Pluviophile (90)

137 18 14
                                    

****ADEN POV****

Sudah pukul 12 lewat...
Kasihan Army, dia sangat kelelahan.

Aku memegang dahinya yang penuh keringat, nafasnya masih terdengar berat sehabis melakukan adegan dewasa tadi.

"maaf ya, kakak jadi kelepasan"
Ucapku pelan sembari mencium pipinya.

"uh...."
Army membuka matanya perlahan.

"tidur saja, kau harus banyak istira..."
Belum selesai kalimatku, dia terlihat menggigit bibirnya dan menangis.
"hei?, kenapa?"
Tanyaku risau namun dia tidak menjawab dan menangis tersedu-sedu.
"Army, kau kesakitan?, ma..maafkan aku"
Dia menggelengkan kepala.
"lalu?"

Dia bangkit dan mengayunkan tangannya ke arah pipiku dengan kencang.
Hendak menamparku namun belum menyentuh pipiku tangannya terhenti.
Army kini meringkuk dan masih menangis.

Aku paham...
Dia pasti merasa ternodai.
Ini 100% kesalahanku.
"Army, aku minta maaf, besok kita ke rumah sakit bagaimana?"
Ajakku.

"rumah...sakit?"
Dia menatapku.
"lalu?, apa yang akan orang katakan saat tahu kita yang masih berstatus siswa malah berbuat yang tidak baik?!"

"aku tahu Army, aku juga minta maaf oleh karena itu besok pagi kita langsung cek dulu"

"ti..tidak!, aku baik-baik saja"

"kau yakin?, bawahmu tidak terasa sakit?"

"ti..tidak, aku baik-baik saja"

Hmm....
Dia mulai lagi.
Sok kuat dan bertindak konyol.
"hahaha"
Akupun tertawa.

"apa yang lucu?!"

"ha..hahaha ma..maaf maaf, hanya saja aku ingat yang tadi... Ahhh den pelan-pelan hahaha"

"uhhhh itu karena kau terlalu kencang!, eh?! Akhhhh apa yang aku katakan?!"

"uhhh den lebih dalam... Ummm"
Aku merasa mulai suka menggodanya begini.
Wajar papah terlihat sangat menikmati saat melakukan hal yang sama saat memancing emosi ayah.

"arghhhhh diaaaaaaam!!!!!!!, ini semua karena kau!, kau yang memancingku!, kau yang memelukku!, kau yang menciumku! Dan kau yang menu.. Aaaaaaaa hentikan kumohon!!!!!!"

"hahaha...."
Aku segera memeluk tubuh adikku ini.
"aku mencintaimu...."

"iki mincintiimi!, sekarang aku minta penjelasan, kenapa di asrama kau malah jadi seperti Ijat?!"
Jelek sekali perumpamaannya...

"kok Ijat?, bukannya aku serigala?, serigalamu awrrrr"

"jawab!"

"iya maaf, aku cuma belum siap melihat reaksi teman sekamar kita kalau melihat kita jadi akrab tiba-tiba"
Yah soalnya takutnya yang lain berpikir ada yang aneh dari kami berdua.

"tapi aku adikmu!, harusnya kau melindungiku apalagi dari si Rio sialan berengsek itu!"
Rio?
Siapa itu?
"pokoknya aku kesal padamu!"
Army kembali berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut lalu berbalik membelakangiku.

"aku masukin dari belakang nih..."

"BACOD!"

.
.
.
.

****ABRI POV****

Kriiik...
Fahmi yang habis dari kamar mandi kembali masuk kedalam kamar.
Menghampiriku di atas ranjang dan memelukku.
"yuk, kan anak-anak lagi keluar"

"kalau mereka balik?"

"ahhh, Aden sudah menghubungiku, katanya mereka balik besok pagi, kan di luar juga lagi hujan"

Hmm..
Aku berpikir sejenak...
Lalu aku mulai tersenyum.
"ehehe..., hmm..."

"eh kenapa?, aku yang buka?"

Aku langsung berbalik ke hadapan Fahmi.
Perlahan ia melepas kancing baju tidurku.
"hari ini kita main sampai jam 4"

"anemia tolo"

"hmm biarin..., yang penting puas..."
Fahmipun menindih tubuhku dan mencumbuiku dengan ganasnya.

.
.
.
.

Besoknya....

Aku terbangun dengan beban di atasku.
"dasar beruang! Bangun kau menindihku!"
Aku langsung berbalik sehingga Fahmi yang ada di atas tubuhku langsung terguling dan jatuh ke lantai.

"addeeeehhhh!!!!"
Diapun terbangun karena kaget.
"uhh ga main, ga marah, sama-sama ganas"

"kau sendiri mimpi apa sampai tidur di atasku?!"

"mimpi?, hehe kan terakhir posisinya semalam aku yang di atas beb"

"ahhh aku tidak mau tahu!, aku mandi duluan, mau bikin sarapan"

"mandi bareng aja..."

"ahh bacod!, dasar om om beruang!"

****FAHMI POV****

Abri melilitkan handuk di pinggangnya dan pergi ke kamar mandi.

"memangnya rumah ini kebun binatang?!, Aden serigala, aku beruang!, terus dia dan Army apa?, kucing sama bebek?"

Aku turut mengambil handuk untuk menutupi area bawahku yang terhiasi cairan kenikmatan semalam.
Setelah itu aku merapikan kamar sembari menunggu bebeb selesai mandi wajib.

.
.
.
.

****ADEN POV****

Byurrrrr....
Di bawah shower yang menjatuhkan air ke kepala kami...
Kami yang sedang...

"Akhhhhh pelan-pelan bangsat!"

"uhhh sempit my... Pantas papah betah sama ayah mhhh"

*****

Itu kan yang klean mau?

Jangan lupa vote :)

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang