Di penjara bawah tanah, lantai paling dasar kerajaan Rufus Ignis. Mereka berhasil menemukan hampir semua penjara yang ada di sana. Mulai dari para manusia tidak bersalah, para tetua Vampire yang ternyata dipenjara selama ini, kemudian para Rakhshasah yang ditangkap untuk dijadikan bahan eksperimen guna membuat mutan. Semua tahanan dilepaskan. Kondisi mereka begitu lemah dan membutuhkan pertolongan. Raynine tidak bisa banyak membantu selain mengirimkan mereka ke Gunung Abandoned untuk diobati oleh kaum Fairy.
Kecuali kaum Rakhshasah. Sebelumnya, mereka telah ditemukan terlebih dahulu oleh Chloe dan Aliora, juga Louis. Namun, saat mereka membawa Raynine untuk melepaskan para Rakhshasah itu, mereka tidak ingin dipindahkan ke Gunung Abandoned. Salah satu dari mereka berkata, "Jika kalian datang untuk menyerang kaum Vampire, biarkan kami ikut untuk membalas dendam." Oleh karena itu, mereka dibiarkan keluar dan mengamuk. Fisik mereka mengalami banyak luka, tetapi gairah untuk membalikkan keadaan terus meningkat. Tidak peduli dengan kesakitan yang mereka rasakan saat alat-alat menyiksa itu dilepaskan, mereka memaksa tubuh mereka untuk bertindak membabi buta.
"Hei! Cepat kemari. Gundukan apa ini? Keras seperti batu." Aliora sedang berjalan mengitari penjara terakhir yang mereka temui. Kemudian, dia berhenti di penjara paling ujung. Cahaya temaram menyulitkan pandangan Aliora. Dia tidak yakin dengan apa yang dilihatnya. Jadi, dia segera berteriak memanggil yang lain untuk datang dan melihat. Chloe sampai terlebih dahulu. Dia ikut mengintip ke dalam penjara melalui sela-sela jeruji. Chloe menyipitkan matanya, dahinya berkerut saat melihat gundukan berbentuk bulat seperti bola. Terlihat keras layaknya batu.
Louis dan Raynine baru menyusul setelah selesai memindahkan beberapa tahanan terakhir. Mereka melihat apa yang ditemukan oleh Aliora. "Kalian tahu itu apa?" tanya Chloe. "Apa mungkin hanya gundukan tanah biasa? Tapi kenapa bentuknya seperti itu?" tanya Aliora. Louis tidak menjawab karena dia sendiri juga tidak tahu jawabannya. Raynine, yang memiliki umur paling tua di antara mereka dan memiliki banyak pengetahuan selama hidupnya pun berjalan mendekati penjara.
Semua orang memperhatikannya baik-baik. Pria tua itu memegang gembok di pintu penjara. Kemudian, mulutnya bergerak kecil, membentuk kata-kata tanpa suara. Lalu, bunyi kunci gembok yang terbuka pun terdengar. Chloe dan Aliora memandangnya dengan kagum. Memiliki ilmu sihir dalam kehidupan akan sangat sejahtera. Raynine masuk ke dalam setelah pintu berhasil dibuka. Dia langsung memeriksa gundukan tersebut. Tangannya menyapu permukaan tanah yang mengeras itu. Bergumam sejenak sebelum dia berdiri dan melihat yang lain.
"Ini adalah teknik Bersembunyi dan Berlindung. Kemampuan tingkat tinggi bagi kaum Werewolf. Tidak semua alpha atau luna bisa menguasai teknik ini. Dalam satu generasi hanya satu atau dua orang yang bisa menguasainya. Biasanya Werewolf yang mampu melakukannya akan menjadi pemimpin kaum." Raynine menjelaskan hal yang dia ketahui. Mendengar ini, Louis tiba-tiba berkata. Dia telah mendapatkan kesimpulan. "Mungkinkah di dalam sana adalah Alpha Xavier?" Raynine memindahkan pandangannya pada Louis. Dia mengangguk. "Ya." Chloe dan Aliora masih mencerna penjelasan Raynine. Mereka berdua memiliki pertanyaan yang sama di kepala mereka.
Aliora adalah orang yang pertama kali bertanya. "Itu hanya gundukan tanah. Mengapa dianggap teknik tingkat tinggi?" Raynine menjawab pertanyaan Aliora dengan penjelasan singkat. Teknik Bersembunyi dan Berlindung adalah teknik yang dicetuskan oleh pemimpin kaum Werewolf terdahulu. Sebelum kelima kaum bersatu, peperangan sering terjadi untuk memperebutkan wilayah dan memamerkan kekuatan. Oleh sebab itu, teknik ini sangat dibutuhkan. Bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tapi juga orang lain. Dianggap sulit karena tidak semua orang mampu mengendalikannya. Kebanyakan dari mereka gagal mengeraskan elemen tanah menjadi sekeras batu. Gundukan itu mudah dihancurkan. Tidak bisa melindungi orang di dalamnya.
Aliora menyeletuk, "Apa sekeras itu?" Raynine menggeser dirinya. Menyuruh Aliora untuk mencobanya sendiri. Aliora mengajak Chloe masuk ke dalam. Keduanya mengetuk gundukan tersebut dengan tulang jari mereka. Aliora menarik tangannya. "Benar-benar keras." Chloe mengangguk setuju. Kemudian dia bertanya pada Raynine. "Mungkin Alpha Xavier telah bersembunyi di dalam sini selama 100 tahun. Bagaimana dia bertahan hidup?" Raynine menjawab, "Saat tanah mengeras, siapa pun yang berada di dalam akan merasa waktu seakan terhenti. Mereka tidak membutuhkan makan atau minum. Tertidur seperti orang mati. Mereka tidak akan tahu situasi yang terjadi di luar seolah mereka membeku di dalam." Chloe melihat gundukan itu lagi, lalu kembali melihat Raynine. "Bagaimana mereka keluar jika tidak tahu situasi sudah aman atau belum?"
"Jika situasi di luar sudah membaik, mereka akan keluar dengan sendirinya. Dalam kondisi tertentu, saat mereka sadar jika keadaan di luar tidak tahu kapan menjadi aman, mereka akan menunggu orang lain datang memberitahu mereka." Aliora bertanya, "Apa mereka mendengar kita?" Raynine mengangguk. "Ya. Dia mendengar kita, tapi ada kode tertentu yang bisa membuat mereka percaya jika situasi di luar sudah aman."
"Apa kau tahu?" tanya Chloe dan Aliora hampir bersamaan. Raynine tampak diam dan berpikir. Tiba-tiba, Louis yang diam di belakang pun akhirnya ikut dalam pembicaraan mereka. "Ini hanya dugaanku, tapi aku akan mencobanya." Chloe dan Aliora bergeser ke sisi lain. Membiarkan Louis melakukan apa yang telah dia pikirkan sejak tadi. Louis mulai berbicara, seperti dia sedang berbisik di telinga seseorang ... dan tanpa diduga, gundukan tersebut bereaksi.
"Putrimu, Kara. Ada di sini untuk menyelamatkanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasyRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...