Bagaimana pun Aku Perempuan

30 4 3
                                    

Mungkin kau heran, bagaimana aku bisa begitu sensitif dan melontarkan beberapa hal yang membuatmu terdiam?
Apa kau takut aku tinggalkan?
Apa kau takut aku berubah di luar perkiraan?
Tidak, tidak, aku tidak marah, terutama denganmu, aku tak pernah benar-benar bisa marah.

Aku hanya kecewa denganmu, dengan janji yang sampai kini belum kau tepati.
Bukankah sudah aku katakan berulang, tak mudah untukku bisa kembali percaya, seseorang benar-benar sudah mengkhianatiku dengan cara paling nyata.
Aku menjadi manusia yang rentan curiga dan benar-benar takut ditinggalkan.
Aku butuh diyakinkan berkali-kali, seperti ketika membujuk anak kecil yang rewel dan ngeyel.

Hai, bagaimana pun aku perempuan yang memiliki emosi paling sensitif bila berkaitan dengan perasaan.
Sejauh apa pun aku berhasil tertawa denganmu, aku tetap saja memiliki air mata yang akan menetes sebagai ciri khas perempuan yang telah Tuhan ramu.

Mungkin ada baiknya aku berhasil menunjukkan emosi negatif.
Emosi yang membuatku menduga-duga tak kenal arah hingga berkali-kali pipiku basah oleh praduga bedebah yang membuatku kusut melihatmu dari segi paling pilu.

Apa kau benar-benar sibuk?
Apa kau benar-benar mencari waktu yang tepat untuk menemuiku?

Aku takut kesibukan akan membuatmu melupakan, padahal di sini pikiranku tak luput darimu seharian.

Aku ingin kau tahu, aku pun memiliki sisi demikian.
Bagaimana pun, aku tetap perempuan yang didominasi perasaan.
Maaf jika aku terkesan menuntut, mendesak, kekanakkan.

"Sibukmu selalu aku pahami, tapi tolong rinduku juga ingin dimengerti."

***

#:

Rabu, 24 November 2021
17.52 WIB

(GANIA20)

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang