Selamat Mendewasa (20 tahun)

128 27 56
                                    

Selamat pagi... .
Tarik napas, tenang dan syukuri.

Selamat datang di usia ke 20.

Kencangkan sabuk pengaman, dan bersiaplah untuk petualangan.

Hai 20 tahun,

Aku tahu akan banyak lagi kejutan di dalamnya.
Siap tidak siap, aku mesti memasukinya.

Kini, aku memiliki cukup banyak bekal untuk mengerti kehidupan.
Aku akan lebih berhati-hati untuk tak bermain hati.

Dunia memang memiliki jutaan misteri yang sulit dimengerti.
Aku pernah dibuatnya patah dan hilang arah.

Candaan semesta sama sekali tak ramah.
Harapku sempat terpecah belah hingga takut untuk melangkah.

Tapi, hai...

Atas segala benturan yang diuji cobakan, dengan lantang aku katakan
"Semesta, aku mampu!"

Walau tangisku tumpah ruah, walau langkahku terseret penuh darah.
Aku belum kalah.

Walau hasratku semakin enggan, walau tenangku semakin berantakan. Waktu membuktikan bahwa aku mampu bertahan.

Hai diri...

Tentang mereka yang dulu selalu ada untuk menemani, selalu menenangkan saat dirundung perih.
Kini semesta telah merenggut kebersamaan dan membiarkanmu berjalan sendirian.

Jangan takut, ada saatnya kamu akan terbiasa. Hanya saja, mungkin perlu waktu lebih lama dibanding manusia lainnya.

Untuk ke depannya, aku harap kamu jangan terlalu bertumpu pada manusia.

Sebab manusia adalah makhluk tak pasti, yang datang dan pergi dalam jangka waktu tersendiri.

Kamu bisa menjadikan buku, vidio motivasi dan hal-hal positif lainnya sebagai penunjang support systemmu.

Jadilah gadis yang tangguh.
Gadis yang tak berpikiran keruh.

Sebab kamu tak perlu merubah dunia, tapi hal paling utama adalah memperbaiki pola pikirmu yang gelap gulita.

Gunakanlah Hukum Tarik Menarik, bahwa "Segala sesuatu yang baik akan menarik hal baik. Begitu juga sebaliknya,"

Jadi perbaiki dirimu, agar baik duniamu.
Sugestikan hal-hal baik untuk meraih kebahagiaan.
Tentukan suasana hatimu untuk menghadapi tempaan.

Tak ada manusia yang tak diuji.
Setiap manusia memiliki perjuangan masing-masing.
Jangan memaksa seseorang menjadi seperti yang kamu inginkan.
Sebab mereka pun memiliki luka yang perlu disembuhkan.

Jangan egois, dunia bukan hanya milikmu.
Pesakitan tidak hanya menghampirimu.

°°
Beberapa hari sebelum ulang tahunku, ada kabar bahwa mimpiku runtuh, bahkan sebelum sempat aku sentuh.

Mimpi yang selama ini menerangi jalanku, menuntunku untuk tetap memiliki harapan, terpaksa harus diikhlaskan.

Tapi hal yang sangat aku syukuri adalah memiliki orang tua yang sangat-sangat peduli dan terlampau mengerti.

Ya, aku beruntung memiliki mereka yang senantiasa membesarkan hati.
Aku beruntung lahir di keluarga terbaik yang pernah aku temui.

Kata mereka tak apa, masih ada jalan.
Dunia masih menyajikan banyak impian.

Sebelumnya pun aku selalu berdoa dengan lapang, "Tuhan, jika ini memang jalan yang Kau berikan tolong beri kemudahan. Tapi jika bukan, tolong bukakan portal kebahagiaan lain yang memang Engkau gariskan."

Ya, bukankah seharusnya aku tidak terlalu kecewa?

Hanya saja aku takut.
Aku takut jika kembali pada fase yang sama, seperti tahun 2020 lalu.
Fase di mana aku kehilangan diri sendiri, dan terbelenggu hasrat ingin mati.

Fase yang terlampau mengerikan.

Aku takut kembali hilang arah dan tersudut resah.

Sebenarnya, hingga kini pun aku masih terjebak dalam kesendirian tak berujung.

Aku masih sering diterpa perasaan cemas yang kerap menghampiri di kala terik-teriknya matahari;
tak kunjung hilang sampai saat ini.

Perasaan begitu sesak yang selalu menguasai rongga mulai sekitar jam 2 siang hingga menjelang malam.

Entah, aku tak mengerti.
Mengapa ada perasaan seperti ini?

Aku sering meredamnya dengan tidur, tapi kegelisahan ini tak tahu ukur.

Ia selalu menyelinap dan merampas ketenangan.

Ia menjadi kuasa di kehampaan dan menumpulkan nalar.

Tapi aku akan terus memeluk diriku.

Untuk kali ini, dan seterusnya...

Tak akan pernah aku izinkan hasrat hitam itu merampas diriku lagi.

Tak akan pernah aku biarkan aku kehilangan diriku lagi.

Tak akan...

Aku sang tawanan sepi ini memilih berdamai.

Meski gagal berkali-kali.
Tertatih-tatih untuk berdiri, aku akan terus bangkit dan mengembalikan senyum milik pribadi.

Senyum tanpa kepura-puraan..

Untuk diriku,

Akan aku usahkan.

°°
Selamat ulang tahun (aku)... .

Terima kasih tetap memilih untuk ada.

Doa dan harap terbaik untukmu.

Selamat menempuh pendewasaan.

Jangan kehilangan diri sendiri lagi ya, baik-baik dengan diri sendiri.

Jangan berpikir berlebihan, jangan terus-terusan menyalahkan keadaan.

Kita cari jalan keluar sama-sama ya.

Jangan hentikan doa.

Jangan jauhi Tuhan.

Terus berbuat baik.

Terus berpikir baik.

Hingga kebaikan itu menghampiri kita dan memberi jawaban, akan teka-teki hidup yang saat ini masih belum kita mengerti.

Peluk hangat untukmu (aku)

***

#Tapak Jejak

Selasa, 20 April 2021
00.07 WIB

(GANIA20)

••
Aku menulis ini otodidak, padahal jauh-jauh hari sebelum hari ulang tahunku aku selalu mencoba menulis sampai habis banyak folio tapi tetap gak ada yang pas.
Aku nulis ini mulai tadi sekitar jam 16.24 WIB.
dan akhirnya selesai..
Mungkin saking banyak hal yang berlalu lalang dalam pikiran, banyak hal yang ingin aku uraikan. Kata-kata justru tersendat dan sulit untuk diungkapkan. Hehe..

#20 tahun.

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang