Kaulah bunga, tanah tumpah keindahan

163 52 44
                                    

Tuanku sayang
Tuanku malang
Tuanku lupa jalan pulang

Apakah ia tenggelam?
bersama bujuk rayu gadis lain di perjalanan

Ataukah peta menujuku telah ia buang?

Tuanku,
Tak ingatkah telah menanam mawar? Saban hari kuncupnya bermekaran
Serabut akarnya tumbuh kekar

Kupupuk sirami hingga beranak pinak
Tak ingatkah kau barang sejenak?

Tapi, entah mengapa sejak kemarin
satu persatu kelopaknya gugur
Apakah ia tengah menghitung mundur?

Pada tangkai yang lain kelopaknya memudar
Ia layu, apakah ada yang salah dengan akar?

Pagi hari yang sendu aku termangu
Memandangi seluruhnya bertaburan di tanah penuh embun

Pada akhirnya kembang meninggalkan akar yang terkubur

Sedang sang akar tetap tumbuh menjalar
Menancap tanah penuh nanar

Ia tahu, ia sangat tahu.

Bunga telah kembali ke inti bumi
Meninggalkan harum yang sempat menghiasi hari.

***

#Ruang Personifikasi
(Perumpaan benda mati
yang bersikap
selayaknya manusia)

Senin, 29 Maret 2021
08.14 WIB

Salam,
GANIA20 ❤❤

***

Berlakulah seamoral mungkin!
Sungguh, silakan tuan.
Tugasku hanya menjabarkan.
Sebab kaulah diksi, tanah tumpah narasi.
Meski patah sekalipun, cerita tentangmu akan tetap bernaung.
#GANIA20

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang