(100)

211 24 11
                                    

Cinta......

Kasih.......

Sayang.......

Semua itu hanya beban.

.
.
.
.

****ADEN POV****

"ayah....."

7 Tahun berlalu...

"Nenek...."

2 Tahun setelah kepergian ayah, nenek jatuh sakit dan meninggal dunia.
Sekali lagi keluarga kami sangat kehilangan saat itu.

"aku pulang..."
Ucapku pelan.

.
.
.

****ARMY POV****

"Aden pulang besok?"
Tanyaku pada papah.

"kau rindu sekali dengan kakakmu?"

7 tahun Aden meninggalkan kami semua di sini, dia harus di tugaskan Mabes.
Ayah pasti bangga dengan putranya yang satu itu.

"ei?"
Papah ikut duduk di sebelahku.
"kenapa?, kamu rindu goyang?"

"PAAAPAAAAAAAAH!!!!!!!!"

"hahahaha papah bercanda, besok pagi papah akan jemput Aden di bandara, kamu mau ikut?"

Huffff...
Besok aku masuk kantornya pagi, apalagi hari senin.

Tok tok tok...
"pah ada tamu"

"papah dengar!, sana buka"

"papah saja"

"dasar durhaka"

Papahpun bangkit dan membuka pintu.
"eh?!"

"pah, Assalamu'alaikum"

"Aden?!, bukannya kamu pulangnya besok?"

"BODOH!!!!!!!!!!!"
Aku tanpa sadar berlari ke arah Aden dan memeluknya.
"lama sekali kau pulang!, ayah akan marah padamu! Dasar!!!!!!!!!"

"ehehe maaf..., tapi aku sudah pulang sekarang"

"dasar!, kau ini!"

Aden tersenyum...
Sekejap aku melihat bayangan ayah di belakangnya juga senyum.

"papah senang kamu sudah balik kesini"

"pah, aku juga senang bisa melihat kalian semua lagi"

"den..."
Aku menggenggam tangan Aden.
"jangan begitu lagi"

"ehehe tidak akan..."

.
.
.
.

Malam yang dingin...
Hujan kesukaan ayah tengah bergemuruh di luar sana.
"hmmm...."

"kamu kedinginan?"
Tanya Aden.

"tidak kok..."

Dia tiba-tiba memelukku.
"jangan bohong, kamu gemetar..."

"lepas..., kita sudah besar"

"lalu kenapa?, aku 7 tahun pergi apa kamu selingkuh huh?"
Aden mendekatkan wajahnya padaku.
"jawab..."

"ti..tidak, aku menunggumu kok"

"mhhh benarkah?"
Aden langsung melumat bibirku, namun sekejap dia menyudahinya.
"aku pulang karena tidak mau jauh darimu dan keluarga yang lain"

"kau pasti habis main dengan orang lain di sana..."
Ucapku kesal.

"jadi itu sebabnya kamu jadi cuek?, hehe tidak kok, aku setia my"

"hmm, mana aku tahu kau jujur atau tidak?"

"ada yang marah sepertinya...."

"memang"

"huffff"
Aden mengeluarkan sebungkus kondom.
"kalau begitu aku tidak butuh ini malam ini"

"kau ini...."

"kenapa?"

"langsung nusuk?, tidak pemanasan dulu?"

"ahahahahaha...., ayo... Mulutmu jangan nganggur my"

.
.

****FAHMI POV****

"akhhh denhhhh...."

"Army...., ahhhh"

Mereka sudah besar ya bri...
Hehe, jadi ingat masa lalu kita dulu.

"bri?, sejak kau tiada aku jadi tidak punya pasangan lagi, hehe aku juga tidak akan mencari orang lain"

Tok tok tok
Aku mengetuk pintu kamar mereka.
"mainnya jangan kemalaman ya"
Sahutku.
"hehe"

***SELESAI***

Pluviophile (Sejenak#3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang