Through the Dark

Bab LVI. Melatih Kekuatan Diri

Pada pagi berikutnya, mereka terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Di halaman depan, terdapat Kara dan Meika yang sedang berlatih menggunakan senjata mereka. Sebelumnya, Wizard telah memberikan senjata Half Moon untuk digunakan oleh Kara, tetapi karena dia tidak pernah berlatih pedang sebelumnya dan hanya fokus mengembangkan kemampuan berpanah, dia harus meminta bantuan Meika untuk mengajarinya menggunakan pedang.

"Pertahankan kekuatan di tanganmu." Meika memberi arahan dan diikuti dengan baik oleh Kara. Sejak dia mulai berlatih, pedang Half Moon terasa sangat berat, tetapi setelah dia terbiasa, pedang itu mulai kehilangan beratnya dan bergerak seperti yang Kara mau. Sementara Kara dan Meika berlatih di halaman depan, Barbara dan Jiro memilih untuk membersihkan rumah Wizard. Menyapu, mengepel, dan melakukan tugas lainnya. Mereka melakukan itu sebagai bentuk terima kasih karena Wizard telah mengizinkan mereka untuk tinggal di sana dan membiarkan mereka berlatih.

Selain mereka, di halaman samping rumah, Aliora sedang berusaha untuk mengendalikan kekuatan terlarang kaum Mermaid. "Pejamkan matamu dan tarik napas, kemudian buang." Di depan Aliora, Chloe membantunya untuk mengendalikan kekuatan terlarang tersebut. Aliora melakukan seperti yang dikatakan oleh Chloe. Menarik napasnya, kemudian membuangnya. Menariknya lagi dan membuangnya lagi. Dia melakukannya selama lima kali sampai dia merasa pikirannya tenang dan kosong. Kemudian dia membuka matanya, memfokuskan diri pada Chloe. Tangannya terangkat lurus ke depan. Meletakkan pikirannya pada ujung jari tangannya dan kemudian membiarkan energi tak terlihat keluar dari tubuhnya untuk mengendalikan darah Chloe.

"AKH!" Aliora menghentikan kekuatannya saat dia mendengar Meika dan Kara berteriak. Dia mendapati keduanya jatuh terduduk setelah terkena efek dari kekuatannya. Dia bergegas datang dan meminta maaf. "Maaf. Aku benar-benar tidak sengaja. Sangat sulit mengontrol kekuatan ini." Chloe datang menyusul Aliora dengan tertatih-tatih. Dia yang paling besar terkena efek dari Control Blood. Darahnya seolah akan keluar dari semua lubang yang ada di tubuhnya. "Bagaimana kau melakukan itu terakhir kali?" tanya Chloe. Aliora menggeleng. "Aku tidak tahu."

Kara bertanya setelah berhasil memulihkan diri. "Kalian sedang apa?" Chloe menjawab, "Mengasah kekuatan Aliora. Dia belum bisa mengendalikannya dengan baik. Seperti sekarang, dia seharusnya hanya mengendalikan darah di tubuhku tanpa terkena orang lain."

Aliora menunduk. Dia merasa tidak ingin melanjutkan latihannya lagi. Fokusnya telah hancur dan pikirannya menjadi tidak tenang. Dia takut, jika dia melakukannya lagi, dia akan melukai teman-temannya. "Apa itu Control Blood?" tanya Wizard. Dia baru saja selesai memetik tanaman yang akan dia gunakan untuk meracik ramuan. Aliora mengangguk. "Iya."

"Kekuatan yang telah dilarang oleh Raja Sea Yovanka karena menyebabkan banyak Mermaid terluka setelah menggunakannya."

"Kau tahu banyak tentang kekuatan itu," kata Aliora.

"Kekuatan itu ada saat kami bertarung melawan Diabolos. Kau tahu jika Das Doyle gila bukan? Saat hidupnya di ujung tanduk, otaknya tiba-tiba menjadi lebih pintar dari biasanya dan dengan gila dia menghancurkan musuh dengan mengendalikan darah di tubuh mereka. Jika kalian melihatnya secara langsung, kalian akan melihat tumpukan mayat yang hancur seperti bubur dengan air yang telah berubah menjadi merah." Dia kembali melanjutkan, "setelah dia membantai mereka seperti dia telah kehilangan akalnya, Doyle merasakan sakit di tubuhnya. Itu adalah efek setelah dia mengeluarkan banyak energi untuk mengendalikan darah orang lain, apalagi jumlahnya tidak sedikit."

"Tapi aku tidak merasakan sakit setelah menggunakan kekuatan itu," kata Aliora. "Benarkah? Itu bagus. Lalu, apa masalahnya?" Aliora kembali menunduk. "Aku tidak bisa mengendalikan pikiranku dengan baik. Saat aku akan mengendalikan darah musuh, orang-orang di sekitarku juga terkena dampaknya. Aku tidak bisa menggunakan Control Blood lagi."