A, apa kamu mau tahu apa yang membuatku takut akhir-akhir ini dan alasan kenapa aku jadi sering marah sama kamu?
Yah, meski kamu gak akan baca, tapi di tulisan ini tetap akan aku jelasin.
Sebentar lagi kita seangkatan lulus, A. Aku takut kita selesai gitu aja. Semua kenangan dari awal ketemu kamu itu menghantuiku. Semakin hari aku semakin takut. Oke, people come and go. Untuk yang lain mungkin aku bisa nerima. Tapi susah kalau kamu, A. Bayanginnya aja udah buat nangis. Harus berapa kali lagi aku kehilangan manusia yang bisa buat aku sepenuhnya jadi diri sendiri?
Aku takut kehilangan kamu lagi, yah karena kita juga baru baikan beberapa bulan setelah kejadian itu kan? ~Aku yang berterus terang soal perasaan, ternyata kamu jawab dengan bentangan asing paling tidak masuk akal.
A, aku takut. Takut sekali. Apa di masa depan kita masih memiliki kesempatan ya? Akan segersang apa hidup kalau benar-benar tanpa kamu?
Tanpa pertemuan yang bener-bener gak pasti, akan semengerikan apa hidup?
Akan sehampa apa hidup kalau kita benar-benar jauh?Semua perasaan takut kehilangan ini udah bener-bener kerasa banget meski kita masih memiliki beberapa kali kesempatan ketemu sebelum wisuda.
Berulang kali aku tanya sama kamu apa setelah ini kita bisa ketemu lagi? Dan seolah penuh keyakinan kamu jawab pasti, pasti kita ketemu lagi.
A, kamu tahu kan aku sayang banget sama kamu? Meski pernyataan itu selalu kamu alihkan ke hal lain. A, kamu mau gak ngunjungin tempat-tempat yang pernah kita datangi dari awal kenal dulu? Ikut aku yuk, ikut aku mendatangi satu per satu tempat itu sebelum kita bener-bener selesai.
Aku kangen masa-masa saat aku masih sangat awam dengan kotamu itu. Aku kangen saat menunggu kamu lama dan bikin sebal di tempat les komputer. Aku kangen saat menerjang hujan badai dan kesasar ketika mencari alamat Komting. Aku kangen saat kamu sering cerita hal-hal yang buat aku merasa terhubung sama kamu. Aku kangen saat kita duduk di depan alfamart, saat kita mengambil buku kuliah, ngumpulin tugas, UAS, dan juga saat aku menyandarkan dagu di pundakmu setiap keliling kota. Aku kangen semuanya, A. Bahkan semua perasaan galau yang kamu buat antah berantah itu. Dengan semua senyum, kesal, sebal dan rindunya.
Aku kangen ziarah ke makam bapak. Besok kita ke sana yuk. Karena aku senang. Aku senang setiap aku bisa masuk ke ruang sedihmu lalu menghiburmu. Aku ingin menemanimu di sana. Di setiap sedih dan setiap titik terendahmu. Aku selalu ingin kamu cari aku setiap kamu butuh cerita. Aku pengen buat kamu ngerasa bahwa you not alone, im stay for you. Sesayang itu aku sama kamu.Kita datangi tempat-tempat yang pernah kita kunjungi yuk. Rica-rica kelinci di alun-alun, Ortega yang kita kira makanan, tempat print tugas-tugas kuliah, mushola dekat bundaran ganesha. Semuanya, aku kangen semuanya.
Kangen kamu peluk juga sih, hehe.
Eh... Eh.. iih!! sebel kalau inget itu.
Lagian kamu berani-beraninya peluk aku. Sebal. Malu tauk. Yah, meski itu juga gara-gara fotografer yang ngarahin kamu buat meluk aku sih. Cuma kan kaget. Bertahun-tahun kenal kamu, kamu gak pernah kontak fisik sejauh itu. Yah, meski sebenernya masih normal sih. Cuma aneh, A. Lagian aku juga gak pernah dipeluk cowok, eh tiba-tiba beberapa waktu lalu kamu peluk. Canggung tauk. Aku merasa ternoda nih, hehe. Becanda. Kamu sih. Kamu becandanya bikin sayang. Bahaya. Bahaya banget tauk. Karena tawa yang kamu terbitkan gak cuma berhasil nyuri senyum tapi juga hati. Tuh kan. Bahaya.
Capek tauk, A. Capek banget sebenernya. Capek harus pura-pura kuat terus. Aku sayang kamu, dan kita sama-sama senang. Tapi kenapa kita gak pernah seimbang. Kenapa kamu gak pernah jadi senyatanya milik aku bahkan sampai menjelang garis finish. Sedih banget tauk. Kalau udah kayak gini aku jadi sering nyalahin diri sendiri. Dan sayangnya, aku terlalu sayang sama kamu sampai aku bersedia mengikuti semua permainan ini sampai akhir. Harusnya kemarin aku bisa milih asing dan berusaha sembuh. Tapi kamu datang lagi, bilang kalau kamu juga down saat kita diem-dieman. Dan akhirnya setelah itu kita baikan lagi.
Dih, udah kayak pacaran aja kan? Orang-orang sih ngiranya gitu. Gak tau aja mereka kisah kita nyatanya enggak pernah dimulai. Stuck di tempat ini bertahun-tahun. Dan aku terpaksa ikut berkecimbung di antara ketidakpastian karena nyatanya tanpa kamu semesta berjalan jauh lebih mengerikan.
***
#You hurt me.
But, i love you a lot.Ahad, 12 Februari 2023
15.40 WIB(GANIA20)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Waktu
DiversosAku si anak waktu hasil rajam kenyataan. Dibesarkan oleh jagat yang jahat; kelewat keparat. *** Ditulis oleh : GANIA20 Cover by : Geulgram Instagram : distraksi_20 #Haram Untuk Plagiat, mwehehe.. Note : Belum direvisi, sangat bert...