Lakuna (Ruang Kosong)

202 62 81
                                    

Sebelumnya, agar feel lebih ngena aku saranin sembari dengarkan Playlist Bertaut (Nadin Amizah).

**

Aku tak pernah mengira bahwa hidup memiliki bagian seperti ini.
Sungguh, tak semua manusia yang masih bernapas benar-benar merasa hidup.

Kadang mereka hanya tubuh tanpa rasa dengan lubang menganga.
Ini lebih menyeramkan dibanding reka film Zombie sekalipun.

Manusia dewasa terkapar penuh tanya tanpa berani bicara.
Terlalu banyak statement dan judgement yang alih-alih memberi solusi ini malah semakin memperkeruh kondisi.

Hingga mereka memilih bungkam. Enggan bersuara, rentan percaya.
Mungkin benar jika dunia lama kelamaan memang dirancang untuk merasakan depresi.

Tubuh mereka terpecah belah.
Satu sisi dikuasai Iblis, sisi lain dihuni Malaikat.

Sang Iblis berdikari dalam kecamuknya pikiran hingga si empunya tubuh seringkali kewalahan.
Ia begitu kuat, sangat kuat, terlalu kuat berdiam lama menguasai kesadaran.

Lalu manusia lemah ini bisa apa jika sudah begini? 
Tak lain, hari-hari dalam kungkungan depresi.

Seolah tak pernah hidup adalah pilihan terbaik.
Seolah Tuhan tak mampu lagi memberi ketenangan.

Apa ini kufur nikmat?
Tapi segalanya terasa sempit; sangat sempit.

Iblis adalah sisi hitam dalam diri kita yang kita tolak keberadaannya, yang kita blokade agar tak menjamah ke mana-mana.

Sedang sisi Malaikat?

Ia adalah sentuhan Tuhan.
Ia kemurniaan dalam sisi positif diri kita. Ia yang ingin menyelamatkan kita dari lembah hitam curam pesakitan.

Namun, seringkali ia terkalahkan oleh Iblis.

Padahal sang Malaikat terus mencoba untuk menyadarkan si empunya tubuh agar kembali ke jalan Tuhan. /Hai bukankah semua butuh proses?

Malaikat terus mencoba menabahkan diri. Mencoba tangguh walau rimpuh, mencoba kuat walau semakin sekarat,  mencoba baik-baik saja walau nyatanya luka tak mampu lagi ditolerir.

Seolah hari-hari berkutat mempertahankan nyawa di ujung pelepasan.

Kalau sudah begini pikiran bising sekali.  Pertengkaran ini menolak mediasi.
Segala campur aduk, segala berbeda arah. Entah jalan mana yang mesti ditempuh. Segala anomali, segala enigma hingga menjelma Skizofrenia*.

*Skizofrenia :
Gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Skizofrenia ditandai dengan pemikiran atau pengalaman yang nampak tidak berhubungan dengan kenyataan, ucapan atau perilaku yang tidak teratur, dan penurunan partisipasi dalam aktivitas sehari-hari. Serta kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat.

***

Berikut ini lirik lagu Bertaut (Nadin Amizah)

Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran

Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa

Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu

Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu

Bun, aku masih tak mengerti banyak hal
Semuanya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tahu tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya

Sedikit kujelaskan tentangku dan kamu
Agar seisi dunia tahu
Keras kepalaku sama denganmu
Caraku marah, caraku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu

Aku masih ada sampai di sini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu

Semoga lama hidupmu di sini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karena denganmu

Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Mikha Angelo / Nadin Amizah / Zulqi Lael Ramadhana

***


Jumat, 19 Maret 2021
07.06 WIB

(GANIA20)

Hai,
Jika kalian tahu tata cara hidup yang baik dan benar sesuai kaidah kemanusiaan tanpa melampaui garis Tuhan, tolong kabari aku!

#GANIA20

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang