Rencana yang telah mereka susun, akhirnya mulai dilaksanakan. Walaupun, sedikit berbeda di awal karena seharusnya Kara tidak langsung menyerang. Namun, itu bukan masalah besar. Menunggu Akuma lengah hanya akan membuang waktu. Raynine dan lainnya juga sudah terpojok.
"Memuakkan!" geram Akuma. Lalu, dia menghilang dari hadapan Kara dan sudah berpindah tempat ke depan Raynine. Makhluk itu belum puas jika anaknya masih hidup. Karena kalung yang digunakan Raynine, Akuma menjadi lebih berhati-hati. Dia menembakkan Dark Hole. Di saat yang bersamaan, kalung Enervate mengeluarkan sinar seperti ledakan. Dua kekuatan itu beradu, saling mendorong sebelum akhirnya meledak bersama. Raynine terlempar karena ledakan dari kalung Enervate, sementara Akuma berhasil menahan efek dari ledakan Dark Hole.
Ketika di dalam pertarungan, tidak ada yang peduli dengan penampilan. Akan tetapi, kali ini berbeda. Jubah hitam yang hampir menutupi seluruh tubuh Raynine terbakar di beberapa bagian. Salah satunya adalah bagian tudung. Namun, bukan itu yang membuat mereka terkejut. Dua tonjolan aneh di kepala Wizard terungkap. Itu adalah tanduk yang telah patah. Tanduk sebelah kiri sedikit lebih panjang dari tanduk di sebelah kanan. Diam-diam semua orang bertanya pada diri mereka sendiri. Mengapa Wizard menutupi kedua tanduknya?
Tidak membutuhkan waktu lama sampai pertanyaan tersebut terjawab oleh Akuma. Iblis itu tertawa puas saat melihat tanduk Raynine. "Selama ini kau berusaha menyembunyikan jati dirimu. Mematahkan kedua tanduk itu gagal sehingga kau menggunakan jubah itu untuk menutupinya. Hahaha! Terima saja bahwa ada iblis di dalam darahmu!" Semua orang yang mendengarnya tampak terkejut. Jadi, selama ini bukan dengan sengaja dia memakai jubah itu. Sang Wizard ternyata berusaha keras membuang hal-hal yang berhubungan dengan ayahnya. Termasuk mematahkan tanduknya yang jika dilihat lebih teliti mirip dengan tanduk Akuma.
Selagi Akuma sibuk meremehkan Raynine, Chloe dan Louis diam-diam menghalangi pandangan Akuma dengan memanipulasi angin. "Brengsek! Apa lagi ini?" Akuma berputar-putar di tempatnya. Seketika dia merasa telah dikurung. Di luar, Aliora mengosongkan pikirannya terlebih dahulu. Kemudian, dia memfokuskan dirinya pada satu titik. Perlahan tangannya terangkat bersamaan dengan terpejamnya mata. Seolah sedang memegang benda di tangannya, Aliora meremukkan benda tak kasat mata tersebut.
Dari dalam kurungan angin, terdengar jerit kesakitan yang berasal dari Akuma. Aliora tidak berhenti sampai suara itu menghilang. Situasi seketika menjadi hening, tapi tak lama kembali ricuh karena Akuma berhasil keluar dari kurungan. Darah berlumuran di seluruh tubuhnya, tapi perlahan-lahan kembali masuk ke dalam. Mata mereka terbelalak. Kekuatan macam apa yang dimiliki oleh Akuma sehingga teknik terlarang milik kaum Mermaid tidak mempan sama sekali?
"Teknik ini ... keturunan Das Doyle?" tanya Akuma. Sepertinya semua keturunan dari musuh lama yang telah mati ada di sini untuk menggantikan mereka melawan Akuma. Lucu. Akuma tidak bisa menahan gejolak tawa di perutnya. Dia tergelak terbahak-bahak seperti iblis gila. Loey tidak tahan mendengar suara Akuma. Darah Siren di dalam tubuhnya memanas. Dia bergerak, membekukan Akuma. Mengeraskan sayap-sayapnya agar iblis itu tidak bisa terbang.
Namun, kekuatan Loey sama tidak berharganya bagi Akuma. Dengan mudah dia menghancurkan es tersebut. Kemudian, memanjangkan tentakelnya. Menusuk-nusuk siapa saja yang berada di bawahnya agar terkena racun. Meika dan Ryu tidak tinggal diam. Mereka menghunuskan pedang masing-masing. Dengan kemampuan sihir, mereka bisa menerbangkan diri mereka meski tidak dalam waktu lama. Meika tidak peduli lagi dengan energi spiritual. Selain menancapkan pedang Bodacious ke tanah hingga terbelah, dia juga memanggil petir. Guntur berbunyi dahsyat. Ryu juga melakukan hal yang sama.
Awan berubah menjadi hitam. Langit menggelap dan rintik air mulai berjatuhan. Sambaran petir mengenai salah satu pohon dan hampir jatuh ke atas tubuh Afrodistia jika Raynine tidak segera menariknya. Akuma tidak merasa takut sama sekali. Baginya, dua Witch di depannya ini hanyalah bocah-bocah yang sedang bermain dengan kekuatan baru mereka. Dia, bahkan mampu membuat hujan dan petir lebih parah dari ini. Karena kekuatan mereka sama, Akuma dengan mudah menyerap petir yang menyambarnya. Meika dan Ryu tidak menyerah. Di bawah air hujan yang semakin deras, pedang mereka mengacung lurus ke arah Akuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasiRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...