Di penjara bawah tanah, Horri dipasung dalam ruangan tertutup. Dindingnya terbuat dari tanah dan rasanya sangat lembab. Membuat siapa pun yang berada di dalamnya akan merasa tidak nyaman. Berharap segera dikeluarkan atau dibunuh saja. Lathaya datang menemui Horri bersama Xavier, Reivan, dan Noah. Mereka menunggu Horri di ruang interogasi. Tak berselang lama, seorang penjaga membawa Horri ke dalam ruangan. Setelah pintu dikunci dari luar, Lathaya langsung memulai interogasi dengan bertanya mengenai brosur tersebut. "Jelaskan tentang ini," Lathaya memukul kertas brosur itu di atas meja. Menyuruh Horri melihat isi yang tertulis di sana. Horri tidak repot-repot untuk membaca isi yang tertulis di sana. Tawa kecil keluar dari bibirnya.
"Kenapa kau tertawa?" tanya Lathaya dingin. Dia sudah muak bermain-main dengan kasus ini. Horri menjawab masih dengan tawa kecilnya. "Yah, seperti yang kalian ketahui. Aku bekerja sama dengan salah satu Diabolos untuk mendapatkan uang."
"Orang-orang yang hilang itu kau serahkan pada Diabolos sebagai bayaran?" tanya Xavier.
"Kira-kira begitu."
"Di mana mereka?" tanya Lathaya, "Diabolos yang kau katakan itu, di mana dia?" Horri menegakkan tubuhnya. Tangannya yang sudah buntung itu menggantung di sisi tubuhnya. Lelaki tua itu berbicara dengan serius. "Lady. Biarkan saja manusia-manusia itu. Lebih baik fokus pada peningkatan kekuatan kaum Vampire." Dia melirik sekilas ke arah Xavier sebelum berbicara lagi. "Sampai kapan kalian berada di bawah kekuasaan kaum Werewolf? Selalu menjadi peringkat kedua? Haha. Kalian membuang banyak waktu hanya untuk mempertahankan kerja sama ini." Reivan membalas perkataan Horri yang meremehkan mereka. "Dunia damai dan aman karena perjanjian kerja sama ini. Kau yang hanya suka merusak tidak akan mengerti." Tawa kecil Horri berubah menjadi besar. Perkataan Reivan membuatnya tertawa hingga hampir terjungkal ke belakang.
"Damai? Aman? Percaya diri sekali kau. Selama kata serakah itu ada, perdamaian yang kau katakan itu tidak akan pernah terwujud!"
"Kau!"
"Hahaha! Lady Lathaya Aguero. Berhenti mengkhawatirkan orang lain. Khawatirkan dirimu sendiri. Hahaha!" Horri mendadak menjadi gila. Tertawa terbahak-bahak dan mengoceh hal-hal tidak penting. Reivan mengetuk pintu, mengisyaratkan jika interogasi sudah selesai.
Penjaga di luar membawa Horri kembali ke ruang tahanan. Selama ditarik pun, Horri masih terus tertawa dan berteriak menyuruh Lathaya berhenti mengurus kasus ini. Selesai menemui Horri, Lathaya menyuruh yang lain untuk kembali ke markas sementara dia mengurus hal lain. Awalnya, mereka menolak membiarkan Lathaya sendirian, tapi Lathaya berkata bahwa dia ingin beristirahat sejenak di kamarnya. Pada akhirnya, mereka menyerah dan kembali ke markas.
Sementara itu, Lathaya pergi menemui Behemoth kembali. Bertanya mengenai brosur tersebut. Akan tetapi, Diabolos itu tidak pernah melihatnya. Karena dugaan Lathaya benar jika kaum Diabolos yang berada di balik kasus hilangnya manusia, maka Behemoth pun mencoba membantu Barbara dengan mengatakan sebuah informasi mengenai satu Diabolos yang suka mengambil energi kehidupan sekaligus memakan tubuh mereka.
"Diabolos setengah Ghoul?" tanya Lathaya.
"Ya. Dia adalah anak Akuma dengan seorang Ghoul wanita. Asal kau tahu saja, raja iblis itu suka menanam di sana sini." Lathaya mengangguk paham. "Siapa namanya?"
"Akvan."
"Bagaimana ciri-cirinya?"
"Yah, tidak jauh beda denganku? Mungkin. Dia suka mengubah bentuk tubuhnya. Lihat saja jarinya yang hanya empat. Kalau kau beruntung melihatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Dark
FantasyRibuan tahun yang lalu, dunia dikuasai oleh kaum yang memiliki kekuatan super. Kaum Werewolf, Vampire, Witch, Mermaid, dan Fairy. Di saat keadaan dunia tengah berada dalam kedamaiannya, kaum Vampire bergerak membantai seluruh Werewolf dan bermaksud...