Tuhan, beri kami tenang.

93 27 213
                                    

Kenapa ya, ada pikiran-pikiran yang ngebawa kita ke sebuah lorong gelap yang kadang tuh bikin kita capek, ngerasa takut, ngerasa gak pantes, dan seringkali cemas.

Kalian sering overthinking gak sih?
Atau sudah biasa menghadapi, dan mampu menghargai setiap perasaan yang hadir?

Hai semuanya
Hai orang-orang baik
Apa kabar ?
Sehat?

Lagi struggling for something?
Atau lagi sedih banget?
Atau mungkin lagi capek aja sama hidup yang berjalannya bikin kita semakin bertanya-tanya.

Masih sering ngerasa enggak baik-baik aja?

Tapi kalau dipikir-pikir, ternyata gak ada orang yang sepenuhnya baik-baik aja ya?
Makin sadar kalau hidup tuh emang didesain penuh tantangan.

But, ya gimana?
Karena kita juga harus tetap hidup kan?
Gak bisa berhenti, angkat tangan, apalagi kembali ke belakang.

Ya ini hidup, kadang kita gak bisa bantah hidup ini mau berlaku seperti apa, mau ngasih kita bagian kayak gimana, atau bahkan sampai kapan?

Mau melawan arus Tuhan?
Mau mencoba mendakwa Tuhan, bilang ini gak adil?
Mau nyalahin keadaan terus-terusan?

Gak ngerubah kan?
Bakal terus berjalan kan?

Karena ya memang sudah digariskan kayak gini. Jadi, ikutin dulu aja cara mainnya.

Akan ada bagian dalam hidup yang kita tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Kita hanya mampu mengalir tanpa rencana, dan menjalani tanpa tahu ujungnya jadi apa.

Ada fase di mana kita gak ngerti, hidup sedang membentuk kita seperti apa, dan mau gak mau harus tetap melangkah meski tanpa kepastian, tanpa mengerti sebenernya hidup tengah mengajak kita ke arah mana.

Satu-satunya yang bisa dilakukan hanya percaya sepenuhnya kepada Tuhan, bahwa rencana-Nya akan jauh lebih mengagumkan dibanding praduga yang dipenuhi kecemasan dan ketakutan.

Bahwa begini pun tidak apa-apa.
Bahwa ini juga bagian dari hidup yang mesti kita hidupi, kita terima, sampai akhirnya terbiasa.

Yeah, it's okay to not be okay!

Gapapa.
Diterima, pelan-pelan.

Gak ada yang bilang ini mudah, belum tentu orang lain bisa melalui ini.
Tapi pada dasarnya konsep hidup memang begini.

Sama halnya kamu juga belum tentu bisa melalui garis hidup orang lain.

Bukan membandingkan, tapi ya setiap orang memiliki kapasitas berbeda kan?

Tuhan udah paling tahu porsi paling pas untuk setiap manusia.

"Dia tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(Surat Al Baqarah ayat: 286)

Belum tentu juga apa yang kamu inginkan itu baik untuk kamu, mungkin kamu memang perlu melalui ini dulu sebelum akhirnya Tuhan muter roda hidup kamu lagi.

Percaya deh, Tuhan gak bakal nitipin kita rasa sedih, kecewa, terpuruk tanpa maksud apa-apa.

Dia sedang ingin membentuk kita untuk lebih tangguh, dewasa dan mengerti makna menjadi manusia.

Tuhan, tolong beri kami tenang.
Tolong bantu kami untuk selalu percaya pada-Mu, untuk dipermudah melalui titik-titik yang Engkau gariskan.

Karena sungguh, iya, ini melelahkan.
Kami butuh tempat menyuarakan, kami lelah bertopeng kepalsuan.

Tuhan, kami tidak baik-baik saja.

Kami butuh pelukan, untuk gak ngerasa sesendiri ini aja.

Kami butuh seseorang yang tulus, yang mau menerima semua akan kami, untuk sekadar ngeyakinin bahwa, "Gapapa untuk kenapa-napa."

Tapi Tuhan, jika memang Engkau sedang ingin membuat kami mendewasa, untuk mandiri, dan tangguh menghadapi ini sendiri, tolong beri kami tenang, untuk selalu percaya pada-Mu wahai dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Peliharalah keadaan kami, jangan biarkan kami jauh, kufur, dan tersesat dari-Mu.

Tuhan, beri kami tenang.

Untuk gak ngerasa sesendiri dan sesesak ini aja.

Pengin banget dipeluk tanpa ditanya kenapa, pengin aja ditemenin dan gak ngerasa sesendiri ini aja.

Namun jika memang fase ini kami perlukan, kami butuhkan untuk pembelajaran.
Tolong Tuhan, beri kami kelapangan.

Beri kami tenang, Tuhan.

Merasakan damainya hidup, merasakan bahwa ritme hidup gak berjalan secepat itu.

Merasakan kondisi hati dan pikiran yang tentram, tenang, dan gak terlalu mengkhawatirkan sesuatu.

Boleh kan Tuhan?

Tolong beri kami perasaan-perasaan lega dan lebih leluasa untuk menikmati hidup.

Karena jujur, melelahkan dengan terus menyalahkan diri sendiri.

Bersitegang dengan isi kepala yang gak ada habisnya, dan gak ada ujungnya.

Tuhan, beri kami tenang.
Kami mohon.
Dan semoga perasaan-perasaan seperti ini bisa berkurang, dan hilang bahkan.

Tuhan, kami pasrahkan hidup ini sepenuhnya pada-Mu.
Kami terima apa-apa yang menurut-Mu baik.

Bantu kami untuk berprogres menjadi manusia dan hamba yang lebih baik.

Selamatkan kami dari kesedihan berlebih, juga bahagia yang melenakan.

Tuhan, jadikanlah hati kami, hati yang senantiasa terpaut pada-Mu wahai dzat yang Maha memberi ketenangan.

Bukakanlah portal kebahagiaan yang membuat kami senantiasa bersyukur pada-Mu.

Lindungi kami dari riya', iri, dengki, dan hati yang terperdaya.

Tunjukkanlah kami ke mana arah yang sebenarnya tengah Engkau gariskan.

Wahai dzat yang Maha kuasa, permudahlah langkah kami menujunya.

***

#Struggling to Survive

Ahad, 19 September 2021
08.44 WIB

(GANIA20)

Anak WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang