"Apa kali ini sebuah kebetulan?" tanya Kara. Dia melanjutkan, "kukira kau tidak akan muncul secara khusus di depan kami." Duke Lazarus tertawa dibalik penutup mulutnya. "Tentu saja aku bisa muncul secara khusus, tapi bukan untuk menangkap kalian."
"Jadi?" tanya Kara. "Hanya ingin bertanya alasan kalian ke desa ini. Apa kalian akan mengambil pedang atau gada?" Lelaki itu melihat ke atas, kemudian kembali melihat Kara dan Chloe, "ah, atau Half Moon?" Kara dan Chloe melirik satu sama lain. Seolah mereka bisa berbagi pikiran yang sama. Kenapa orang ini tahu tentang senjata itu?
Kedua tangan Duke Lazarus bersembunyi di belakang tubuhnya. Dia berjalan selangkah ke depan. Melihat pergerakan musuhnya, Kara dan Chloe secara otomatis mundur dua langkah. "Kenapa mundur? Aku belum melakukan apa pun." Dia mengatakan kata belum, yang artinya dia akan melakukan sesuatu sebentar lagi.
Kara bersiap dengan alat panah di tangannya, sementara Chloe telah menampakkan sayapnya. Lelaki itu tertawa kecil. "Dilihat dari tingkah kalian, sepertinya benar. Berikan padaku dan kalian boleh pulang." Seolah mereka akan mendengarkan perkataannya, lelaki itu menawarkan hal yang ada di pikirannya. Seakan dia sedang menyuruh dua orang untuk memberikannya permen, kemudian membiarkan mereka pulang.
Kara tahu jika lelaki ini tidak akan melepaskan mereka dengan mudah. Jadi, dia langsung mengambil satu anak panah di belakang punggungnya dan dengan cepat menembakkannya ke arah Duke Lazarus. Lelaki itu tidak tinggal diam. Seperti kilat. Dia menghindar dalam sekejap mata.
"Terlalu agresif. Sudah kubilang, aku belum melakukan apa pun." Chloe segera menyahut, "Lalu? Kami harus menunggu kau melakukannya terlebih dahulu?" Dia tertawa keras sampai wajahnya terangkat ke atas. "Ya, ya. Benar sekali. Sebelum aku menyerang, tidak ada yang boleh melakukannya terlebih dahulu." Tawa keras dari lelaki itu berubah dalam sedetik.
Bibirnya yang sedikit terlihat dari balik celah-celah kain penutup menunjukkan senyum dingin. Dia meluruskan tangannya ke bawah. Dari kedua tangannya muncul secercah api biru. Api tersebut bergerak membentuk sebuah senjata keling yang melingkar di keempat jarinya. Di setiap sisi luar keling tersebut, terdapat tonjolan yang memiliki ujung runcing. Di sekelilingnya terselimuti dengan cahaya api biru.
Kara dan Chloe melebarkan mata mereka. Mereka mengetahui sedikit tentang kaum Vampire. Dikatakan bahwa salah satu keluarga dalam kaum Vampire memiliki kekuatan mengendalikan api biru. Berbeda dengan Vampire biasa yang mengendalikan api merah, keturunan keluarga ini mengendalikan api biru yang panasnya satu tingkat di bawah panasnya api Kitsune, api putih. Keluarga tersebut memiliki nama belakang "Lazarus" dan mereka berdua baru menyadari jika lelaki ini dipanggil oleh bawahannya dengan nama "Duke Lazarus".
Orang yang sedang mereka hadapi adalah seorang Lazarus sekaligus Duke dari kerajaan Rufus Ignis! Tidak ada cara lain selain melarikan diri.
Kara melirik Chloe, mengisyaratkan dengan tatapan matanya untuk melarikan diri. Akan tetapi, orang di depan mereka lebih pintar. Tanpa menunggu lama, dia melesat ke arah Kara dan mengarahkan senjatanya ke perut Kara. Boom! Werewolf itu terlempar jauh ke belakang. Menabrak dua batang pohon di belakangnya dan membuat kedua pohon tersebut berlubang.
Chloe yang melihat Kara dipukul seperti itu segera terbang dan menghampiri Kara. Dari atas dia hampir tidak bisa menemukan Kara karena wanita itu jatuh ke dalam sebuah lubang galian. Sepertinya setelah menabrak pohon dia tidak bisa berhenti dan akhirnya terguling di tanah sampai jatuh ke dalam lubang di sana.
Chloe turun dan memeriksa keadaan Kara. "Kau baik? Apa tulangmu hancur?" Chloe bertanya sambil membangunkan Kara dan menyandarkannya di sisi tanah. Kara menggeleng. Dia memegang tulang rusuk di sebelah kiri. Bernapas dengan terengah-engah. "Tidak hancur. Hanya remuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasyRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...