukan berarti dia tidak bisa meracik ramuan. Dia bisa mengolah energi spiritualnya dengan baik dan ahli dalam membuat ramuan-ramuan baru. Beberapa kekuatan Wizard tak diketahui karena dia sangat tertutup. Awalnya, Wizard berpihak pada kaum Witch. Akan tetapi, dia berkhianat dan membantai hampir seluruh anggota kerajaan Sorcery sehingga mereka menangkapnya dan membakarnya hidup-hidup.

Alasan Wizard berkhianat ialah karena dia memiliki dendam pada anggota kerajaan. Mereka mengatakan bahwa Wizard adalah anak dari raja kerajaan Sorcery yang memerintah saat itu, tapi ada juga yang mengatakan bahwa Wizard ingin mengambil alih kerajaan karena Raja tidak mengizinkannya menikah dengan putri kerajaan Sorcery. Legenda itu awalnya tersebar dari mulut ke mulut. Tidak tahu dari mulut siapa legenda itu mulai berubah, bahkan ada yang menulisnya menjadi sebuah buku.

"Berapa lama lagi kita akan sampai?" tanya Barbara. Jiro berhenti dan menyentuh udara kosong di depannya. Kara tak dapat menahan diri untuk tidak bertanya. "Ada apa?" Jiro terlihat berpikir sambil menyentuh udara di depannya. "Sepertinya ini penghalangnya." Barbara berjalan ke depan dan mencoba untuk menyentuh tempat yang sama di mana tangan Jiro berada.

"Aw!" Barbara menarik tangannya yang tersengat oleh listrik tak kasatmata. Barbara berpikir jika ada orang yang tidak tahu bahwa di sini ada penghalang dan bergerak maju ke depan maka Barbara yakin ... dia akan hangus karena tersengat listrik.

Jiro menutup matanya. Bibirnya terlihat bergerak dan tangannya dia luruskan ke depan. Setelahnya, Jiro membuka matanya secara perlahan dan menurunkan tangannya. "Ayo, masuk." Mereka lanjut berjalan setelah penghalang dihilangkan untuk sementara. Ketika mereka baru berjalan beberapa langkah dari penghalang, Kara menghentikan mereka. "Bukankah kita akan ketahuan jika berjalan lurus seperti ini?" Jiro diam dan mengangguk pelan. Dia lupa akan hal itu.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang