****ABRI POV****
TOK TOK TOK TOK!!!
"ABRI!!!!!!!!!"
Aku mendengar ketukan kencang di pintu kontrakanku, juga suara teriakan Fahmi yang tak kalah kencangnya."iya sebentar!!!"
Sahutku.Akupun membukakan pintu untuknya.
Fahmi dengan mata melotot dan berkeringat lalu memegang kedua pundakku.
"apa yang kau lakukan di rumah Calu kemarin?!"
Tanyanya."Calu?, ah! Kau mengenalnya?"
"jangan pernah ketemu dengan dia lagi!"
Eh?
"tunggu mi... Ini ada apa?, kau baru pulang dari kantor kenapa langsung marah-marah begini?""kau harus tahu!, aku di kantor tidak fokus tugas bri cuma gara-gara memikirkanmu dan Calu yang kemarin ketemu!"
"memang Calu kenapa.... Kau mengenalnya?, tenanglah dulu"
Fahmi lalu menghela nafasnya...
"huuuhhh...., bri, Calu itu rekan kerjaku di polres, dia menyukaimu, jadi jangan pernah bertemu dengannya lagi"Hah?
Aku masih belum mengerti dengab semua ini....
"jadi... Calu suka denganku?""jawab dulu pertanyaanku yang tadi, apa yang kau lakukan di rumahnya?!, kenal di sosmed?, di ajak ketemuan?, main ke rumahnya?, berapa ronde kau dan dia kemarin?!"
Ngaco...
"mi, ada yang salah denganmu""ada yang salah?, hehe..."
Dia malah ketawa tidak jelas.
"hehe hehehe hahahahahaha KAU YANG SALAH!!!!!"Di...
Bentak?"KAU HARUSNYA MENGERTI AKU BRI! AKU PASANGANMU!, KAU JANGAN DEKAT-DEKAT DENGAN ORANG SEPERTI CALU ITU!"
"kau pasanganku?, haha..., kalau begitu harusnya kau mau mendengarkan penjelasan dariku dulu!, bukannya memfitnahku tanpa bukti seperti ini!"
Aku juga mulai termakan emosi."tanpa bukti apa?!, jelas-jelas kau sudah membuat Calu gila padamu!, apa itu belum cukup?"
"mi, dengarkan aku dulu, kemarin aku ke rumahnya karena di panggil oleh ayahnya"
"bahkan kau juga main dengan ayahnya!, jadi seperti ini kelakuanmu saat aku tidak ada?!"
Lha?!
BUGH!
Seseorang memukul Fahmi dari belakang.
"berisik!, tujuan kita kesini mau bicara dengan Abri kan?"Seorang perempuan yang tidak asing.....
"ah!, bu polwan yang di loket pendaftaran waktu itu!""ehehe iya pak Abri, aku teman sekantor Fahmi dan Calu, aku juga pernah menemani Fahmi dan temannya Wandi mencarimu di sini"
"Yuli, bukan waktu..."
"bukan waktunya untuk egois Fahmi, aku punya rencana untuk membuat Calu berhenti menyukai Abri"
Kata Yuli, sepertinya itu namanya."ehhh masuk dulu..."
Ajakku.Mereka berdua akhirnya masuk kedalam rumah.
.
.
.Yuli menjelaskan semua rencananya padaku dan Fahmi.
Rencana untuk membuat Calu berhenti mengejarku.
Tapi rasanya, rencana yang Yuli buat agak...."entahlah yul, mi, aku rasa rencana tadi itu terlalu kejam untuk hati Calu"
Kataku."aku juga kurang setuju, aku tidak akan membiarkan Abri dan Calu bersama walau hanya semenit saja!"
Sambung Fahmi."kalian mau yang mana?, langsung akhiri seperti ini, atau di diamkan sampai Calu tahu kalau kau dan Abri punya hubungan sejak dulu?, dia akan jauh lebih sakit dan hubunganmu dengan Calu juga sudah pasti akan rusak"
Kalau di pikir-pikir...
Yuli ada benarnya.
Tapi Calu itu terlalu baik, aku jadi tidak tega menyakiti hatinya.Calu...
Mendengar namanya saja langsung terbayang tingkah dan sikap polosnya, seperti anak SMP.
Tapi aku juga takutnya jika sampai aku menolaknya, Calu dengan emosinya yang masih labil itu bisa hilang kontrol dan malah melakukan sesuatu yang merugikan.Bukan berarti juga aku akan menjawab iya.
Kalau sudah seperti ini....
"sepertinya memang tidak ada jalan lain lagi ya....""bri, jangan bilang kau setuju!"
"mi, pilihan kedua yang Yuli ucapkan tadi memiliki resiko yang lebih berat, satu jam saja, berikan aku waktu dan akan aku akhiri ini dengan mudah"
Fahmi tiba-tiba terdiam...
Wajahnya nampak serius berfikir sampai dia menggigit bibirnya sendiri."jadi bagaimana Fahmi?, kita tidak akan mulai jika kau belum setuju"
Kata Yuli."hufff...., baiklah, tapi jika rencana ini tidak berhasil maka aku akan langsunh ungkapkan sendiri hubungan kita pada Calu secara langsung!"
Kata Fahmi dengan wajah serius."ehehe, tidak perlu sampai seperti itu mi..."
"baiklah!, kalian sudah setuju, kalau begitu nanti malam kita akan mulai"
Ucap Yuli.*****
Pelakor
Jangan lupa vote :).
![](https://img.wattpad.com/cover/277753352-288-k469955.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluviophile (Sejenak#3)
RomantikHubungan yang kandas akibat kesalahpahaman. Dapatkah kembali bersemi? Hujan... sampaikanlah Isi Hatiku padanya.