• Ini benar-benar sepi.
Aku sudah tidak kuat.° Tidak, kamu masih bisa melaluinya.
• Tapi, ini sudah terlalu sepi,
aku tidak kuat. Sungguh... .° Percayalah, kamu masih kuat.
Kamu hanya perlu meluaskan dadamu.• Tapi, ini rasanya sesak sekali.
Kumohon, temui aku. Aku tidak bisa melewatinya sendirian.° Sekali lagi, percayalah.
Tuhan menakdirkanmu untuk menjadi kuat.• Sampai kapan?
Lengang, lekuk wajahmu tersenyum getir... .
° Sekarang lihat aku, bukankah aku bisa? Lihatlah, semua yang kulalui jauh-jauh lebih berat.
Tapi aku bisa kan?
Kamu hanya perlu berpikir positif.
Sesekali pun tak apa untuk menangis.• Tapi, aku tak sekuat dirimu.
Aku lelah, aku tak sekuat itu.° Hey, kamu bisa. Percayalah!
• Kumohon, temui aku.
Ini sudah sangat-sangat melelahkan.° Ketahuilah, dalam hidup ini ada beberapa hal yang memang mesti kamu hadapi sendirian. Dewasalah.
Aku percaya kamu bisa.
Kenapa kamu tak percaya dengan dirimu sendiri?• Sungguh, apa kamu percaya aku bisa?
° Iya, seiring waktu, pelan-pelan.
• Kenapa hidup sekarang berjalan begini? Padahal dulu tidak.
Aku terlalu dini untuk mengerti dunia dewasa.° Maka dari itu, Tuhan menemukanmu denganku yang benar-benar ditempa.
Aku percaya ini bukan sekadar kebetulan. Tuhan ingin menunjukkanmu tentang arti hidup.• Padahal, dulu aku meminta pada Tuhan untuk dihadirkan seseorang yang mampu menyelamatkanku dari kesedihan. Mengapa begini? Mengapa malah denganmu yang dipenuhi beban dan pesakitan?
° Mungkin, karena Tuhan ingin kamu belajar. Ketahuilah, Tuhan memberi apa yang kamu butuhkan, bukan sekadar apa yang kamu inginkan. Kamu adalah tanggung jawabmu. Dan hey, ini dunia nyata. Bukan dongeng seorang Putri yang diselamatkan Pangerannya. Tidak, tidak. Di dunia nyata cara kerjanya bukan begitu. Senang sedih adalah tanggung jawabmu. Jangan pernah mengandalkan orang lain. Setiap orang memiliki beban tanggungan masing-masing.
• Berat. Aku tak pernah minta dilahirkan.
° Memang, kamu tak pernah meminta, lalu apa kamu bisa kembali ke rahim Ibumu? Sudah, jalani saja. Jangan jadi pengecut. Nanti juga akan terbiasa.
• Kenapa kamu bisa bertahan sejauh ini? Kenapa kamu tetap memilih hidup? Padahal, hidup benar-benar tak berlaku baik padamu.
° Karena sudah terlanjur.
• Maksudnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Waktu
RandomAku si anak waktu hasil rajam kenyataan. Dibesarkan oleh jagat yang jahat; kelewat keparat. *** Ditulis oleh : GANIA20 Cover by : Geulgram Instagram : distraksi_20 #Haram Untuk Plagiat, mwehehe.. Note : Belum direvisi, sangat bert...