Bab XXXI. Kota Burn

285 61 29
                                    

Suara guntur terdengar keras padahal langit begitu cerah dan tak ada tanda-tanda keberadaan awan hitam. Kara menggeser ranting pohon yang menutupi jalannya. Dia melihat ke atas. "Apa akan hujan?" gumamnya. Chloe menjawab Kara setelah dia menginjakkan kaki ke tanah. "Tapi matahari sangat terik."

"Hei! Hentikan hewan ini! Aku tidak bisa menghentikannya, dia berlari terlalu cepat!"

Kara dan Chloe membalikkan tubuh mereka. Dari kejauhan tampak Barbara menarik tali kekang kuda hitam yang dia tunggangi. Aliora yang duduk di belakang Barbara, memeluk dia dengan kencang. Memejamkan matanya dengan erat. Memasrahkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kuda itu berlari lurus ke arah Kara. Barbara tak dapat menghentikan kecepatan kuda tersebut sehingga dia terus berteriak. Kara menghela napasnya, kemudian menghentikan kuda tersebut dengan kaki kanannya ketika kuda itu hampir menabrak dirinya.

Barbara terengah-engah saat kuda tersebut telah berhenti. "Sialan! Aku tidak akan pernah terbiasa dengan kuda gila ini," kata Barbara dengan kesal. Kakinya bergetar hebat sehingga dia tidak bisa bergerak untuk turun. "Perhatikan kata-katamu," balas Kara. Dia mengelus wajah kuda tersebut. Mengusapnya dengan gemas. Barbara tak menanggapi. Dia melihat ke belakang dan mendapati Aliora telah turun dari atas kuda.

"Apa kau tidak merasakan ketakutan di kakimu?" tanya Barbara dengan ekspresi bingung. Aliora memandang Barbara. "Hm? Tidak. Kita hanya menunggangi kuda." Barbara membuka mulutnya. "Aaa ... begitu ... ." Lalu membuang wajahnya ke samping dan mengerutkan keningnya.

Setelah Meika pergi, mereka langsung menyusulnya agar tidak tertinggal jauh. Sebelum menyusul, mereka memikirkan bagaimana caranya agar sampai ke wilayah Witch lebih cepat. Jika berjalan kaki maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Mungkin ketika mereka tiba, sesuatu yang buruk telah terjadi pada Meika. Aliora menyarankan agar Kara menggendong dirinya, sementara Chloe menggendong Barbara. Kara menolak keras saran Aliora. Kenapa dia harus menggendong seseorang? Itulah yang dikatakannya saat itu.

Chloe juga tidak bisa menggendong Barbara. Dia tidak sekuat itu untuk membawa seseorang dalam waktu yang lama. Jadi, Chloe memutar otaknya. Dia ingat jika kuda milik Jazlyn masih di dalam kantung bunga peony-nya. Dia mengeluarkan Kuro dan menyuruh Aliora dan Barbara menaikinya. Meskipun Kuro adalah kuda biasa, tapi dia bergerak dengan cepat. Hampir sama seperti Aoi. Namun, memiliki banyak perbedaan.

Awalnya, Barbara kesulitan ketika menaiki Kuro. Kuda itu terus memberontak dan menjatuhkan Barbara dan Aliora. Melihat itu, Chloe memberikan Kuro beberapa gandum yang dia bawa di dalam kantungnya. Saat ditanya oleh Barbara alasan dia membawa gandum, jawabannya adalah karena Chloe menyukai gandum. Terkadang dia akan memasak dan memakannya.

"Kita harus melewati kota yang ditinggali oleh manusia terlebih dahulu," kata Chloe. Kara mengangguk. Di depan mereka adalah jalan menuju Kota Burn. Kota besar yang berada di tengah wilayah Witch. Dulunya kota ini adalah kota yang paling aman dan makmur. Akan tetapi, kaum Vampire mengambil kota ini dan menjadikannya wilayah mereka. Selain Kota Burn, kota-kota yang lain tidak mereka sentuh sama sekali. Membiarkan kaum Witch tetap menguasainya.

Saat mereka hampir tiba di Kota Burn, suara kepakan sayap dan angin datang tiba-tiba. Mereka mendongak ke atas dan mendapati Aoi terbang melesat di sana. Di belakangnya terdapat dua burung phoenix mengejar dengan kecepatan yang hampir seimbang.

"Aoi? Apa yang terjadi?" tanya Barbara. Kara menoleh ke arah Chloe. "Berikan alat panahku." Chloe mengangguk dan mengeluarkan alat panah Kara, kemudian menyerahkannya. Kara mengambil anak panahnya, kemudian dia mencari pohon yang memiliki dahan tinggi.

"Chloe. Kejar Aoi. Masukkan dia ke dalam kantungmu." Chloe tidak sempat bertanya karena Kara telah memanjat pohon dengan alat panah yang dia bawa. Chloe menghilangkan angin yang menutupi sayapnya. Lalu dia mendorong kakinya dengan kuat dan melesat cepat ke atas. Mengejar Aoi yang telah menjauh.

Through the DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang