Seingatnya, beberapa menit yang lalu, Kara masih bersembunyi karena ramuan Meika. Mendengarkan pembicaraan antara musuh-musuhnya. Akan tetapi, sedetik kemudian tanpa dia sadari, sekelebat tombak hitam yang terbentuk dari asap menembus persembunyiannya. Membuat keberadaan Kara terungkap. Dia tergeser sejauh beberapa langkah dari tempatnya berdiri tadi. Dirinya telah diketahui dan orang-orang di dalam ruangan mulai memasang pertahanan.
Sial! Seharusnya dia menggunakan cara lain untuk menyusup. Di tempatnya berdiri tadi, ada tombak hitam yang diselimuti oleh kabut. Seperti bongkahan es yang mengeluarkan asap. Daerah di sekitar ujung tombak tersebut ikut menghitam, seakan-akan telah terkena racun. Jika Kara telat menghindar, sudah dipastikan dia akan menghitam, sama seperti lantai itu. "Lathaya" menepuk tangannya. Memuji keberanian dan kehebatan Kara yang berhasil menyusup ke ruangan mereka. Wanita itu berdiri di tempatnya, mengangguk puas dengan kesuksesan Kara.
Sementara itu, Kara menatap muak kepada sosok yang menggunakan wajah asli Barbara. Dia merobek pakaian pelayan dan menyisakan baju hitam miliknya. "Sebelum berkelahi, aku ingin memastikan dulu." Wanita itu duduk kembali sambil berbicara. Dia terlihat tenang, sedangkan rekan-rekannya melihat Kara dengan waspada. Wanita itu mengelus gagang cangkir teh dengan ujung telunjuknya. Bertanya dengan acuh tak acuh.
"Apa kau ke sini untuk menyelamatkan kaummu?" Dia melirik Kara, sebuah senyuman licik muncul di sudut bibirnya, "putri dari Alpha Xavier." Kara menggenggam erat tangannya. Kedua tangan terkepal di sisi tubuh Kara. Tatapannya menajam ketika wanita itu mengetahui identitasnya.
Wanita itu menarik jarinya dari cangkir. Menyandarkan tubuhnya dengan tenang di sandaran kursi. Kedua kakinya bersilang, bertumpu di atas satu sama lain. "Kau memiliki keberanian yang luar biasa. Menyusup ke sini bersama dengan para putri yang lain. Kalian sedang apa sebenarnya? Mencari tempat bermain pedang?" Kara masih diam. Menahan diri untuk tidak menanggapi sama sekali.
Wanita itu melanjutkan omongannya. "Kau membuang waktu dengan menyusup ke dalam sini. Tidak ada yang bisa kau dengar. Kenapa tidak pergi ke penjara bawah tanah dan mengeluarkan seluruh kaummu?" Dia melanjutkan, "Oh? Apa teman-temanmu menyelamatkan mereka? Ah, mungkin sekarang mereka sudah ditangkap?" Kepalan tangan Kara semakin mengerat. Namun, dia masih dalam kesabarannya. Seperti yang dikatakan oleh Wizard sebelumnya. Jangan terburu-buru. Wanita itu berdiri dan berjalan menghampiri Kara. Dia berbicara dengan suara halus. Berbisik pada Kara. "Ayahmu sudah mati."
Bum!
Tepat ketika kalimat itu keluar dari mulut "Lathaya", Werewolf itu melayangkan pukulannya lurus ke arah "Lathaya". Namun, seorang lelaki muda berdiri di hadapannya, menahan kepalan tangan Kara begitu ringan, seolah pukulan itu bukanlah ancaman baginya. Dia menatap Kara dingin, tapi bibirnya tersenyum miring. "Brengsek!" Kara menarik tangannya. Membungkuk dan memukul lantai di bawahnya. Membangunkan balok-balok tanah, menembus lantai dan mengejar keberadaan musuhnya. Dia sudah mencapai batas kesabarannya. Maaf untuk Tuan Wizard, Kara melanggar ucapannya.
Pemuda itu mundur. Menghindar dari serangan Kara. Melihat pertempuran sengit, Ratu Fairy sebelumnya segera melarikan diri bersama dengan bawahannya. Mereka tidak ingin bertarung tanpa alasan. Hanya membuang-buang tenaga. "Lathaya" tertawa puas di tempatnya berdiri. "Hahaha. Sekarang kembali ke rumahmu dan katakan pada seluruh Werewolf yang tersisa. Pemimpin mereka telah mati! Tidak perlu berharap apa pun lagi. Dunia sudah berubah! Puncak hierarki bukan lagi milik Werewolf! Sekarang sudah waktunya untuk kaum Vampire berkuasa. Kalian harus tunduk di bawah kakiku!" Kara semakin geram mendengar ocehan wanita itu. Dia berhenti mengejar pemuda lain dan menekan kumpulan partikel tanah di bawah lantai batu. Memadatkan partikel-partikel tersebut dan menjadikannya lebih kuat agar bisa menembus lantai batu tempat "Lathaya" berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasyRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...