Bab LXXXI. Perjanjian Memberi Jiwa

208 44 0
                                    

Lathaya dan Reivan sama-sama menelan ludah mereka dengan susah payah. Di samping bahu Reivan, Noah mulai bernapas dengan normal. Di depan mereka, tiruan Behemoth itu secara perlahan meleleh; menarik diri lalu bergabung bersama dengan tanah beserta akar tumbuhan. Meninggalkan mereka bersama dengan Behemoth yang asli. Sosok tersebut tiba-tiba bangun dari posisi tidurnya dan duduk bersila di atas batu. Di samping kakinya, terdapat tongkat hitam dengan tiga bilah tajam di ujungnya. Dia menatap tiga orang di bawahnya. Terlihat tidak berminat sama sekali.

"Siapa yang mengatakan akan memberikan jiwanya padaku?" tanyanya. Lathaya maju selangkah dengan berani. "Aku." Pandangannya terseret pada sosok Lathaya di sana. Wanita kurus dengan rambut perak serta matanya yang berwarna merah itu, melihat Behemoth tepat di matanya. "Kau? Akan memberikan jiwamu?" tanya Diabolos itu sekali lagi. "Ya, tapi kau harus melakukan perjanjian denganku." Lathaya mengangguk yakin, sementara di belakangnya, Reivan berteriak memanggilnya. "Lady! Tolong jangan mengatakan hal yang tidak-tidak." Lathaya mengabaikan suara di belakangnya. Dia hanya fokus pada Diabolos di depannya.

Behemoth terkekeh-kekeh. Dia berkata, "Kau pikir jiwamu itu sepadan? Tanpa perjanjian pun, aku akan mengambil jiwa kalian secara paksa."

"Tidak. Kau tidak bisa mengambil jiwa seseorang secara paksa. Kaum kalian hanya bisa menyerap energi kehidupan seseorang, tapi untuk jiwa, mereka harus memberikannya secara sukarela. Karena jiwa yang diambil secara paksa akan membuat kalian kesakitan." Makhluk berkepala domba yang sedari tadi tertawa pun terdiam. Tak hanya Behemoth, Reivan dan Noah pun terkejut setelah mendengar penjelasan Lathaya. "Dari mana kau tahu hal itu?" tanya Behemoth. "Tidak penting aku tahu dari mana. Jadi, bagaimana? Kau mau melakukan perjanjian denganku?"

Penjelasan tentang Diabolos memang tidak ada yang mengatakannya secara detail, bahkan di perpustakaan kerajaan Rufus Ignis pun, Lathaya tidak menemukan tulisan apa pun tentang Diabolos. Dia mengetahui informasi tersebut dari buku tua yang dia baca di perpustakaan bawah tanah milik kaum Werewolf. Xavier membiarkannya masuk untuk membaca buku-buku yang ada di sana karena tidak banyak orang yang boleh pergi ke perpustakaan tersebut. Lathaya menemukan satu buku yang membahas tentang kaum Diabolos dan hanya buku itu satu-satunya yang menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki oleh kaum Diabolos, sedangkan untuk detail lain tidak tertulis di sana.

"Huh!" Makhluk itu mendengus, "aku adalah Diabolos yang akan menjadi Dewa! Apa yang membuat jiwamu sepadan dengan perjanjian yang akan kita lakukan?"

"Aku adalah Lady kerajaan Rufus Ignis, penguasa wilayah Vampire."

"Hanya seorang penguasa. Tidak ada yang istimewa dari itu."

Diabolos itu terlihat semakin bosan dan ingin kembali tidur, tetapi perkataan Lathaya selanjutnya mampu membuat rasa kantuknya hilang begitu saja. "Aku pemilik kemampuan Hidup Abadi. Jika kau mendapatkan jiwaku, kau mungkin bisa menjadi abadi dan memiliki kekuatan besar." Bukan hanya Behemoth, tetapi Reivan yang sudah lama bersama Lathaya pun terkejut ketika mendengarnya.

Ini adalah pertama kali dia mendengar tentang Lathaya yang memiliki kemampuan abadi. Dia mengira kemampuan itu hanya sebuah rumor belaka, tidak memiliki bukti akurat sama sekali. Behemoth kembali duduk dan menegakkan tubuhnya. Dia mengulang satu kata dari Lathaya. "Abadi?" Tiba-tiba dia terkekeh lagi. Kepala dombanya menggeleng-geleng, tidak percaya begitu saja dengan perkataan Lathaya.

"Apa buktinya jika kau memang memiliki kemampuan itu?" Lathaya mundur beberapa langkah, sedikit menjauh dari Reivan dan Noah yang tengah menatapnya tidak percaya. Lathaya menunduk, menutup kedua matanya. Dia menarik napas dalam-dalam dan sedetik kemudian, ketika dia membuka matanya ... muncul garis hitam di sekitar dada, menjalar hingga ke tulang selangka. Membentuk suatu simbol aneh yang tidak pernah Reivan lihat. "Lambang Indestructible ... ." Behemoth bergumam, pandangannya sedikit bergetar saat melihat lambang tersebut. Tidak menyangka jika kekuatan yang sudah lama tidak dia lihat akan muncul lagi, tapi di tubuh orang yang berbeda.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang