Second Chance

9 1 0
                                    

Nik..

Anik..

Anika,

Laki-laki berkacamata itu mengejarku.

Apa? Apa Pram? Apa lagi? Aku menoleh ogah. Entah drama apa lagi kali ini.

Aku mau ngomong,

Apa Pram? Apa lagi? Yang kemarin udah cukup, Pram. Udah cukup.

Bukan gitu maksud aku, Nik. Dengerin dulu penjelasanku.

Lalu apa? Penjelasan apa lagi?

Aku melanjutkan langkah berusaha tidak menghiraukan Pram, meski sejatinya egoku menuntut

penjelasan.

Nik, Pram berusaha menahanku.

Udah, Pram. Biarin aku pergi.

Gak bisa, Nik. Gak bisa.

Gak bisa apanya? Kemarin siapa yang ngajarin aku kayak gini, Pram? Siapa? Siapa yang memulai

keangkuhan ini? Siapa? Siapa yang bilang gak bisa? Siapa yang bilang baiknya disudahi? Siapa?

Hah?!

Pram diam.

Gak bisa jawab kan?! Sudah, Pram. Sudah! Aku sudah terlalu capek. Sekarang aku sudah

berusaha untuk tanpa kamu Pram. Dan itu kan yang kamu inginkan sejak awal? Itukan mau

kamu?

Kamu gak bisa nurutin mau aku Pram. Kamu gak bisa menghargai. Maka, sudah. Sudahi. Seperti

kata kamu, sudahi! Tanpa sadar ternyata air mataku sudah jatuh dari tadi.

Pram menatapku dalam, Nik, tatapan yang telah membuatku tersesat jauh di dalamnya.

Maafin aku ya?

Pram memelukku. Sesenggukan, aku memuaskan tangis dalam peluknya.

Kita mulai lagi ya? Perlahan, aku mengangguk di sela peluk.

Semesta lucu. Ia yang memisahkan, ia juga yang kembali menyatukan.

Atas ketidakberdayaan, aku menitipkanmu pada semesta. Namun, semesta mengambilmu dari

hadir yang selalu aku tunggu. Kau mendadak mangkir dan berubah. Kita usai, dengan aku yang

hancur terbelah-belah.

Kini, entah jenaka apa lagi yang dilakukan semesta. Kita kembali bertemu pada satu garis singgung

yang membuka gerbang kesempatan kedua. Adakah kita berdaya selamat kali ini?

Senang bertemu kembali denganmu, Tuan.

Mediasi berhasil. Dendam dan amarah sudah dilarungkan. Seluruh kisah kemarin telah diminutasi.

Jadi, bagaimana? Siap memulai kembali awal yang baru denganku?

Semesta masih berpihak, katamu.

#GANIA20

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang