Amorfati di rimba elegi

206 68 119
                                    

Saking lamanya patah hati, aku sampai lupa cara menikmati jatuh cinta kembali.

Mengerikan, perasaan ini seperti teroris yang selalu menghantui ketenangan.
Menakutkan, napasku diburu cemas meresahkan.

Entah harus kubilang ini celaka atau beruntung.
Kau kutemukan tepat diantara lara tak berujung.

Menyamar sebagai bahagia hingga aku tak mengerti tengah berjalan ke arah mana.

Bagaimana diri?
Apa yang sebenarnya kau rasa?
Tolong jangan tergesa-gesa, aku jemu berkubang retisalya.

Pada kenaifanku untuk ke sekian kalinya; aku mengelak untuk mengakui rasa.

Tapi segala hal yang telah menjadi darma, patah bersamaan dengan logika.

Entah harus kuterima atau terus bergelut sukma. Bagiku patah hati jauh lebih bersahabat dibanding kembali jatuh cinta.

Ya, aku takut dengan kemungkinan utama; kembali ke lembah penuh iblis perampas bahagia.

Ah, andai saja ada penawar di jantung bumi.

Sudah kubiarkan aku lesap pada rasamu berkali-kali.
Sudah kubiarkan seluruhku lebur bersama adisi.

Tanpa memikirkan konsekuensi.
Tanpa khawatir untuk terjerembab,
lalu dipaksa tegap meski penuh umpat.

Hingga diri kembali liar, lebih liar dibanding lolongan serigala kesepian.

Maka atas lemahnya jatuh cinta,
atas rentannya kalbu mengenal rasa.

Kepadamu tuan...

Aku terkikis;
sekian kali akrab dengan tangis.

***

#Ruang Disforia
(Gelisah Mendalam)

Minggu, 28 Maret 2021
10.07 WIB

Salam,
#GANIA20 ❤❤

***

Bagi yang lama sendiri sebab hatinya pernah patah, bisa menyukai kembali adalah suatu anugerah.
(Wira Nagara)

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang