Akuma menyadari jika Kara bukanlah orang yang dia kenal. Akuma mengingat mata lembut itu dengan jelas. Keindahan yang sangat disukainya di masa lalu itu benar-benar telah hilang dan dia sendirilah yang menghancurkannya. Wajah mereka memang terlihat mirip, tetapi jika diperhatikan dengan baik, Kara tidak memiliki kelembutan di matanya. Garis yang membentuk indra penglihatannya itu lebih tajam dan datar. Tidak ada keramahan di sana. Ditambah wujud Werewolf mereka sedikit berbeda.
Namun, dengan mengetahui fakta tersebut tidak membuat Akuma membatalkan rencananya untuk memusnahkan semua makhluk yang ada di bumi. Dia semakin bertekad untuk melakukannya agar di masa depan, tidak ada lagi orang yang memiliki wajah sama seperti wanita yang dia cintai.
Akuma melanjutkan serangannya. Dia berpindah tempat menuju kawasan manusia yang sangat dilindungi oleh kelima kaum. Melihat kepergian Akuma secara tiba-tiba membuat semua orang jatuh dalam keadaan panik. Barbara berteriak kencang pada bawahannya yang tersisa. Menyuruh mereka berdiri dan menebus kesalahan mereka dengan mengevakuasi manusia. Mereka yang masih bertahan setelah bertempur pun segera mengangguk dan pergi secepat mungkin ke wilayah manusia. Chloe mengajak semua yang tersisa untuk membantunya menahan serangan Diabolos. Mereka mengangguk dan mulai menyebar.
Para manusia yang melihat makhluk-makhluk itu berteriak, kebanyakan dari mereka melarikan diri. Namun, para Kitsune menghadang jalan mereka. Kentauros datang dan menjelaskan pada mereka hingga para manusia itu mengerti. Kemudian, mereka membawa para manusia itu ke tempat yang aman setelah mereka paham atas situasi yang tengah terjadi.
Di bagian lain, Kara melompat ke atas Aoi. Bersama dengan Meika, dia mengejar Akuma. Diikuti oleh Barbara yang mengejar dari belakang dengan sayap api yang mengepak tajam. Meika melihat sosok Akuma yang sedang melepaskan bulu-bulunya. Gemuruh kesakitan terdengar dari bawah. Kara dan Meika sama-sama menggeram marah. Secepat kilat, Meika menyuruh Aoi mengacungkan tanduknya lurus ke arah Akuma. Petir muncul dari ujung tanduk Aoi. Serangan itu hampir mengenai Akuma. Diabolos itu bereaksi tepat waktu. Dia membalikkan tubuhnya dan melihat tiga orang sedang mengejarnya.
Barbara melesat maju melewati Kara dan Meika. Naga api berukuran besar keluar dari punggungnya. Membuka lebar mulutnya, bersiap menelan Akuma. Diabolos itu menyeringai. Tidak terlihat gelisah dengan mulut besar naga api tersebut. Dia, bahkan tidak repot-repot mengalahkan naga itu. Dengan kemampuannya, dia telah berpindah ke tempat lain. "Sial! Ke mana dia pergi?" Barbara berteriak marah. Di belakangnya, Meika dan Kara menyusul bersama dengan Aoi. Ketika mereka sibuk mencari keberadaan Akuma, tiba-tiba Aoi memutar tubuhnya. Membawa Meika dan Kara ke arah timur. Meika dan Kara tidak tahu apa yang terjadi pada Aoi, tetapi mereka harus tetap berpegangan dengan kuat sebelum mereka jatuh dari punggung binatang itu.
Dari kejauhan, meskipun matanya bertabrakan dengan angin karena Aoi terbang cepat, Kara dapat melihat keberadaan makhluk yang mereka cari. Akuma menyerang tanah di bawahnya dengan bangga. Melemparkan bola-bola hitam seukuran kepala manusia ke sana. Kara dan Meika dapat melihatnya, kaum Fairy berada di bawah sana sambil meluruskan telapak tangan mereka ke langit. Membentuk pertahanan yang mampu menahan bola-bola milik Akuma. Saat jarak mereka hampir mendekati Akuma, Kara mendadak menyuruh Aoi berhenti. Kali ini, binatang itu mendengarkan perkataan orang lain. Dia berhenti dengan cepat, sama seperti ketika dia bergegas mengejar Akuma.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Barbara. Dia hendak menyerang Akuma dari jarak dekat, tetapi Kara menahannya. Werewolf itu tidak menjawab, melainkan dia memandang sekitar mereka. Lalu, jarinya terangkat. Setelah memastikan arah angin, Kara mengeluarkan panahnya. "Aoi, geser sedikit ke kiri." Meika dan Barbara mengernyitkan kening mereka, sementara Aoi melakukan apa yang Kara katakan. Dirasa arah dan jarak sudah tepat, perlahan-lahan Kara berdiri di atas tubuh besar Aoi. Mencari keseimbangan yang pas. Kemudian, dia meletakkan busur emasnya di depan. Tatapannya menajam saat dia mulai menarik tali bersama dengan anak panah. Di dekatnya, Meika dan Barbara terdiam. Di bawah sinar matahari, busur panah Kara yang berwarna emas memantulkan cahaya. Jika mereka tengah berada di dalam kegelapan, benda itu terlihat mirip dengan bulan sabit.
Satu, dua, tiga. Panah dilepaskan. Membelah udara dengan tajam. Mengarah tepat ke pundak Akuma. Diabolos itu tidak berteriak karena terkejut atau kesakitan. Pundaknya terasa kebas, tapi itu bukan hal yang besar. Dia melirik ke benda runcing yang menancap di kulit lengannya. Kemudian, dia menarik panah tersebut dan menghancurkannya dengan mudah. "Ah, sekarang anak panahmu berkurang lagi." Di samping Kara, Barbara tiba-tiba menyeletuk. Wanita itu tidak menggubris perkataan Barbara, walaupun sejujurnya dia merasa sedikit kesal.
"Bersiap. Dia akan berpindah tempat lagi." Meika berteriak, memperingati Barbara dan Kara. Serangan Kara tidak terlalu besar, tapi mampu menahan Akuma agar iblis itu berhenti melemparkan bola-bola hitam tersebut. Barbara melesat cepat. Menabrak Akuma sebelum iblis itu berpindah tempat lagi. Wanita Vampire itu menamparnya dengan sayap api. Mendorong Diabolos itu ke tempat dimana tidak ada makhluk lain di sana. Tanpa membiarkan musuhnya membalas, Barbara terus memberikan pukulan dan serangan. Di belakangnya, Aoi juga melakukan hal yang sama. Memancarkan listrik dari ujung tanduknya, membuat Akuma kewalahan.
"Terus dorong dia!" teriak Kara. Mata serigalanya telah memastikan bahwa mereka telah menjauh dari pemukiman. "Pukul dia ke bawah!" Kara berteriak lagi. Barbara melakukan apa yang dikatakan oleh Kara. Dia memukul Akuma dengan kuat hingga Diabolos itu jatuh ke tanah. Mereka bergegas turun sebelum iblis itu melakukan pergerakan lain.
"Diserang bertubi-tubi seperti ini, benar-benar membawaku kembali ke masa lalu. Ah, wajah yang kau miliki itu benar-benar membuatku muak." Akuma berkata saat dia berhasil bangkit. Di depannya, sudah ada tiga makhluk yang terus mengejarnya sejak tadi. Salah satu dari mereka adalah yang paling menonjol bagi Akuma. Werewolf itu ... dia sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasyRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...